Gerindra minta Andi Arief belajar etika politik
Merdeka.com - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief kerap mengkritisi capres Prabowo Subianto. Padahal Partai Demokrat merupakan salah satu parpol yang mengusung Prabowo-Sandi.
Belakangan Andi Arief bercuit lewat akun Twitter yang menyebut Prabowo malas-malasan menghadapi Pilpres 2019 karena jarang turun ke berbagai daerah untuk menyapa masyarakat.
Terkait berbagai kritik yang kerap dilontarkan Andi Arief kepada Prabowo, anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade meminta kepada Andi Arief agar belajar etika politik. Andre juga menyarankan agar Andi Arief lebih baik diam.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Apa tugas khusus Prabowo untuk Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
"Bang Andi walaupun lebih senior dari saya, belajar etika politik. Itu saja," kata Andre kepada merdeka.com, Selasa (16/10).
"Bang Andi tolong belajar etika politik. Kalau enggak bisa bantu lebih baik diam," lanjut Andre.
Sikap Andi Arief menurutnya bukan sikap resmi Partai Demokrat. Jadi pernyataan Andi Arief tak bisa disimpulkan sebagai pertanda kurang solidnya parpol koalisi dalam mengusung pasangan Prabowo-Sandi.
"Kalau kata orang Demokrat, Andi Arief tidak mencerminkan sikap Demokrat," kata Andre.
Andre menambahkan, Andi Arief tak pernah datang rapat bersama tim pemenangan Prabowo-Sandi. Dia pun mengaku tak tahu apa alasan yang bersangkutan selalu absen saat rapat.
"Andi Arief itu enggak pernah datang rapat. Jadi mau tau apa dia soal tim? Enggak tahu (alasan tak hadir). Tanya sama dia," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Demokrat Andi Arief diangkat sebagai sebagai Komisaris Independen PLN.
Baca SelengkapnyaSontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Prabowo mengingatkan para ketua umum parpol untuk berhati-hati sebab banyak kader Gerindra disusupkan ke berbagai parpol.
Baca SelengkapnyaCapres nomor 2 Prabowo Subianto menilai Anies Baswedan berlebihan saat berbicara soal demokrasi.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menyebut masalah etika adalah ketika seseorang bersikap komitmen dalam berpolitik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengutarakan hal itu dalam debat perdana calon presiden di KPU, Selasa (12/12).
Baca Selengkapnya"Bukan ranahnya capres bicara etika. Mengimbau boleh, tapi bukan pada tempatnya," jelas Budi Arie
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, meski beda pilihan koalisi, berbeda sosok yang diusung bukan berarti komunikasi tidak dilakukan.
Baca SelengkapnyaBadan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Focus Group Discussion "Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara", Selasa 27 Agustus 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo berkelakar menyusupkan kader Gerindra ke Parpol lain
Baca Selengkapnya