Cari modal lewat saweran demi maju Pilgub Jatim
Merdeka.com - Kader PDIP Suhandoyo terpaksa melakukan saweran demi memenuhi hasrat para pendukungnya maju di Pilgub Jawa Timur 2018. Mahalnya biaya formulir partai menjadi alasan. Langkahnya juga tidak dilirik partainya bernaung.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur itu mengklaim dapat dukungan dari banyak pihak. Hasil saweran dari para pendukung, kolega hingga pengusaha, akhirnya terkumpul. Terhitung mencapai Rp 175 juta. Sedangkan biaya formulir mencapai Rp 100 juta.
"Didorong oleh masyarakat, oleh kawan-kawan membentuk sebuah relawan, sehingga kita berangkat ini (mendaftar). Dan ini memang sudah berjalan cukup lama, kurang lebih satu tahun yang lalu, persiapan-persiapan ini sudah kita siapkan dengan baik," kata Suhandoyo, Senin kemarin.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Kenapa Sudaryono sulit menjadi Calon Gubernur Jateng? Namun perjalanannya untuk menjadi Calon Gubernur Jateng bakal terjal karena Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, belum secara tegas akan memberikan rekomendasi padanya.
Koordinator Relawan Suhandoyo Menuju 2018, Erjik Bintoro, mengatakan Uang tersebut hasil gotong royong relawan dan sejumlah elemen. Mereka di antaranya para mantan anggota DPRD, mantan bupati dan bupati, serta para pengusaha menginginkan Suhandoyo mengikuti Pilgub Jawa Timur.
Mantan anggota DPRD Kediri ini juga menegaskan, kalau Suhandoyo layak maju di Pilgub Jawa Timur seperti kader lainnya. "Kita kumpulkan uang. Itu urunan, mau mendorong Pak Handoyo. Karena apa? Kita melihat ada kader yang potensi, jangan anggap PDIP tidak banyak orang. PDIP ini banyak orang, cuman haya saja yang mendorong tidak ada."
Sementara itu, DPP PDIP mengaku mengatakan ada kemungkinan partainya mengusung kepala daerah berprestasi dalam bursa kandidat bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2018. "Ada beberapa opsi, salah satunya adalah kepala daerah yang berprestasi dipromosikan ke atas," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Minggu lalu.
Menurut dia, kepala daerah itu tidak harus berasal dari internal partai 'banteng moncong putih'. Namun, tidak tertutup kemungkinan bagi PDIP untuk memasangkan kepala daerah yang dianggap berprestasi itu dengan kadernya.
Hasto menambahkan bahwa kandidat yang kelak diusung PDIP juga dipastikan harus bersih dari korupsi. "Kader internal yang maju adalah yang memiliki peran strategis yang kuat bagi partai," ujarnya.
Adapun sejauh ini pihaknya mengaku dukungan mengarah untuk mengusung Wagub Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. "Peta politik masih cair, apalagi muncul berbagai ekspresi, petanya Gus Ipul sebagai wakil ingin menjadi gubernur itu hal wajar dan Pak Karwo mulai mendukung Gus Ipul," kata Hasto.
Sehingga PDIP mempunyai beberapa pilihan untuk Pilkada Jawa Timur. Salah satunya memasangkan Gus Ipul dengan kader PDIP. Namun, Hasto enggan menyebutkan siapa kader bakal diusung PDIP untuk mendampingi calon petahana.
"Opsi kedua, daerah yang berprestasi atas kehendak rakyat akan dipromosikan ke atas. Kemudian, ketiga adalah mendorong kader internal untuk maju," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) membutuhkan biaya yang besar.
Baca SelengkapnyaBakal calon presiden Prabowo Subianto bicara mengenai sistem politik yang Indonesia yang terlalu mahal
Baca SelengkapnyaPDIP tidak dapat kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat. Pasangan Capres-Cawapres yang mereka usung ketika itu pun hanya mendulang belasan persen sua
Baca SelengkapnyaHeru memutuskan maju pilkada Jateng karena ingin berbuat sesuatu pada wilayah yang pernah dia pimpin bersama Ganjar dahulu.
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaOno Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGerindra didirikan pada tahun 2008 sebagai kendaraan politik Prabowo usai hengkang dari Golkar.
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca SelengkapnyaMasuknya Setyo karena kedekatan emosional dengan Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaMemanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSudaryono juga berjanji bakal rajin turun ke lapangan untuk mendengar aspirasi masyarakat.
Baca Selengkapnya