Demokrat Sebut Tim Jokowi Zalim Jika Laporkan Andi Arief Terkait Hoaks Surat Suara
Merdeka.com - Partai Demokrat keberatan jika kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin melaporkan Andi Arief ke polisi terkait kabar 7 kontainer berisi surat suara tercoblos. Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai kubu Jokowi harusnya berterima kasih pada Andi Arief.
"Jadi kalau tim Jokowi-Ma'ruf mau laporkan Andi Arief ke polisi, mereka salah, mereka justru zalim. Mereka harusnya terima kasih pada Andi Arief yang justru telah berjasa menyelamatkan muka Jokowi dari tuduhan fitnah dan dugaan-dugaan kecurangan yang terjadi," kata Ferdinand pada wartawan, Kamis (3/1).
Menurut Ferdinand, Andi Arief memiliki niat baik dengan memberikan imbauan pada lembaga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Tambahnya, cuitan di akun Twitter Andi Arief juga tidak memberikan narasi hoaks.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Apa itu Surat Suara Pemilu? Surat suara pemilu adalah selembar kertas atau dokumen yang digunakan oleh pemilih untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan umum atau pemilu.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Di mana Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
"Tapi justru membuka sinyal informasi yang diterima dan sudah beredar luas di tengah masyarakat. Bahkan KPU sendiri sudah mendengar informasi itu dari sore, artinya informasi ini sudah beredar luas dan Andi sudah mengambil posisi ingin membuka kebenaran di sini," ungkapnya.
Juru Debat kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno ini juga menilai Andi berusaha menjaga demokrasi di Indonesia jelang Pemilu 2019. Sehingga, lanjut dia, jika memang benar ada potensi kecurangan pemilu bisa segera diatasi.
"Itu yang kita tak mau, kita mau semua informasi begini harus disampaikan ke tengah publik. Dan harus ditindaklanjuti aparat, kalau tak terbukti ya bagus. Kalau terbukti artinya kita turut bantu negara untuk jaga demokrasi dan menyelamatkan republik ini, itu yang harus dilihat," ucapnya.
Sebelumnya, Andi melalui Twitternya memberikan kabar 7 kontainer dari China membawa surat suara tercoblos untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf. Andi meminta KPU mengecek kebenaran tersebut. Setelah dicek, ternyata informasi tersebut macet.
Hal ini membuat kubu Jokowi mengevaluasi. Andi Arief dituding telah menebar hoaks dan berhasil Pemilu 2019.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, membantah keras terhadap Andi Arief. Dia menyebut menganggap Andi berbahaya.
"Pernyataan saudara Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, prasangka mental, dan sangat berbahaya. Pernyataan jalanan tanpa dasar ini, sudah memenuhi hukum delik untuk dipersoalkan," ucap Hasto.
Dia pun meminta Andi untuk tidak berhalusinasi. Beranggapan Pemilu 2019 sama dengan Pemilu 2009 yang diklaimnya penuh kecurangan.
"Saudara Andi Arief juga harus mengingat ini tahun 2019, jadi jangan berhalusinasi terjadi kecurangan masif seperti tahun 2009, kompilasi pimpinan KPU saat itupun ditawari masuk ke dalam jajaran teras elite. Jadi, cari tahu apa saja yang cocok dengan masa lalu," ungkap Hasto.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan usai putusan MK yang mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaPolisi pastikan segera memanggil Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Erick Samuel kepada Pimpinan KPK pada Senin (23/10).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Aiman saat menjawab pertanyaan adanya ancaman dialaminya terkait kasus dugaan hoaks aparat tidak netral di Pemilu 2024 diusut Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaSomasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaAiman di laporkan sebanyak 6 pelaporan secara serentak dalam sehari.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan setuju dengan pendapat Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSejauh ini kepolisian belum bisa menerima laporan dari karena kurangnya bukti-bukti yang diajukan.
Baca Selengkapnya