Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bekas Direktur Eksekutif INES bongkar survei propaganda Prabowo

Bekas Direktur Eksekutif INES bongkar survei propaganda Prabowo Prabowo nyoblos. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Mantan Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survey (INES), Irwan Suhanto, membuat pengakuan penting tentang lembaga survei yang pernah dipimpinnya. Irwan mengakui jika INES merupakan lembaga survei alat propaganda Partai Gerindra dan capresnya Prabowo Subianto .

"Ya memang asumsinya akan menjadi seperti itu (alat propaganda)," kata Irwan saat dihubungi merdeka.com, Jumat (11/7).

Irwan mengatakan memilih mundur dari INES pada 20 Juni lalu karena tidak mau mengambil risiko atas rencana lembaga itu menjadi alat propaganda Prabowo dalam pilpres.

"Tapi 12 hari kemudian (2 Juli) INES merilis survei yang memenangkan Prabowo . Padahal sebelum saya mundur tidak ada survei. Bagaimana bisa mengeluarkan hasil survei dalam waktu 12 hari," kata Irwan menambahkan bahwa proses survei sampai publikasi paling cepat adalah sebulan.

Catatan merdeka.com, pada publikasi survei tersebut, INES menyatakan elektabilitas Prabowo - Hatta 54,3 persen, mengalahkan Jokowi - JK yang hanya memperoleh suara 37,6 persen. Direktur Eksekutif INES yang baru Sudrajat Sacawisastra mengklaim survei dilakukan pada 25 Juni hingga 2 Juli 2014.

"Padahal saat saya mundur 20 Juni malam, saya sebagai direktur eksekutif tidak mendengar ada yang melakukan survei," ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Irwan, bahkan sejak dia bergabung dengan INES pada 2 Agustus 2013, lembaga itu juga tidak pernah sekali pun benar-benar melakukan survei di lapangan. Sejak bergabung, lanjut Irwan, INES juga sudah menjadi alat propaganda Partai Gerindra.

"Saya bahkan terlibat pelatihan relawan-relawan Gerindra, meski saya bukan anggota, tidak memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota)," kata Irwan.

Irwan mengakui, tidak ada keterkaitan antara INES dan Partai Gerindra secara organisasi. Namun, dia mengaku ada keterlibatan pengurus DPP Partai Gerindra dalam setiap publikasi survei INES.

"Dalam setiap rilis, setiap ditanya wartawan soal sumber dana, kita ungkapkan dari kas Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu. Orang pasti tahu irisan ketua federasi dengan pengurus DPP Gerindra," kata Irwan tanpa mau menyebut nama.

Penelusuran merdeka.com, Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono juga menjabat Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Tenaga Kerja dan TKI. "Keterlibatan pengurus Gerindra ini dalam hal pendanaan (publikasi survei)," kata Irwan.

Soal dana, Irwan mengatakan, pihaknya tidak dibayar per publikasi. "Semua, tempat dan sesuatunya mereka (Gerindra) yang menyediakan," kata Irwan.

"Saya tidak pernah tahu distribusi uang," imbuh Irwan yang mengaku dibayar hanya atas jasanya dalam publikasi.

Meski jabatannya sebagai direktur eksekutif, Irwan mengakui, perannya di INES tak lebih dari juru bicara. "Saya mundur karena saya memprediksi ini bahaya kalau menjadi alat propaganda ketika hanya dua calon yang maju," kata dia.

Irwan mengaku sempat mendapat sejumlah tekanan ketika menyatakan mundur dari INES. Namun, dia berupaya melawan. "Tapi kalau saya diam kan malah menguntungkan mereka, mending saya bongkar sekalian," ujar Irwan.

Untuk diketahui, INES tidak melakukan hitung cepat (quick count) dalam pemungutan suara Pilpres 9 Juli lalu. Namun, publikasi survei INES hampir selalu menguntungkan Gerindra dan Prabowo .

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Alasan Dewan Etik Persepi Sanksi Poltracking
6 Alasan Dewan Etik Persepi Sanksi Poltracking

Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) membeberkan alasan memberikan sanksi kepada lembaga Poltracking.

Baca Selengkapnya
Poltracking Jelaskan Proses Survei Pilkada Jakarta, Tegaskan Bukan Konsultan Salah Satu Kandidat
Poltracking Jelaskan Proses Survei Pilkada Jakarta, Tegaskan Bukan Konsultan Salah Satu Kandidat

Hal ini menanggapi perbedaan hasil survei Poltracking Pilgub Jakarta hingga memutuskan keluar dari Persepi. Poltracking juga diberi sanksi oleh Persepi.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: SMRC Bantah Hasil Survei Prabowo-Gibran Unggul yang Diunggah Andre Rosiade
CEK FAKTA: SMRC Bantah Hasil Survei Prabowo-Gibran Unggul yang Diunggah Andre Rosiade

Survei yang diunggah Andre Rosiade sudah dibantah langsung oleh SMRC

Baca Selengkapnya
Lembaga Survei Bongkar Anomali di Jatim, Warga Takut Disurvei Khawatir Bansos dan PKH Dicabut
Lembaga Survei Bongkar Anomali di Jatim, Warga Takut Disurvei Khawatir Bansos dan PKH Dicabut

Lembaga survei Indopol Survey and Consulting memutuskan tidak merilis hasil survei untuk periode Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Poltracking Keluar dari Persepi: Ini Pertaruhan Integritas
Poltracking Keluar dari Persepi: Ini Pertaruhan Integritas

Poltracking menyebut keputusan ini merupakan pertaruhan integritas.

Baca Selengkapnya
Persepi Buka-Bukaan Data Investigasi Hasil Survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta 2024
Persepi Buka-Bukaan Data Investigasi Hasil Survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta 2024

Persepi menegaskan sidang terhadap keduanya tidak untuk menyalahkan hasil atau membuat analisis politik terhadap perbedan.

Baca Selengkapnya
Survei Pilkada Jakarta Dianggap Tak Kredibel, Poltracking Pilih Keluar dari Persepi
Survei Pilkada Jakarta Dianggap Tak Kredibel, Poltracking Pilih Keluar dari Persepi

Poltracking Indonesia mengumumkan keluar dari Persepi karena keberatan dengan hasil dewan etik Persepi soal perbedaan hasil survei dengan LSI di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya
Dewan Etik Persepi Blak-blakan soal Chat Internal Singgung ‘Pecat Anggota’ Terkait Hasil Survei Poltracking
Dewan Etik Persepi Blak-blakan soal Chat Internal Singgung ‘Pecat Anggota’ Terkait Hasil Survei Poltracking

Dalam chat tersebut, Dewan Etik Persepi mengatakan, jika hasil survei Poltracking beda dengan LSI dan membingungkan publik, maka perlu dipecat.

Baca Selengkapnya
Video Anies Diklaim Bongkar Dana Ilegal Milik Prabowo Senilai Rp 1 Miliar, Cek Faktanya
Video Anies Diklaim Bongkar Dana Ilegal Milik Prabowo Senilai Rp 1 Miliar, Cek Faktanya

Beredar video mengklaim Anies berhasil bongkar dana ilegal milik Prabowo senilai Rp1 M, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Peneliti SMRC: Salah Total Kalau Ada Teori Publikasi Lembaga Survei Bisa Pengaruhi Publik
Peneliti SMRC: Salah Total Kalau Ada Teori Publikasi Lembaga Survei Bisa Pengaruhi Publik

Saidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.

Baca Selengkapnya
Kisruh Lembaga Survei Ramai-Ramai Keluar Persepi, Pakar Politik UPI Ragukan Independensi Dewan Etik
Kisruh Lembaga Survei Ramai-Ramai Keluar Persepi, Pakar Politik UPI Ragukan Independensi Dewan Etik

Setelah, Poltracking Indonesia, dilanjutkan dengan Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Voxpol Center Research and Consulting.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Dosen Pembimbing Jokowi di UGM Jadi Buronan
CEK FAKTA: Hoaks Dosen Pembimbing Jokowi di UGM Jadi Buronan

Unggahan berdurasi 4 menit 33 detik itu sudah memperoleh 141.000 tayangan dan 3.200 komentar.

Baca Selengkapnya