Gerindra akan bikin koalisi gemuk, akhir April diumumkan
Merdeka.com - Partai Gerindra terus melakukan manuver politik untuk mencari mitra koalisi. Rencananya, Gerindra akan membuat koalisi gemuk agar bisa mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani hingga saat ini pihaknya sudah menunjukkan produktivitas yang baik dalam menjajaki komunikasi dengan partai lain. Partainya telah mencapai kesepakatan dengan partai lain dan akan segera mengumumkan koalisi tersebut.
"Perkiraan kami akhir April akan nampak jelas (koalisi). Awal Mei bangunannya sudah terbangun, mitra koalisi sudah mulai jelas," kata Muzani di kantor DPP Gerindra, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (21/4)
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
Muzani menjelaskan, selain komunikasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Gerindra juga telah melakukan komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, pertemuan Gerindra dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar pun sudah dilakukan.
Selain itu, Gerindra juga sudah berkomunikasi dengan Partai Demokrat. Saat ini tinggal menunggu jawaban dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
"Kami sudah ketemu beberapa tokoh (Demokrat), dan semuanya ditentukan oleh Ketum Partai Demokrat yang jadi Ketua Majelis Tinggi, SBY. Pertemuan Prabowo dan SBY akan jadi arah penentuan koalisi Partai Demokrat dan Gerindra," jelasnya.
Ia masih enggan menyebutkan kapan dan di mana pertemuan keduanya. Sebab, Prabowo dan SBY sulit dicocokkan waktu pertemuannya. "Masih dicocokkan waktunya karena selalu belum pas," terangnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra mengatakan pembahasan Cawapres akan didiskusikan dengan partai koalisi
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaKomunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca SelengkapnyaGolkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaNama KIM plus digunakan karena ketiga partai itu belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, partainya bakal bekerja sama dengan PKB di berbagai wilayah.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya