AHY sebut terlalu dini bagi Demokrat bahas koalisi Pilpres 2019
Merdeka.com - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pilkada dan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan ke poros mana Demokrat akan berlabuh. Partai Demokrat, menurut AHY, masih perlu waktu untuk memberikan keputusan.
Saat ini, telah terlihat poros-poros koalisi Pilpres 2019. Poros yang sudah pasti adalah pendukung Joko Widodo dengan lima partai pengusung. Sementara, Gerindra memastikan akan mengusung Prabowo Subianto. Terakhir muncul wacana poros partai Islam yang diwacanakan oleh PKB.
"Koalisi itu membentuk atau membangun koalisi adalah sebuah keniscayaan, perlu kita tunggu yang akan terus bergulir adalah dengan siapa koalisi itu, kapan momentum untuk dideklarasikan," ujar AHY di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (7/3).
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Kenapa PDI Perjuangan masih meninjau Anies dan Ahok untuk pilkada? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Bagaimana AHY mau revisi UU Pemilu? AHY meminta anggota DPR dari Fraksi Demokrat untuk mendorong revisi UU Pemilu.
AHY menyebutkan Demokrat masih membangun komunikasi politik dengan partai lain. Dengan ambang batas pencalonan presiden 20 persen, Demokrat sadar tak akan bisa mengusung calon sendiri. Pihaknya masih terbuka untuk melakukan koalisi dengan siapapun.
"Hari ini terlalu dini karena masih akan terjadi banyak momentum dan juga komunikasi di antara elite dan kader-kader partai yang ada atau peserta pemilu mendatang, tetapi semua masih mungkin dan bagi saya adalah kami Demokrat akan terus mempersiapkan diri dengan berbagai skenario," kata dia.
Putra sulung SBY ini tak membantah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo sebelumnya diartikan sebagai pertemuan membahas koalisi. Namun dia tegaskan komunikasi tersebut dia intensifkan agar silahturahmi tak terputus.
"Saya pikir sah-sah saja jika ada yang berpikir seperti itu tetapi yang jelas sekali lagi semangat yang kami bangun adalah untuk menjembatani komunikasi sehingga tidak terjadi kebuntuan informasi dan komunikasi," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaAHY memberikan sinyal segera berkoalisi dengan partai lain menuju Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAHY merespons usulan DPD Demokrat Jakarta yang melirik Pj Heru Budi Hartono.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku Partai Demokrat telah membentuk satgas untuk berkomunikasi dengan partai politik lain terkait Pilgub Jakarta, Jateng dan Jabar.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Demokrat Andi Arief memberikan kode atas ajakan tersebut jika Kantor PDIP dan Kantor PPP dekat dengan Kantor Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaJajaran elite Gerindra yang datang di antaranya Prasetyo Hadi, Sugiono, Budi Djiwandono, hingga Andre Rosiade.
Baca SelengkapnyaPDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaApabila PPP ingin membuat poros baru, ada beberapa syarat yang dipatok Demokrat.
Baca SelengkapnyaSetelah keluar dari koalisi pendukung Anies, Demokrat masih terus membangun komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaKIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca SelengkapnyaDemokrat memandang platform perjuangan yang senada adalah bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya