Di Jawa Barat, PDIP-Gerindra kompak tutup pintu untuk Deddy Mizwar
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sudah mendapat tiket untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat dari tiga partai yakni Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Adapun kandidat terkuat untuk wakilnya adalah Ahmad Syaikhu yang merupakan politisi PKS.
Dengan dukungan tiga partai, Deddy Mizwar sudah mengamankan 28 kursi di DPRD. PAN memiliki 4 kursi, PKS dan Demokrat masing-masing 12 kursi. Dengan komposisi ini, Deddy Mizwar sudah memenuhi syarat untuk ikut bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Safari politik berbekal kurma dan air zam-zam yang dilakukan Deddy Mizwar seolah tidak sia-sia. Namun, strategi politik itu tidak manjur untuk dua partai politik. Di Pilgub Jabar, PDI Perjuangan dan Partai Gerindra kompak menutup pintu untuk Deddy Mizwar. Alasannya pun sama. Lantaran Deddy Mizwar sudah mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrat.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanuddin menegaskan tertutupnya peluang Deddy Mizwar diusung partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Yang pernah hadir di antaranya Demiz, tapi Demiz kan sudah KTA Demokrat, jadi sudah selesai," kata TB Hasanuddin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Saat ini PDIP tengah fokus melakukan lobi dengan partai yang belum melabuhkan dukungannya. Sekaligus mempersiapkan kader untuk maju di Pilgub Jabar. Beberapa partai seperti Partai Golkar, Partai NasDem, dan PPP sudah memutuskan mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jabar. Sedangkan PAN, Demokrat dan PKS sudah memutuskan mendukung Deddy Mizwar,
"Kami melobi yang memang belum resmi dipasangkan. Kalau sudah ya kayaknya agak susah kecuali miracle (keajaiban) tiba-tiba para Ketum bicara ini saja sudah," ucapnya.
Ada satu partai politik yang belum melabuhkan dukungannya. Bahkan partai ini juga menutup pintu dukungan untuk Deddy Mizwar. Partai Gerindra yang awalnya memberi restu, belakangan justru berbalik haluan dengan mencabut dukungan untuk Deddy Mizwar.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jabar Mulyadi menuturkan alasan mencabut dukungan untuk Deddy Mizwar. Alasannya sama seperti yang diutarakan PDIP.
"Ada beberapa kesepakatan yang dilanggar khususnya Deddy Mizwar (Demiz), seperti Demiz melanggar komitmennya menjadi kader Partai Gerindra. Tetapi, kenyataannya yang bersangkutan lebih memilih menjadi kader Partai Demokrat," kata Mulyadi di Sukabumi, Senin (27/11).
Dia menceritakan awalnya Deddy Mizwar siap untuk menjadi kader partai besutan Prabowo Subianto ini. Namun sebulan kemudian justru beralih ke Partai Demokrat. Sehingga dirinya melapor langsung ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo untuk mencabut dukungan terhadap pasangan ini.
Pada pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018, Gerindra ingin seluruh calonnya merupakan kader partai. Sehingga, saat Deddy tidak memiliki syarat tersebut maka pihaknya menganggap Wakil Gubernur Jabar tersebut tidak lagi masuk radar atau bidikan partai berlambang kepala burung garuda.
"Partai Gerindra melihat pilkada ini merupakan bidikan "antara" karena tujuan akhirnya adalah Pemilihan Presiden RI 2019. Jadi artinya setiap bangunan koalisi itu harus berorientasi kepada pilpres," tambahnya.
Untuk diketahui, Deddy Mizwar memang sudah memutuskan menjadi kader partai Demokrat, besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam waktu dekat, Demiz, akan menerima kartu tanda anggota atau KTA Partai Demokrat.
"Saya akan menjadi kader Demokrat, Insya Allah, Insya Allah karena saya kan salah satu dari pendiri Partai Demokrat," kata Deddy Mizwar usai bertemu dengan jajaran pengurus Formasi dan ICMI Orwil Jawa Barat, Kamis (10/11) malam.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mempersilakan keluarga Presiden Jokowi bergabung
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaDewan Kehormatan Tegaskan Presiden Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memberikan kesempatan bagi Wali Kota Medan Bobby Nasution yang memberikan dukungan ke Ganjar-Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaKaesang menegaskan, jika partainya hanya fokus bekerja.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat sebelumnya resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dan keluar dari koalisi bersama Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaDemokrat tak mempermasalahkan apalagi keberatan PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaNamun belum ada komunikasi antara Gerindra dengan Budiman usai dipecat PDIP.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi - Erwan Setiawan resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat.
Baca Selengkapnya