DKPP Pantau 5 Daerah 'Langganan' Terjadi Pelanggaran Kode Etik Pemilu
Merdeka.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengungkap lima daerah paling banyak terjadi pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu. Kelima daerah tersebut masuk pantauan DKPP.
"Daerah yang sering muncul problem kode etik penyelenggara pemilu itu adalah di Papua, kemudian Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, kemudian di Aceh," kata Anggota DKPP Ida Budiati saat acara media gathering, di Kuta, Badung, Bali, Senin (4/3) malam.
Ironisnya, lanjut Ida, kelima daerah itu terbilang 'langganan' ditemukan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu. Yakni sejak tahun 2012 sampai 2019 Februari.
-
Apa itu pelanggaran kode etik Pemilu? Pelanggaran kode etik pemilu merujuk pada tindakan yang melanggar etika atau norma-norma penyelenggara pemilu terhadap sumpah dan janji yang diucapkan sebelum mereka menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.
-
Apa saja sanksi pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu? Ketika terjadi pelanggaran tersebut, ada sejumlah sanksi yang dikenakan untuk pelaku, yaitu: Teguran tertulis, yaitu pemberian peringatan secara tertulis kepada penyelenggara pemilu yang melanggar kode etik. Teguran tertulis bisa dalam bentuk peringatan biasa atau peringatan keras.Pemberhentian sementara, yaitu penghentian sementara penyelenggara pemilu dari jabatan dan/atau tugasnya selama kurun waktu tertentu.Pemberhentian tetap, yaitu penghentian permanen penyelenggara pemilu dari jabatan dan/atau tugasnya.
-
Bagaimana kode etik penyelenggara pemilu diterapkan? Kode etik penyelenggara pemilu adalah suatu kesatuan asas moral, etika, dan filosofi yang menjadi pedoman perilaku bagi penyelenggara pemilu berupa kewajiban atau larangan, tindakan dan/atau ucapan yang patut atau tidak patut dilakukan oleh penyelenggara pemilu.
-
Kenapa DKPP menilai KPU melanggar kode etik? Komisioner KPU sebagaimana kami pahami saat ini ya sepertinya dikenai sanksi karena adanya dianggap melakukan kesalahan teknis bukan pelanggaran yang substansif,' ujar dia.
-
Kenapa kode etik penyelenggara pemilu penting? Kode etik ini penting dipahami oleh setiap masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) adalah salah satu pilar demokrasi yang menjamin hak rakyat untuk memilih dan dipilih sebagai wakilnya.
-
Kapan kode etik penyelenggara pemilu dibuat? Kode etik penyelenggara pemilu di Indonesia berlandaskan kepada Pancasila, UUD 1945, TAP MPR tentang Etika Kehidupan Berbangsa, sumpah/janji penyelenggara pemilu, asas pemilu, dan prinsip penyelenggara pemilu.
"Jadi data yang dihimpun di DKPP sejak berdiri tahun 2012 sampai dengan sekarang. Unsur penyelenggara pemilu itu ada di lingkungan komisioner dan ada di lingkungan sekretariat," ujarnya.
"Jadi penyelenggara pemilu kelembagaannya yang diatur dalam Undang-undang itu kan meliputi komisioner dan sekretariat. Karena, juga terikat dengan kode etik penyelenggara pemilu aparatur civil negara yang mereka ditugaskan di KPU, Bawaslu, dan lainnya, itu terikat dengan kode etik," tambah Ida.
Ida juga menyampaikan, dari tahun 2012 sampai tahun 2019, lebih dari 4000 penyelenggara pemilu di Indonesia, yang pernah diperiksa oleh DKPP secara sah.
"Namun presentasenya kecil ini, dibandingkan jumlah penyelenggara se-Indonesia yang menurut Ketua KPU (RI) yang jumlahnya kurang lebih mencapai 7 juta. Dari pengelolaan pemilih yang jumlahnya mencapai lebih dari 190 juta," ujarnya.
Menurut Ida pelanggaran kode etik, yang banyak dilakukan berkaitan dengan aspek profesionalisme prosedur penyelenggara pemilu.
"Hari ini berkaitan dengan aspek profesionalisme, bagaimana terus ditingkatkan dari sisi kualitas sumber daya manusia penyelenggara pemilu untuk taat prosedur. Dan juga memberikan solusi, atas problem teknis pemilu kita," ujarnya.
"Kabar gembiranya dari DKPP, sejumlah penyelenggara yang diperiksa oleh DKPP lebih dari 50 persen dinyatakan tidak terbukti melanggar kode etik. Jadi kita semua harus optimis, di pemilu tahun 2019 kita punya modal sosial dan politik, bahwa kita punya lembaga penyelenggaraan pemilu yang masih terpercaya kemandiriannya, kredibilitasnya, dan Integritasnya yang terkonfirmasi dengan data di DKPP," ujar Ida.
Wilayah Bali Minim Pelanggaran Kode Etik
Sementara itu, DKPP mengapresiasi penyelenggara pemilu di Provinsi Bali, karena minimnya pengaduan pelanggaran kode etik profesionalisme.
"Kami ingin mengapresiasi bagi penyelenggara pemilu di Provinsi Bali. Terutama dalam dua tahun terakhir, 2018 dan 2019. Di tahun 2018 Provinsi Bali hanya menyumbang dua perkara atau pengaduan di DKPP tentang penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur waktu itu," lanjut Ida.
Ida juga menjelaskan, pada tahun 2018 pengaduan di level provinsi penyelenggara Pemilu, ada satu waktu itu terbukti melanggar etik profesionalisme dan diberikan peringatan saja. Jadi diedukasi oleh DKPP supaya lebih baik lagi .
"Kemudian di tahun 2019 sampai saat ini masih zero pengaduan. DKPP menyambut positif saja, keyakinan DKPP peserta pemilu ini sudah bisa menerima pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara pemilu begitu juga pemilih," ujarnya.
"Modal yang sudah baik ini, dipertahankan oleh penyelenggara pemilu dan kalau bisa lebih ditingkatkan pelayanannya. Kalau stakeholder kita puas dengan penyelenggara itu akan zero pengaduan. Baik secara etik maupun dari aspek hukum," tambah Ida.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar aduan yang masuk didominasi tentang rekrutmen penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaJumlah ini meningkat tajam dibandingkan tahun lalu hanya 300-an kasus.
Baca SelengkapnyaKetua DKPP Heddy Lugito mengungkapkan, Rakor ini diadakan untuk membangun pemahaman yang sama tentang implementasi Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP)
Baca SelengkapnyaPelanggaran penyelenggara Pemilu itu terjadi saat non tahanan masa Pemilu dan Pilkada.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai jenis pelanggaran pemilu dan penanganannya sangat penting dalam tahun politik ini.
Baca SelengkapnyaHal ini juga berpotensi membuat masyarakat menghakimi orang-orang atau yang belum tentu bersalah.
Baca SelengkapnyaDKPP mengingatkan KPU agar berhati-hati sehingga penetapan DCT tidak menimbulkan banyak aduan.
Baca SelengkapnyaLaporan dugaan pelanggaran pada penyelenggaraan Pemilu 2024 terbanyak terjadi di Papua
Baca SelengkapnyaPelanggaran administrasi pemilu adalah pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pemilu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, posisi DKPP sebagai penyelenggara pemilu merupakan satu kesatuan fungsi bersama KPU dan Bawaslu.
Baca SelengkapnyaKode etik penyelenggara pemilu adalah suatu kesatuan asas moral, etika, dan filosofi yang menjadi pedoman perilaku bagi penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaBawaslu ungkap berbagai jenis pelanggaran pemilu di Provinsj Jawa Tengah
Baca Selengkapnya