Cibiran-cibiran jika Ahok kembali ke pelukan PDIP dan Djarot
Merdeka.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan maju dalam Pilgub 2017, lewat jalur perseorangan dengan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, sebagai cawagub. Dengan dukungan Teman Ahok lewat pengumpulan KTP, Ahok menolak ajakan sejumlah partai politik hendak meminangnya maju Pilgub DKI.
Ahok bahkan meyakini sebelum Agustus 2016, sejuta KTP warga DKI sudah terkumpul sebagai syarat maju lewat jalur perseorangan. Namun 'pedenya' Ahok maju lewat jalur independen terlihat kendur.
Keluhan Heru akan kerasnya dunia perpolitikan hingga rayuan sejumlah parpol membuat Ahok mulai goyah. Khusus dengan PDIP, Ahok belakangan mengatakan mempunyai hubungan sangat baik sejak masih menjabat Bupati Belitung Timur.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Saking dekatnya dengan PDIP, Ahok mengaku sudah seperti bagian internal dari partai yang memiliki kursi terbanyak di DPRD DKI. Pernyataan Ahok itu membuat desas-desus duetnya dengan Djarot Saiful Hidayat, yang juga kader PDIP kembali mencuat.
Namun kabar duet Ahok-Djarot itu mendapat cibiran dari sejumlah pihak. Berikut rangkumannya:
Ahok yang meninggalkan PDIP dan meninggalkan Djarot
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira melihat sejak lama Ahok ragu maju melalui jalur independen. "Cuma itulah gayanya Pak Ahok yang ngotot. Pak Ahok yang meninggalkan PDIP, meninggalkan Pak Djarot, bukan sebaliknya," kata Andreas melalui pesan singkatnya, Jumat (3/6)."Kalau Ahok menyadari jalan yang ditempuh salah, harus gentleman dong mengakui jalan yang diambil salah, baru kembali ke jalan yang benar," imbuhnya.Namun Andreas memastikan bahwa, hingga akhir periode kerja, partainya tetap akan mendukung Ahok dan Djarot.
"PDI Perjuangan terbuka, tidak pernah menutup pintu terhadap siapapun baik kader pdi perjuangan maupun non-kader yang ingin diusung oleh PDIP," ungkapnya. Namun menurut Andreas, jika ingin diusung oleh PDIP, Ahok harus menyerahkan diri sepenuhnya pada mekanisme partai.
"Bukan malah mau mengatur partai. Pemimpin yang baik dalam pemerintahannya tetap harus mengikuti mekanisme pemerintahan, bukan mau-maunya sendiri," pungkasnya.
Kalau rujuk dengan Djarot berarti Ahok tidak konsisten
Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur Gerindra, Syarif mengatakan bila Ahok berubah pikiran dan kembali menggandeng Djarot, maka mantan bupati Belitung Timur itu dinilai tidak konsisten dan mengecewakan banyak pihak terutama Teman Ahok."Jika wacana Ahok-Djarot terjadi artinya kan Ahok putar haluan maju lewat jalur Partai. Jika demikian terjadi Ahok berarti memang tidak konsisten," kata Syarif saat dihubungi, Jumat (3/6)."Ketidakkosistenan Ahok makin menunjukkan sikap Ahok yang memang akan menyakiti Teman Ahok," tambahnya.Politisi Gerindra ini percaya PDIP tidak akan memberikan restu kepada Ahok untuk menjadikan Djarot sebagai pendampingnya jika melalui jalur perseorangan."Saya percaya pimpinan PDIP DKI yang sudah menyatakan tidak mendukung calon dari jalur perseorangan," tegas Syarif.
PDIP tegaskan jika Ahok mau gandeng Djarot lagi harus lewat partai
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, apabila Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin menggandeng kembali Kepala Bidang Organisasi dan Pengkaderan DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta di Pilgub 2017 harus melalui partai terlebih dahulu."Ya kita menegaskan kalau semua harus menuju jalan kepartaian, itu prinsip. Harus jalan kepartaian harus bersama sama karena partai punya cita-cita kolektif bersama untuk rakyat," tegas Hasto kepada merdeka.com di DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/6).Meski begitu, Hasto menegaskan, PDIP terus melakukan survei terhadap publik Jakarta sebelum menentukan siapa pasangan calon yang akan diusung."Semuanya tetap harus melalui proses. Masyarakat DKI Jakarta sendiri yang harus menentukan. Dan kami terus menerus akan melakukan survei untuk membaca harapan masyarakat DKI dalam mencari pemimpin yang baru," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca Selengkapnya