Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Mega tanda tangannya dipalsukan, tolak kader datang ke rumah

Cerita Mega tanda tangannya dipalsukan, tolak kader datang ke rumah Megawati Soekarnoputri. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pidato politiknya dalam acara sekolah calon kepala daerah dari PDIP di Tapos, Depok, Jawa Barat. Mega bercerita panjang lebar soal sulitnya mencari pemimpin terbaik untuk daerah.

Megawati bahkan mengaku tanda tangannya dipalsukan untuk mendapatkan surat rekomendasi. Tidak cuma rekomendasi, ada juga oknum yang palsukan tanda tangan rekomendasi demi mendapatkan uang mahar politik kepada calon kepala daerah yang ingin nyalon.

"Satu-satunya rekomendasi (yang sah), ingat, karena banyak kejadian tanda tangan saya dipalsukan, entah DPC, DPD kah sepertinya telah memberikan rekomendasi. Ingat yang diberi hak oleh kongres partai itu ketum," kata Megawati, Selasa (7/9) malam.

Megawati mewanti-wanti kepada calon kepala daerah dari PDIP untuk tidak percaya jika diminta uang mahar demi maju Pilkada. Menurut dia, dirinya sama sekali tidak pernah meminta uang sepeser pun pada calon kepala daerah sebagai mahar politik.

"Kalau org berpikir kita ini meminta uang, kenal saja enggak kamu, bukan saya enggak mau kenal, tapi saya tidak mau untuk membuka jarak, ke rumah saya pun enggak boleh. Karena ini rumahnya ibu Mega, bukan ketua umum, kecuali saya panggil," kata Mega.

Sekali lagi, sekalipun dipanggil ke rumah, Megawati menekankan tak pernah meminta uang kepada calon kepala daerah. Menurut dia, jika ada petinggi PDIP yang meminta uang untuk bisa maju Pilkada kepada calon kepala daerah akan dipecat.

"Jadi sekarang segini banyak apakah saya pernah minta uang sama kalian? Jangan kira-kira, karena dari dulu sampai sekarang enggak pernah minta uang. Kalau ada di jajaran PDIP ada demikian, saya panggil, dan ketahuan saya pecat," jelas Presiden kelima RI ini.

Megawati juga menambahkan, PDIP bukan berperan sebagai partai yang memenangkan calon kepala daerah. Dia menyatakan, partai hanya membantu.

"Kalau mau kewajibannya nanti tempur, jangan berpikir bu saya didukung jadi bupati ini, nanti kan PDIP yang akan memenangkan, salah, anda yang akan memenangkan diri anda sendiri, partai yang bantu," cetus dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Sindir Pihak Berupaya Rekayasa Pilkada: Tolong Netral Siapa Pemenang Terima Saja
Megawati Sindir Pihak Berupaya Rekayasa Pilkada: Tolong Netral Siapa Pemenang Terima Saja

Megawati berpesan kepada pihak berupaya merekayasa Pilkada untuk netral.

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?

Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.

Baca Selengkapnya
Megawati Dengar Banyak Laporan Institusi Negara Tidak Netral di Pilkada
Megawati Dengar Banyak Laporan Institusi Negara Tidak Netral di Pilkada

"Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan uang," kata Megawati.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Megawati Soal Pilkada Jakarta
VIDEO: Keras Megawati Soal Pilkada Jakarta "Ngapain Disuruh Dukung Anies, Mau Nurut Sama PDIP?"

Megawati mengatakan enggan mendukung Anies untuk maju di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Teriakan Megawati: Jangan Pilih Pemimpin Mengintimidasi & Curang
VIDEO: Tegas! Teriakan Megawati: Jangan Pilih Pemimpin Mengintimidasi & Curang

Megawati mengatakan untuk tidak memilih pemimpin yang melakukan intimidasi dan curang.

Baca Selengkapnya
Respons Megawati Ditanya Hadiri HUT ke-79 RI di IKN: Kamu Jangan Mancing-Mancing
Respons Megawati Ditanya Hadiri HUT ke-79 RI di IKN: Kamu Jangan Mancing-Mancing

Megawati enggan membeberkan sikapnya apakah bakal memenuhi undangan itu.

Baca Selengkapnya
PDIP: Megawati Tidak Memaksakan Anaknya Dapat Karpet Merah untuk Jadi Pemimpin Nasional
PDIP: Megawati Tidak Memaksakan Anaknya Dapat Karpet Merah untuk Jadi Pemimpin Nasional

PDIP memandang kekuasaan harus diperjuangkan bersama rakyat.

Baca Selengkapnya
Megawati Tidak Ingin Rakyat Dibohongi Soal Pemilu: Mau Saya Buktikan? Nanti Dibilang Provokator
Megawati Tidak Ingin Rakyat Dibohongi Soal Pemilu: Mau Saya Buktikan? Nanti Dibilang Provokator

Megawati menginginkan agar Pemilu berjalan tanpa adanya permainan yang terstruktur, sistematis dan masif.

Baca Selengkapnya
Megawati Tak Mau Intervensi Langkah Politik Khofifah di Pilpres 2024: Ya Karepmu
Megawati Tak Mau Intervensi Langkah Politik Khofifah di Pilpres 2024: Ya Karepmu

Megawati membebaskan Khofifah untuk menentukan pilhannya di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Keki Sama Kapolri Listyo
VIDEO: Megawati Keki Sama Kapolri Listyo "Saya Enggak Makan Orang Kok!"

Mega mengaku ingin bertemu dengan Listyo. Namun Mega kecewa karena permintaannya tidak diterima

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Megawati Beberkan Ada Institusi Negara Tak Netral, Intimidasi hingga Iming-Iming Duit
Blak-blakan Megawati Beberkan Ada Institusi Negara Tak Netral, Intimidasi hingga Iming-Iming Duit

Megawati pun menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 136/PUU-XXII Tahun 2024 melalui Revisi Pasal 188 Undang-Undang No. 1 Tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta TNI-Polri Tak Intervensi, Dudung: Kok Enggak Bilang BIN Harus Netral
Megawati Minta TNI-Polri Tak Intervensi, Dudung: Kok Enggak Bilang BIN Harus Netral

Menurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.

Baca Selengkapnya