Gelagat Syahrul Yasin Limpo setelah jadi caketum Golkar tanpa bayar
Merdeka.com - Syahrul Yasin Limpo menjadi salah satu calon ketua umum (caketum) Partai Golkar yang lolos tanpa mengeluarkan uang mahar senilai Rp 1 miliar. Selain dia, ada nama Indra Bambang Utoyo yang juga mendapatkan keputusan serupa.
Usai ditetapkan sebagai caketum Partai Golkar untuk musyawarah nasional luar biasa (munaslub), dia enggan mengomentari pro dan kontra soal uang mahar.
Syahrul justru berkomentar Golkar mengambil langkah maju dengan meloloskan dirinya tanpa menyetor uang. Dia juga enggan berkomentar kemungkinan ketua umum Golkar yang akan terpilih nanti merupakan calon yang 'berkantong tebal'.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
"Kita lihat saja nanti prosesnya. Saya enggak mau stigma orang lain, saya enggak mau menabrak siapa-siapa," ujar Syahrul saat melakukan konferensi pers di Jakarta Selatan, Minggu (8/5) kemarin.
Menurutnya, sudah tidak zaman lagi para calon ketua umum menyetor uang apalagi dengan nilai cukup besar. Dia menambahkan adanya pemilihan ketua umum justru menjadi kesempatan bagi para kader untuk menunjukan kemampuannya dalam memimpin. Dia juga menilai jika seseorang terpilih hanya karena menyetorkan uang banyak hal tersebut justru akan menurunkan integritas sosok pemimpin terpilih.
Meski telah ditetapkan dan mengaku siap sebagai salah satu caketum Partai Golkar, Syahrul justru enggan umbar optimis akan memenangkan pertarungan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
"Ya saya sedang berusaha, berjuang, menang kalah itu bukan hal yang penting. Yang penting mampu menghadirkan peringatan bentuk distorsi-distorsi dan bisa meminimalkan itu," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Syahrul mengungkapkan, belum berani mengambil sikap akan melepas jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) jika dirinya terpilih menjadi Ketua Umum Golkar.
"Kita lihat waktunya. Tidak boleh berandai-andai biar saya jalan dulu kepentingan saya kepentingan rakyat," ujar Syahrul.
Syahrul pun berkeras akan konsentrasi terlebih dahulu dalam mengawal proses pemilihan Ketum Golkar. Menurutnya, mengawal proses pemilihan ketua umum sebagai bentuk kontribusi kader terhadap partai tempat bernaung.
"Berikan saya waktu untuk bertarung, soal itu (mundur jabatan) kita lihat nanti," pungkasnya.
Sebelumnya, secara tersirat dia akan mempertimbangkan mundur sebagai Gubernur Sulsel jika terpilih sebagai Ketum Golkar.
"Kalau itu menjadi tanggung jawab dan hanya untuk kepentingan rakyat dan kepentingan negara, kalau harus melepaskan apa yang di Makassar (jabatan gubernur) juga nggak ada masalahnya kan?," ujar Yasin Limpo di sela menghadiri dialog dengan ketua dan sekretaris DPD I dan DPD II Partai Golkar se-Jawa Tengah di The Sunan Hotel Solo, Jumat (8/4) malam.
Untuk diketahui, tanggal 15 Mei mendatang Golkar akan mengadakan munaslub di Bali sekaligus memilih ketua umum baru. Ada delapan calon ketua umum yang sudah terdaftar dalam pemilihan ketua umum baru Golkar, kedelapan orang tersebut adalah Ade Komaruddin, Setya Novanto, Airlangga Hartanto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
Sebelumnya, pada acara munaslub nanti para calon ketua umum diharuskan membayar Rp 2 miliar. Namun hal tersebut menuai banyak pro dan kontra, hingga akhirnya 'uang mahar' diturunkan menjadi Rp 1 miliar. Dari kedelapan calon ketua umum, dua diantaranya enggan membayar mahar dengan alasan hal tersebut tidak sesuai dengan ruh demokrasi politik.
Dua caketum tersebut adalah Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo. Meski keduanya tidak membayar mahar Golkar tetap meloloskan keduanya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SYL yang duduk di kursi terdakwa perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan, membantah keterangan saksi mahkota.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengaku tak habis pikir dengan kadernya yang melakukan korupsi. Padahal, NasDem sudah mengampanyekan politik tanpa mahar.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaSYL meminta majelis hakim dapat mempertimbangkan pembukaan rekeningnya dengan alasan kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaMantan pejabat Kementan, Abdul Hafidh mengaku terpaksa lakukan pungutan ke pegawai Kementan
Baca SelengkapnyaSelama proses persidangan, terungkap fakta-fakta tindakan SYL saat menjabat sebagai Mentan.
Baca SelengkapnyaBak menjilat ludah sendiri, Meyer menuturkan dalam nota pembelaan SYL justru berterima kasih, memuji, dan bahkan mendoakan pimpinan partai dimaksud.
Baca SelengkapnyaPemerasan dilakukan bersama Kasdi Subagyono selaku Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021–2023
Baca SelengkapnyaPenyerahan uang itu dilakukan atas izin Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021–2023 Kasdi Subagyono
Baca SelengkapnyaSurya Paloh meminta Syahrul untuk mundur dari menteri pertanian
Baca SelengkapnyaImran mengaku Syahrul Yasin Limpo sempat menceritakan soal cek yang bernilai fantastis itu.
Baca SelengkapnyaSYL berkelih tidak mengetahui adanya urunan dana tersebut
Baca Selengkapnya