Anies: Saya bosan difitnah, panggilan polisi lagi, jangan cengenglah
Merdeka.com - Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan dipolisikan tim Advokasi Badja, relawan pendukung Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Anies dituding melakukan pencemaran nama baik terhadap Djarot dengan menyebutkan 300 kampung di Jakarta digusur pasangan petahana selama menjabat.
Mendengar kabar tersebut Anies tampak santai menanggapi. Dia menyerahkan kasus pelaporannya tersebut kepada tim hukum Anies-Sandi. Tak hanya itu, Mantan Mendikbud Presiden Jokowi ini mengaku sudah merasa bosan dengan berbagai fitnah menimpa dirinya bersama Sandiaga Uno sebagai wakilnya.
"Saya dan Bang Sandi sudah agak bosan dengan fitnah lagi fitnah lagi. Panggilan polisi lagi panggilan polisi lagi. Kita lihat saja nanti," kata Anies di kediamannya bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (6/4). "Biasa, kalau makin kuat ya makin banyak yang begini-begini, enggak usah cengenglah."
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Apa tanggapan Jokowi tentang tudingan menjegal Anies? Jokowi menegaskan, meskipun dituduh-tuduh, urusan Pilkada adalah kembali kepada kebijakan partai politik. Sehingga, ia tidak ada urusan untuk mencampurinya.'Ya tapi kan itu urusan partai politik, mau mencalonkan dan tidak mencalonkan itu urusan koalisi, urusan partai politik,' ucapnya.'Ada mekanisme, ada proses disitu, saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semua, apa urusannya' ujar Jokowi.
Banyaknya panggilan kepolisian, membuat Anies merasa aparat responsif dengan pelbagai kasus melandanya dan Sandiaga. Sementara laporan dibuatnya justru tak langsung ditindaklanjuti. "Kenapa yah? Kok polisi responsif yah kalau ada pelaporan terhadap Sandi tapi kalau ada laporan dari kami kok ya lama prosesnya," ungkap Anies.
Kondisi ini membuat Anies menduga kepolisian tidak netral. Meski begitu, dia mengajak kepada semua aparat keamanan bersikap netral selama masa kampanye Pilgub DKI Jakarta putaran II. Sehingga
"Kami, malah mengajak kepada semua warga, Yuk kita ajak Pemerintah untuk netral, Yuk kita ajak polisi untuk netral. Kan yang harusnya ngajak netral kan Pemerintah bukan warga," ungkap Anies.
Pelbagai fitnah dan pelaporan ditujukan kepada Anies-Sandi nyatanya tak membuat elektabilitas paslon yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini surut dukungan. Sebab, Anies-Sandi memilih tak merespon berbagai tudingan yang diarahkan padanya.
"Kita percaya insya Allah tidak (menurunkan elektabilitas). Apalagi kita juga tidak merespon dengan marah, santai aja, biasa-biasa aja," ungkap Anies.
Berbagai tanggapan di media diakui hanyalah bentuk respon dari berbagai pertanyaan diajukan para media. Sebab baginya, sepanjang Pilgub DKI Jakarta dia hanya memikirkan warga Jakarta dan kampanye dijalaninya selama 6 bulan terakhir untuk kepentingan warga Jakarta.
"Kampanye ini bukan tentang kita, tapi warga Jakarta. Makanya kami lebih banyak berbicara tentang lapangan kerja, pendidikan, perumahan, kesehatan daripada soal itu," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies
Baca SelengkapnyaKeputusan Anies untuk bertarung di Pilgub Jakarta mendatangkan reaksi di partai-partai.
Baca SelengkapnyaAnies menyayangkan adanya tindakan-tindakan tersebut oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, kata Anies, obrolan PDIP masih membahas apa-apa yang menjadi masalah Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain partai politik, Anies mengaku juga sudah ada dorongan kuat dari sejumlah elemen masyarakat yang menginginkannya kembali maju sebagai gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaTeriakan 'Anies-Anies' terus menggema selama perjalanannya menyusuri gang-gang.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut Kampung Susun Bayam merupakan kewajiban negara kepada warganya.
Baca SelengkapnyaAnies menyerahkan penanganan kasus dugaan penistaan agama tersebut kepada aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar mengatakan, Calon Presiden Anies Baswedan banyak difitnah
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca Selengkapnya