Gerindra cari koalisi yang tak tarik ulur di parlemen
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani memastikan partainya hanya berkomitmen untuk menciptakan koalisi gemuk yang berisi banyak partai. Wacana ini nantinya buat menghindari tarik ulur antara partai politik yang ada di parlemen.
"Partai Gerindra ingin koalisi yang pondasinya kuat dan berisi banyak partai. Itu untuk menghindarkan tarik menarik kepentingan antara parlemen dan istana," kata Muzani dalam diskusi di The Habibie Center, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (30/4).
Koalisi gemuk itu akan diciptakan merujuk pada pemerintahan yang saat ini sedang berjalan. Kata Muzani, Gerindra tidak tertarik hanya mengandeng satu partai untuk menjalin koalisi.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa yang ingin memasangkan Prabowo-Gibran? Wacana memasangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih terus mencuat.
-
Kenapa Golkar dukung Prabowo? “Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
"Gerindra bisa saja menggaet satu partai untuk mengantarkan pak Prabowo bertarung di Pilpres. Tapi kami tidak mau melakukan itu," ucapnya.
Muzani menjelaskan, dalam prakteknya apabila koalisi ramping dilaksanakan, maka hasilnya tidak akan maksimal. Sebab menurutnya, kekuasaan di Dewan Perwakilan Rakyat begitu besar.
"Sebab keputusan pemerintah harus melalui persetujuan DPR. Itu problem koalisi ramping," ucapnya.
Meski begitu, Muzani menuturkan, koalisi adalah hal yang mendesak untuk dilakukan ketika hasil hitung cepat keluar karena tidak ada satu partai yang mampu mengusung sendiri calon presiden sendiri. Maka dari itu Gerindra segera melakukan komunikasi politik dengan berbagai parpol.
Menurutnya, bukan tidak mungkin Gerindra hanya menggaet satu parpol dalam menjalin koalisi.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membuka peluang bagi Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGelora menilai, jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaGerindra mencoba menguatkan dukungan bagi Prabowo. Mereka mencoba merayu PAN agar kembali merapatkan barisan. Bagaimana reaksi PAN?
Baca SelengkapnyaDuet Ganjar-Prabowo menguat setelah terlihat mesra saat menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pekalongan beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Gibran akan menjadi bonus tersendiri bila dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca SelengkapnyaGerindra konsentrasi untuk membawa gagasan keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaRapimnas Gerindra menempatkan Prabowo menjadi calon presiden.
Baca Selengkapnya