Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Calon lawannya dinyatakan gugur, Risma sebut KPU Surabaya aneh

Calon lawannya dinyatakan gugur, Risma sebut KPU Surabaya aneh Risma temui OJK. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Wali kota Surabaya, TRI Rismaharini menyebut keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Jawa Timur, aneh. Jika hanya karena alasan surat dukungan partai yang tidak identik dan masalah pajak, KPU tidak bisa serta merta memutuskan berkas Rasiyo-Dhimam Abror tidak memenuhi syarat (TMS).

Menurut Risma, jika memang berkas pasangan calon lawannya itu TMS, harusnya KPU sudah memberitahukan ketidaksesuaian tersebut agar bisa segera direvisi. Namun, nyatanya itu tidak dilakukan oleh KPU. Ini yang membuat calon dari PDIP mengaku heran dengan putusan KPU, Minggu kemarin.

"Ini ada yang aneh. Seminggu lalu, aku masih diminta perbaikan dokumen. Padahal aku sudah sekian lama mendaftar. Kemarin disuruh memperbaiki lagi," aku Risma, Senin (31/8).

Lagi-lagi, Risma mengatakan, aneh. "Jika berkas calon (Rasiyo-Abror) tak lengkap, kenapa tidak segera dilengkapi. Aneh, kenapa kok gak dilengkapi. Kenapa yang disuruh melengkapi hanya saya? Padahal masing-masing calon punya LO (Liasion Officer)," ucapnya sembari terus mengatakan aneh.

Terkait masalah rekomendasi DPP Partai Amanah Nasional (PAN) yang dinyatakan KPU tidak identik, mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya ini ‎mencontohkan dalam proses turunnya rekomendasi seperti yang dia peroleh dari PDIP, ada tiga lembar surat dengan tanggal dan tanda tangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Aku sendiri ada tiga, tanggalnya sama, tanda tangannya ya Bu Mega, tapi mesti materinya beda. Kalau sama difoto copy materainya," katanya lagi.

Sedangkan masalah wajib pajak Dhimam Abror yang juga dipersoalkan KPU, Risma mengatakan, secara prosedural, seluruh pendapatan yang diperoleh yang bersangkutan, baik dari Kadin (Kamar Dagang dan Industri) maupun KONI Jawa Timur, langsung dipotong pajak, dan tiap tahun juga harus melaporkan harta kekayaannya. "Aku cuma nanya, karena selama ini kalau dapat honor langsung dipotong pajak. Pak Abror itu kan menjabat di KONI, saat terima gaji kan sudah langsung dipotong. Ini aneh," ucapnya lagi.

‎Terpisah, calon wali kota Rasiyo yang diusung Partai Demokrat juga mengatakan hal senada. Rasiyo mengatakan, keputusan KPU Surabaya pada Minggu kemarin, patut dipertanyakan.

"Sebab, hal-hal sepele kenapa justru terkesan pokok. Seperti untuk laporan pajak dan sebagainya untuk Pak Abror. Untuk mengurus itu semua butuh waktu lama. Sementara pihak KPU tidak memberikan pemberitahuan secara resmi, tiba-tiba memutuskan tidak sah," keluh Rasiyo.

Seharusnya, lanjut Rasiyo, KPU harus memberikan surat resmi mengenai kekurangan-kekurangan administrasi yang tidak lengkap. "Namun, sejauh ini KPU tidak pernah memberikan pemberitahuan. Nanti partai akan menanyakan kepada KPU. Ini harus menjadi pembelajaran bagi KPU," pungkasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kritikan Pedas Soal Surat Dinas: KPU tidak Tertib Administratif, Seharusnya PKPU Diubah!
Kritikan Pedas Soal Surat Dinas: KPU tidak Tertib Administratif, Seharusnya PKPU Diubah!

KPU tidak merevisi pasal syarat batas usia dalam PKPU.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Partai Ajukan Pergantian Caleg Terpilih ke KPU
Sejumlah Partai Ajukan Pergantian Caleg Terpilih ke KPU

KPU pun akan melakukan kajian terhadap surat permohonan pergantian caleg.

Baca Selengkapnya
Respons Ganjar soal Surat Suara Simulasi Pilpres Hanya Memuat Dua Paslon: Kok KPU Minta Maaf Terus
Respons Ganjar soal Surat Suara Simulasi Pilpres Hanya Memuat Dua Paslon: Kok KPU Minta Maaf Terus

Simulasi pencoblosan calon presiden dan wakil presiden dengan surat suara yang hanya menampilkan dua kolom pasang calon menuai kritik dari berbagai pihak.

Baca Selengkapnya
Kebutuhan Posisi Hakim Agung Mendesak, KY: Penundaan Usulan Bisa Ganggu Jalannya Negara
Kebutuhan Posisi Hakim Agung Mendesak, KY: Penundaan Usulan Bisa Ganggu Jalannya Negara

KY mencontohkan, kebutuhan calon hakim agung pada kamar Tata Usaha Negara (TUN) khusus pajak sangat mendesak karena saat ini hanya ada satu orang.

Baca Selengkapnya
Surat Suara Robek, MK Minta KPU Gelar Pencoblosan Ulang dan Penghitung Ulang di Cirebon
Surat Suara Robek, MK Minta KPU Gelar Pencoblosan Ulang dan Penghitung Ulang di Cirebon

Gugatan sengketa Pileg itu diajukan Partai Amanat Nasional.

Baca Selengkapnya
PKS Minta Publikasi Sirekap KPU Dihentikan karena Banyak Kesalahan Sistem
PKS Minta Publikasi Sirekap KPU Dihentikan karena Banyak Kesalahan Sistem

PKS mendesak agar KPU segera menghentikan publikasi Sirekap

Baca Selengkapnya
Berkas Pendaftaran Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa Tidak Penuhi Syarat
Berkas Pendaftaran Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa Tidak Penuhi Syarat

Dokumen pendaftaran yang paling banyak belum memenuhi syarat adalah milik Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP.

Baca Selengkapnya
Suhartina Bohari Gugat ke Bawaslu Maros, Buntut Didiskualifikasi KPU Karena Tak Lolos Kesehatan
Suhartina Bohari Gugat ke Bawaslu Maros, Buntut Didiskualifikasi KPU Karena Tak Lolos Kesehatan

KPU Maros memutuskan bakal Cawabup Maros Suhartina Bohari dinyatakan tidak memenuhi syarat hasil pemeriksaan kesehatan

Baca Selengkapnya
Sidang Sengketa Pileg 2024, Irman Gusman Minta Namanya Masuk DCT DPD Sumbar dan Pencoblosan Ulang
Sidang Sengketa Pileg 2024, Irman Gusman Minta Namanya Masuk DCT DPD Sumbar dan Pencoblosan Ulang

Irman Gusman meminta MK menerima seluruh dalilnya dan mengabulkan permohonan keberatan untuk seluruhnya.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Suhartoyo Kritik KPU soal Pilih Firma Hukum: Dokumen Tak Ditulis Rapi
Hakim MK Suhartoyo Kritik KPU soal Pilih Firma Hukum: Dokumen Tak Ditulis Rapi

Kuasa hukum, kata Suhartoyo, harusnya bisa lebih fokus menulis naskah jawaban dengan cermat dan rapi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KPU Bantah Ahli Kubu Ganjar-Mahfud, Dituduh Lakukan Kecurangan Pendaftaran Capres Cawapres
VIDEO: KPU Bantah Ahli Kubu Ganjar-Mahfud, Dituduh Lakukan Kecurangan Pendaftaran Capres Cawapres

Ketua KPU Hasyim Asyari membantah pernyataan ahli yang dihadirkan dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Berkas Pendaftaran Cagub Cawagub Jakarta Banyak Koreksi, KPU Beri Waktu 3 Hari Perbaikan
Berkas Pendaftaran Cagub Cawagub Jakarta Banyak Koreksi, KPU Beri Waktu 3 Hari Perbaikan

Waktu perbaikan administrasi ini sesuai dengan tahapan Pilkada.

Baca Selengkapnya