Arteria Dahlan: Emil Salim Ekonom, Tapi Bicara Seolah Ahli Hukum
Merdeka.com - Politikus PDIP Arteria Dahlan kembali menarik perhatian masyarakat. Kali ini, Arteria berdebat dengan Emil Salim soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk UU KPK hasil revisi di acara Mata Najwa, Rabu (9/10).
Dalam debatnya, Arteria menunjuk-nunjuk dan menyebut tokoh senior Emil sesat. Sikap tersebut membuat warganet geram, Arteria dianggap tidak seharusnya bersikap seperti itu pada Emil yang sudah sepuh.
Arteria tidak mau ambil pusing. Pasalnya, dia merasa apa yang diucapkannya sudah benar.
-
Siapa yang dinilai kurang sopan saat berdebat? Salah satu yang masih menjadi topik perbincangan adalah sikap calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, yang dinilai kurang sopan dalam debat.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa yang mengkritik Atta Halilintar soal ari-ari? Banyak yang kritik. Katanya, itu ari-ari, bukan daging atau puding yang bisa disimpan di kulkas seenaknya.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
-
Siapa yang sering dianggap bersikap buruk? Anak yang tidak ingin berbagi mainan atau makanannya dengan orang lain seringkali dianggap bersikap buruk.
"Enggak apa-apa, saya mewakafkan diri saya untuk menyatakan yang benar. Walau terkesan tidak populer sekalipun," kata Arteria pada wartawan, Kamis (10/10).
"Sekarang yang dibahas bukan perppu lagi tapi sikap saya yang kurang sopan. Lah, kita ini belajar jujur dan menyatakan yang benar saja tidak berani," sambungnya.
Arteria menjelaskan, selama ini dia sudah bersikap sopan pada Emil. Tetapi kemarin dia merasa Emil sudah dimanfaatkan untuk berbicara tidak sesuai dengan kapasitasnya sebagai ekonom.
"Awalnya kan saya sangat sopan, tapi ini kan sudah di design. Prof Emil yang notabene tidak berlatar belakang hukum dan beliau tidak memahami dengan benar materi muatan yang ada di Revisi UU KPK tiba-tiba berpendapat banyak kelirunya," ungkapnya.
Karena itu, eks Anggota Komisi III DPR ini meminta Emil menarik ucapannya itu. Dia pun menyarankan Emil untuk membaca lagi UU KPK hasil revisi.
"Saya minta Prof Emil tarik ucapannya. Baca dulu dengan baik materi muatan revisi UU KPK, pahami fakta hukum dan sosial yang ada, bicara sesuai keahlian saja. Beliau kan ekonom tapi bicara seolah-olah ahli hukum," ucapnya.
Arteria mengingatkan, Emil juga ada di lingkaran kekuasaan Orde Baru yang identik dengan korupsi. Sebab itu, ia berharap Emil tidak bersikap seolah-olah lebih baik dari anggota DPR saat ini.
"Beliau dibesarkan oleh Orba yang penuh dengan perilaku koruptif. Apa yang beliau perbuat? Jangan tiba-tiba tersadarkan saat ini dan merasa diri lebih hebat lebih bersih dari kami-kami yang di DPR. Apa yang beliau perbuat sewaktu jadi menteri dahulu? Kok enggak berani bicara seperti ini waktu beliau menjabat dahulu," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil berujar, Anies sok merasa punya etika tinggi, padahal sebaliknya tidak.
Baca SelengkapnyaSudirman Said merespons ucapan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.
Baca SelengkapnyaWarganet dihebohkan dengan aksi dua pria di Palembang yang saling tantang di media sosial. Pemicunya karena keduanya berbeda pilihan pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUsai pertemuan, Anies mengatakan pertemuannya dengan Emil Salim bukan membahas nostalgia dan romantisme masa silam tetapi bangsa Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaSilfester nyaris baku hantam dengan pengamat politik Rocky Gerung saat debat panas di salah satu stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran menilai tidak perlu ada evaluasi lagi untuk menghadapi debat berikutnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.
Baca SelengkapnyaRocky mengatakan profesor ekonomi dari Universitas Indonesia itu merupakan cara berpikir dungu.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menjelaskan bahwa pernyataan Anies kepada Prabowo merujuk etika yang harus dipegang pemimpin tertinggi.
Baca SelengkapnyaDebat panas bermula ketika Rocky Gerung menyindir pihak yang memilih 'menjilat' untuk menuju kesuksesan.
Baca SelengkapnyaOrang-orang yang mengkritik Gibran hanya mencari-cari alasan untuk menyalahkan.
Baca Selengkapnya