Bicara Buzzer, Habiburokhman Gerindra Sindir Oposisi Kardus Pernah Berkuasa
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman bicara soal buzzer. Menurutnya, bukan hanya pihak pro pemerintah yang bisa menggunakan buzzer. Pihak oposisi pun juga bisa menggunakan buzzer.
Habiburokhman menyindir oposisi yang menggunakan buzzer itu juga pernah berkuasa.
"Logika gua, yang mungkin pake buzzer bukan hanya penguasa tetapi juga oposisi kardus yang pernah berkuasa," kata Habiburokhman melalui Twitternya, Kamis (11/2).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang bisa menjadi pemimpin? Kepemimpinan terdiri dari kombinasi antara kemampuan alami dan keterampilan yang bisa dikembangkan. Ada individu yang mungkin memiliki sifat-sifat bawaan yang mendukung kepemimpinan, seperti daya tarik pribadi dan kemampuan berkomunikasi yang efektif.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
Saat dikonfirmasi, Habiburokhman enggan menyebut siapa yang dimaksud. Lebih lanjut, dalam cuitan itu bilang, oposisi yang pernah berkuasa itu gagal mensejahterahkan umat, menangkapi ulama, dan bernafsu berkuasa kembali dengan menunggani perjuangan umat.
"Tapi gagal sejahterakan umat, yang waktu berkuasa nangkap ulama, yang ngiler mau kuasa kembali dengan nunggangi perjuangan umat," kata dia.
Logika gua, yg mungkin pake buzzer bukan hanya penguasa tetapi juga oposisi kardus yg pernah berkuasa tapi gagal sejahterakan umat, yg waktu berkuasa nangkap ulama, yg ngiler mau kuasa kembali dgn nunggangi perjuangan umat. Bisa aja maling teriak maling /buzzer teriak buzzer.
— HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) February 11, 2021Habiburokhman pun mengatakan, oposisi ini malah maling teriak maling soal penggunaan buzzer.
"Bisa aja maling teriak maling/buzzer teriak buzzer," pungkasnya.
Kangen baca koran cetak , ingat era dimana gak ada buzzer , baik buzzer penguasa maupun buzzer oposisi kardus . Btw walau pake masker, tetap kelihatan ganteng ya gua ? . Waduh langsung diserbu buzzer gak nich.....hehehehe emang gua pikirin ....!!! pic.twitter.com/z3cOv7eNp9
— HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) February 11, 2021 (mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburokhman mengatakan, pihak yang ingin adu domba Gerindra tak akan pernah berhasil.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan orasi, Habiburokhman mengumumkan, tidak ada pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman Balas Tudingan Hasto soal Bansos Effect di Pemilu 2024: Seperti 'Nyinyiran' Nenek-Nenek
Baca SelengkapnyaHabiburokhman berujar, Satpol PP lah yang berwenang menindak Gibran jika ia terbukti melanggar Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 12 Tahun 2016.
Baca SelengkapnyaWajah politisi Gerindra itu tampak was-was saat turun dari mobil komando.
Baca SelengkapnyaHendro pun mengkritisi pihak-pihak yang bermoral rendah.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani meminta agar Hasto membuktikan sosok para ketua umum tersebut
Baca SelengkapnyaHasto Tuding Bansos Effect pada Pemilu 2024, Gerindra: Segelintir Elite yang Belum Move On
Baca SelengkapnyaNusron melanjutkan, salah satu ciri orde baru lainnya adalah intelijen negara dipakai untuk menakut-nakuti orang.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie menilai ramainya informasi terkait akun Fufufafa, memberikan efek meluas bahkan sampai perhelatan Pilkada.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman pun mengeluarkan tiga pantun untuk PDIP
Baca Selengkapnya