Erick Thohir Bantah Jokowi Menyerang Karena Panik Elektabilitasnya Stagnan
Merdeka.com - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) belakangan cenderung berbicara lebih keras atas tudingan lawan politiknya. Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir menilai Jokowi tidak asal menyerang.
Menurutnya, serangan yang dilakukan Jokowi berdasarkan fakta dan data serta dilakukan berdasarkan perhitungan yang cermat. Dia meluruskan opini kubu Prabowo-Sandiaga bahwa Jokowi panik elektabilitasnya mulai tersusul.
"Kita harus lihat track record. Kita harus berkaca pada lembaga survei yang asosiasinya masuk ke KPU. Jadi lembaga survei yang diakui KPU itu memberi data kedua paslon itu bedanya masih 20 persen," tukas Erick melalui pernyataan tertulisnya, Rabu (6/2).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Erick menuturkan, merujuk salah satu hasil survei pascadebat pertama lalu, debat tak mempengaruhi pemilih militan yang sudah ada. Data pemilih Jokowi dari 4 bulan lalu hingga usai debat pertama berada di angka 54 persen.
Begitu juga dengan pemilih Prabowo-Sandiaga berada di angka 31 persen. Sisanya menyatakan takkan mengubah lagi pilihannya.
"Intinya kalau dikatakan Jokowi panik karena survei, jawabannya tidak," lanjut Erick.
Erick mengakui Jokowi sudah saatnya bergerak ofensif. Menurutnya, strategi itu perlu dilakukan lantaran sering dilaporkan ke Bawaslu tanpa data akurat dari pihak lawan.
"Jadi saya katakan, sudah selayaknya tim hukum kita ofensif melaporkan dengan fakta dan data," tegasnya.
Selain ofensif, dia menganggap pihaknya perlu lebih gencar mensosialisasikan capaian-capaian kerja pemerintahan Jokowi. Sebut saja pembangunan infrastruktur hingga sumber daya manusia.
"Intinya menjelaskan ada manfaat jangka pendek dan ada jangka panjang. Sama seperti menanam pohon buah, kan tak ujug-ujug langsung berbuah. Ini yang bagaimana undecided voters perlu dijelaskan. Lalu selanjutnya bagaimana Pak Jokowi akan kembangkan sumber daya manusia kita," tandas Erick Thohir.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengaku jengkel saat mengingat banyaknya tuduhan yang tidak benar.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, persepsi publik yang menilai Erick sebagai cawapres paling didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaBakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mengungkap perasaannya diserang banyak fitnah.
Baca SelengkapnyaErick Thohir juga memiliki rekam kerja yang sangat bagus di PSSI.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mampu mendongkrak elektabilitas siapapun capresnya.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaErick kagum bagaimana Jokowi mau merangkul Prabowo usai menjadi rival di 2019.
Baca SelengkapnyaTemuan Litbang Kompas, elektabilitas Erick Thohir cenderung naik. Sedangkan Ridwan Kamil dan Sandiaga menurun.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik kepada kinerja Presiden Jokowi diyakini tinggi.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDua nama yang condong untuk mendampingi Prabowo yaitu Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaMuzani menambahkan, Presiden Jokowi pernah berkampanye saat Pilpres 2019.
Baca Selengkapnya