Dukung Yorrys dicopot, Agung Laksono sebut demi kekompakan Golkar
Merdeka.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengungkapkan alasan Ketua Umum Setya Novanto (Setnov) mencopot Yorrys Raweyai dari jabatan Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dan menggantinya dengan Letjen (Purn) Eko Wiratmoko. Menurutnya, Setnov ingin adanya kekompakan dan kesolidan di partai Golkar.
Apalagi, elektabilitas Partai Golkar dikabarkan mengalami penurunan imbas dari sejumlah kasus korupsi yang menimpa beberapa kader.
"Jadi masalahnya perlu dijaga kekompakan, soliditas, salah satu terjadinya penurunan elektabilitas kemarin juga karena ada gonjang-ganjing di kalangan internal salah satunya itu," kata Agung usai menemui Setnov di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10).
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Apa pesan para ketua dewan kepada pengurus Golkar? “Jangan ada lagi konflik internal yang justru kontraproduktif dengan cita-cita Partai Golkar, mengembalikan kemenangan seperti Pemilu 2004,“ ujar Lodewijk.
-
Mengapa Golkar penting? Kondisi geopolitik dan geo-ekonomi yang semakin kompleks, menuntut kemitraan ASEAN-RRT menjadi bagian dari solusi dan hal ini terangkum dalam ASEAN Common Statement.
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Golkar ingin solid? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
Agung mengaku memahami maksud Setnov itu. Dia menyebut Golkar memang membutuhkan kekompakan dari seluruh unsur partai. Terutama, kata dia, para petinggi Golkar diharapkan tidak menyampaikan pernyataan yang kontraproduktif.
"Jadi keluar itu hanya kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan kontribusi menyelesaikan isu-isu bangsa," ujarnya.
Oleh karena itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol ini mendukung langkah Setnov mencopot Yorrys dan merevitalisasi kepengurusannya. Dia meyakini Setnov akan melakukan revitalisasi lanjutan dalam waktu dekat.
"Saya mendukung apa yang telah dilakukan oleh Pak Novanto dan DPP Partai Golkar. Meskipun saya tadi bicara dengan beliau masih akan tetap dilanjutkan revitalisasi itu pada bidang-bidang yang lain," tukasnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agung Laksono menegaskan Isu Munaslub Golkar Ditunggangi Penumpang Liar
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.
Baca Selengkapnya"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengingatkan agar seluruh kader Partai Golkar merapatkan barisan.
Baca SelengkapnyaRapat pleno penunjukan Plt ketua umum Golkar akan digelar pada Selasa (13/8).
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menggelar pertemuan tertutup dengan sesepuh dan para mantan ketua umum partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDewan Pimpinan Pusat Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk seluruh kader di Indonesia.
Baca Selengkapnya