Demi Golkar lebih baik, Titiek Soeharto akan maju jadi calon Ketum
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengakui akan maju jadi calon ketua Umum Partai Golkar jika digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Dia ingin menggantikan posisi Setya Novanto yang kini sedang terjerat kasus korupsi e-KTP untuk menjadikan Golkar lebih baik.
"InsyaAllah. Kami sangat prihatin apa yang terjadi di Golkar saat ini dengan kondisi saat ini yg kayaknya sudah di bawah sekali, jadi saya tergerak untuk mungkin bisa membawa Golkar menjadi lebih baik lagi," kata Titiek di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Titiek belum menjawab rinci seberapa besar akan bisa menang dan jadi ketua umum. Dia percaya dengan niat baiknya untuk membuat Golkar lebih baik akan bisa dipilih.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
-
Bagaimana cara Golkar mencapai hasil bagus di Pemilu 2024? 'Jelas itu prestasi yang layak diapresiasi karena tak mudah bagi Golkar bisa naik signifikan hasil pilegnya karena mereka tak punya kader internal yang maju pilpres,' sambung Adi.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Kemungkinannya ya, namanya juga usaha ya. InsyaAllah niat saya baik, saya percaya orang yg niatnya baik Allah akan berikan jalan," kata Titiek.
Dia pun tidak mau merinci terkait komunikasi dengan DPD I dan 2 soal pencalonannya sebagai ketua. Dia tetap yakin dukung sudah banyak didapati dari pihak Golkar. Walaupun Airlangga Hartanto sudah didukung 31 DPD, Titiek yakin mendapat dukungan.
"Dukungannya dari Allah dan dari rakyat semuanya. InsyaAllah, tidak usah saya bilang berapa dukungan. InsyaAllah nanti kita lihat finalnya," ungkap Titiek.
Dia juga tidak menganggap Airlangga bukan sebagai lawan terberat. Dia menilai semua kader Golkar memiliki kapasitas masing-masing.
"Saya nggak menganggap itu lawan, kita semua orang Golkar yang punya kapasitas masing-masing, kapasitas yg baik, dan semuanya punya niat baik untuk perbaiki Golkar, jadi kita partner untuk berkompetisi yang baik," tegas Titiek.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyebut tak menjamin Airlangga akan terpilih menjadi ketua umum kembali.
Baca SelengkapnyaPersiapan menghadapi Pilkada sudah dilakukan sejak satu tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAce menilai Bahlil sangat layak memimpin partai berlambang beringin.
Baca SelengkapnyaBasri ingin agar mimpi selama 25 tahun ini akan terwujud pada 27 November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar dan kader ingin Airlangga kembali menjabat.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok digadang-gadang akan maju di Pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku siap menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dengan catatan, banyak kader Partai Golkar yang mendukungnya duduk di kursi ketum.
Baca SelengkapnyaPeluang Ridwan Kamil di Jakarta tetap ada walaupun diakui elektabilitasnya belum optimal.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Golkar Surakarta itu dianggap mampu memimpin Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaGolkar mengaku tidak masalah jika nantinya Anies maju untuk periode kedua di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaLuhut tidak masalah Bahlil ingin maju sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin.
Baca SelengkapnyaPada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca Selengkapnya