Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Di era Setya Novanto, DPR jadi dewan pemburu rente'

'Di era Setya Novanto, DPR jadi dewan pemburu rente' Setya Novanto. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Peneliti Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded) Arif Susanto menegaskan bahwa fungsi DPR di bawah kepemimpinan Ketua DPR Setya Novanto berubah menjadi pemburu rente. Hal ini terkait rekaman percakapan Setya meminta 20 persen saham perseroan dan meminta jatah 49 persen saham proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Urumuka, Papua pada PT Freeport Indonesia (PTFI).

"Ini bisa dibawa ke ranah hukum. Tidak ada prestasi besar Setya Novanto di DPR. Dewan Perwakilan Rakyat diubahnya menjadi dewan pemburu rente," kata Arif di Kedai Kopi Deli, Jalan Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/11).

Menurutnya sudah sering Setya lolos dari beberapa kali kasus korupsi. Terkait mencatut nama Jokowi bukanlah skandal pertamanya. Maka dari itu dia minta Setya dinonaktifkan dari DPR.

‎"Tapi dia hampir selalu lolos dari skandalnya. Sekarang dia tak punya legitimasi atas kepemimpinannya di DPR. Setya Novanto jelas harus nonaktif dari ketua DPR. Ini akan mempermudah MKD untuk memeriksanya," tuturnya.

Menurutnya bukan hanya Setya yang harus dinonaktifkan. Melainkan Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan juga. ‎"Luhut, Darmo, mulai hari ini harus dinonaktifkan," cetus Arif.

Dia meminta juga agar Presiden Jokowi tak lemah dalam menangani kasus ini. Harusnya menurut Arif, kasus ini diselesaikan melalui jalur politik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan di jalur hukum.

"Perburuan rente selalu melibatkan birokrasi, korporasi, dan broker atau makelar. Ini ada pada kasus perburuan saham Freeport. Ada Luhut , Darmo dan seterusnya. Brokernya R. Lalu ada korporasi Freeport. Ini bukan pertama kali," tegasnya.

Arif juga menjelaskan bahwa Menteri ESDM Sudirman Said juga melakukan akrobat politik. Manuver politik yang dilontarkan Sudirman selalu pada momentum menjelang reshuffle kabinet kerja jilid II.

‎"Sudirman Said mengatakan bahwa bertahun-tahun rencana pembubaran Petral berhenti di meja SBY. Yang kedua mengatakan hasil audit Petral menunjukkan adanya mafia. Kalau memang mafia ada di petral problemnya mengapa aparat hukum tak masuk di sana. Kehebohan ketiga terkait laporan di MKD," jelasnya. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istimewanya Anggota DPR: Tak Dapat Rumdin, Diganti Tunjangan Seharga Sewa Rumah di Senayan
Istimewanya Anggota DPR: Tak Dapat Rumdin, Diganti Tunjangan Seharga Sewa Rumah di Senayan

Anggota DPR RI periode 2024-2029 tidak akan mendapatkan fasilitas rumah jabatan anggota (RJA).

Baca Selengkapnya
Anggota DPR 2024-2029 Tak Dapat Rumah Dinas, Ini Kompensasinya
Anggota DPR 2024-2029 Tak Dapat Rumah Dinas, Ini Kompensasinya

Indra menyebut besaran dana tunjangan perumahan untuk anggota DPR masih dikonsultasikan.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Tak Dapat Rumah Dinas dan Diganti Tunjangan, Bagaimana dengan Pimpinan Dewan?
Anggota DPR Tak Dapat Rumah Dinas dan Diganti Tunjangan, Bagaimana dengan Pimpinan Dewan?

Anggota DPR RI 2024–2029 tidak lagi mendapatkan fasilitas rumah jabatan anggota. Sebagai gantinya, anggota DPR akan mendapatkan tunjangan perumahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KUMPULAN Ketegasan Arteria Dahlan saat di DPR, Kini Mundur Digantikan Cucu Soekarno
VIDEO: KUMPULAN Ketegasan Arteria Dahlan saat di DPR, Kini Mundur Digantikan Cucu Soekarno

Arteria dengan legowo memberikan kursi DPR kepada cucu Soekarno, Romy Soekarno.

Baca Selengkapnya
Cinta Mega Diberhentikan dari DPRD DKI Usai Kedapatan Main Judi Slot, Digantikan Sunggul Sirait
Cinta Mega Diberhentikan dari DPRD DKI Usai Kedapatan Main Judi Slot, Digantikan Sunggul Sirait

Pemberhentian Cinta Mega dilakukan melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) dalam rapat pleno digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR tak lagi dapat Fasilitasi Rumah Dinas, Diganti Tunjangan Perumahan
Anggota DPR tak lagi dapat Fasilitasi Rumah Dinas, Diganti Tunjangan Perumahan

Pemberian tunjungan mulai berlaku sejak mereka resmi dilantik sebagai anggota dewan terpilih 1 Oktober 2024. Namun besarannya belum dirinci.

Baca Selengkapnya
Dipecat PDIP Karena Diduga Main Judi Slot, Cinta Mega Kini Nyaleg Lewat PAN
Dipecat PDIP Karena Diduga Main Judi Slot, Cinta Mega Kini Nyaleg Lewat PAN

DPP PDIP didesak segera memproses pemberhentian antarwaktu Cinta Mega.

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Rumdin, Anggota DPR akan Terima Tunjangan Seharga Sewa Rumah di Senayan hingga Kebayoran
Tak Dapat Rumdin, Anggota DPR akan Terima Tunjangan Seharga Sewa Rumah di Senayan hingga Kebayoran

Besaran tunjangan perumahan anggota DPR RI akan disesuaikan dengan harga sewa rumah di kawasan Senayan, Semanggi, hingga Kebayoran.

Baca Selengkapnya
DPR Usul Rumah Dinas Ditiadakan dan Penggantian dengan Uang, Menteri PUPR Respons Begini
DPR Usul Rumah Dinas Ditiadakan dan Penggantian dengan Uang, Menteri PUPR Respons Begini

Anggota DPR akan mendapatkan tunjangan perumahan yang mulai berlaku sejak mereka dilantik sebagai anggota dewan terpilih pada 1 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya
Fantastis, Intip Transferan Gaji & Tunjangan Anggota DPR periode 2024-2029, Bisa Bawa Pulang Rp50 Juta
Fantastis, Intip Transferan Gaji & Tunjangan Anggota DPR periode 2024-2029, Bisa Bawa Pulang Rp50 Juta

Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan sebagian besar rumah dinas anggota dewan kini sudah tak layak huni. Baik yang di daerah Kalibata maupun Ulujami.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Harus Kosongkan Rumah Dinas pada Akhir Oktober 2024
Anggota DPR Harus Kosongkan Rumah Dinas pada Akhir Oktober 2024

Anggota DPR yang sudah masa habis jabatan (2019-2024) atau yang terpilih kembali (2024-2029) harus mengosongkan RJA pada akhir Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Begini Penampakannya, Sekjen DPR Ungkap Isi Rumah DPR
VIDEO: Begini Penampakannya, Sekjen DPR Ungkap Isi Rumah DPR "Banyak Tikus Bau Sampah"

Anggota DPR periode ini tak dapat RJA lantaran kondisi rumah sudah tua, dan biaya perawatan sudah tak seimbang dengan anggaran

Baca Selengkapnya