Freeport Pernah Dibahas Sengit Kubu Jokowi vs Prabowo pada Debat Capres 2014
Merdeka.com - Masalah renegosiasi kontrak Freeport pernah menjadi pembahasan dalam Debat Capres 2014. Saat itu peserta debat adalah pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa versus Jokowi-Jusuf Kalla.
Dalam debat terakhir Pilpres 2014, pada sesi keenam menyinggung soal kontrak-kontrak tambang di Indonesia. Salah satunya menyinggung soal kontrak Freeport.
Berikut ini petikan poin debat capres 2014 soal Freeport antara kubu Jokowi vs Prabowo:
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Kapan Prabowo dan Jokowi berbincang? Momen pembicaraan itu diceritakan kembali oleh Prabowo Subianto saat hadir di acara bertajuk Prabowo menyapa kampung halaman di Lapangan Schwarz Langowan, Minahasa Sulawesi Utara, pada Senin (5/2/2024).
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Apa tema debat capres? Debat kali ini hanya diperuntukkan bagi capres dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
-
Apa yang dibahas Jokowi dan Raffi? Di tengah makan siang, Raffi melempar pertanyaan candaan kepada Jokowi.
Hatta Radjasa Tanyakan Soal Freeport
Dalam debat capres cawapres 2014, Hatta Rajasa menanyakan tentang izin perusahaan asing di hutan lindung. "Tahun 2003, ada 13 perusahaan asing diberikan izin untuk di hutan lindung. Apa pandangan bapak (Jokowi) terhadap itu," tanya Hatta dalam debat pada 8 Juli 2014.
Selanjutnya, Hatta menanyakan hal sama pada Jusuf Kalla. "Pak Jusuf Kalla, tadi banyak masalah mafia migas. Setujukah bapak dengan pandangan saya, bahwa setiap perpanjangan kontrak, saya setuju renegoisasi, banyak sekali justru perpanjangan itu merugikan kita. Contoh Freeport, yang seharusnya punya saham kita 51 persen bisa kita dapatkan, hilang. Apakah bapak menganggap, setuju tidak semua itu harus kita lakukan investigasi terhadap perpanjangan-perpanjangan kontrak seperti itu?" tanya Hatta.
Inilah Jawaban Jusuf Kalla
JK menjawab pertanyaan Hatta dengan tegas. Ia sangat setuju dengan investigasi yang diusulkan oleh Hatta. "Saya sangat setuju untuk dibikin investigasi. Coba lihat sajalah Freeport. Siapa yang pernah memiliki saham Freeport dan ke mana saham itu. Karena saya setuju untuk investigasi seperti itu," jawab JK.
Jokowi: Kita Punya Niat atau Enggak?
Tak hanya JK, Jokowi juga menganggap investigasi itu perlu. Namun harus dilakukan dengan sungguh-sungguh tanpa ada orang yang berkepentingan. Menurutnya, bisa saja melakukan renegoisasi yang dimaksudkan Hatta, tapi jika kelompok kepentingan itu masih ada dan mengatur, maka kondisi tak akan berubah."Investigasi itu perlu. Artinya? Sebetulnya tempat-tempat yang berkaitan dengan tambang itu memang banyak kelompok kepentingan di situ. Semua orang sudah tahu, siapa yang dapat," kata Jokowi.Ia menambahkan, diperlukan niat untuk melakukan investigasi terkait perusahaan tambang. "Kita itu punya niat ndak untuk menyelesaikan itu. Kita punya kemauan ndak untuk menyelesaikan itu. Masalahnya hanya itu," kata Jokowi.
Hatta: Yang Merugikan Negara Kita Sikat
Usai mendengar jawaban dari Jokowi dan JK, Hatta kembali tanyakan tentang upaya renegoisasi yang bisa menguntungkan Indonesia. "Bagaimana upaya kita agar renegoisasi itu betul-betul dapat menguntungkan sebesar-besarnya buat kita?" tanya Hatta lagi.Hatta tak setuju dengan Jokowi soal adanya kelompok kepentingan. Hatta ingin kelompok kepentingan itu dihilangkan dengan transparansi dan akuntabilitas. "Saya tidak setuju kalau dikatakan ada kelompok-kelompok kepentingan. Justru kelompok kepentingan itulah yang harus kita tuntaskan, dengan transparansi dan akuntabilitas. Kalau kita mengatakan bahwa ada kelompok-kelompok kepentingan, sehingga kita tidak bisa melakukan renegoisasi, itu tidak berjalan," jawab Hatta. "Jadi jangan ada istilah bahwa karena ada kepentingan maka kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa. Apapun siapapun dia yang menyangkut kepentingan, merugikan negara, harus kita sikat!" tegas Hatta.
Lalu Apa Tanggapan Prabowo?
Di tengah perdebatan soal Freeport, Prabowo tidak spesifik mengomentari soal tambang di Papua tersebut. Prabowo menyoroti soal keberhasilan Susilo Bambang Yudhoyono terkait kenaikan harga kontrak gas Tangguh."Terima kasih kepada pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono, yang tanggal 1 Juli berhasil tanda tangan renegoisasi kontrak Tangguh. Dari kontrak yang merugikan bangsa Indonesia, akhirnya harga bisa naik dan kita sekarang diuntungkan Rp 250 triliun," kata Prabowo.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya soal penyelesaian konflik di Papua, korupsi, masalah HAM.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres ketiga digelar dengan tema berbeda pada Minggu, 7 Januari 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaDebat perdana Pilpres 2024 berlangsung panas dengan diwarnai saling serang antar paslon, terutama Prabowo dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihak tersebut berbicara tanpa data dan tidak sesuai dengan realita.
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa disudutkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk membuka data sebenarnya
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaPrabowo memiliki ratusan ribu hektar lahan yang berada di Aceh dan Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud langsung menggelar rapat usai Prabowo tiga kali setuju dengan gagasan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPenggunaan singkatan untuk bertanya kepada lawan digunakan Jokowi saat debat capres 2014 menghadapi Prabowo.
Baca SelengkapnyaSengitnya perdebatan argumen membuat panggung debat ketiga capres memanas pada Minggu (7/1/2024) malam.
Baca SelengkapnyaGanjar, pada sesi tanya jawab, menanyakan mengenai indeks MIF yang turun
Baca Selengkapnya