Golkar akhirnya pilih Ahok ketimbang Yusril
Merdeka.com - DPD I Partai Golkar DKI Jakarta merekomendasikan dukungan kepada incumben Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017 mendatang. Rekomendasi ini sudah diputuskan oleh DPP Golkar yang sepakat untuk menyokong Ahok pada Pilgub yang digelar Februari tahun depan.
Putusan ini bisa dibilang sebuah kejutan bagi Partai Golkar. Sebab, awalnya Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tidak mentah-mentah menerima partai berlogo beringin itu dukung Ahok. Terlebih, lawan Ahok merupakan Yusril Ihza Mahendra yang dikenal dekat dengan Ical.
Yusril sejak awal menjadi pengacara Golkar dalam kisruh sengketa internal melawan Menkum HAM Yasonna Laoly dan kubu Agung Laksono. Yusril yang ditunjuk oleh Ical berhasil memenangkan sengketa dari tingkat pengadilan negeri sampai pada Mahkamah Agung (MA).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
Tidak hanya itu, pasca Setya Novanto berhasil menjadi ketua umum Golkar. Antara Yusril dan Novanto juga sudah langsung melakukan komunikasi bahas Pilgub DKI. Yusril mengungkapkan perbincangannya dengan Novanto.
"Bagaimana maju di DKI pak Yusril?" kata Novanto ditirukan Yusril.
"Jalan terus bos," jawab Yusril.
"Sambil tertawa Pak Novanto bilang, maju di DKI jangan lupa partai kita dong," kata Yusril menirukan Novanto.
"Saya jawab tentu, Golkar dukung saya dong," jelas Yusril kala itu.
Sayang, perbincangan itu hanya tinggal kenangan saja. Ical dan Novanto sepakat membawa Partai Golkar untuk mendukung Ahok di Pilgub DKI 2017. Ical juga membantah jika dirinya tak setuju jika Golkar dukung Ahok.
"Saya katakan, penuhi dulu prosesnya (pemilihan calon kepala daerah). Kalau (mengenai) presiden, wakil presiden, menteri, itu wajib dilaksanakan (masukan Dewan Pembina). Kalau kepala daerah tidak. Tapi tetap dibicarakan dan diputuskan bersama," ujar Ical.
"Jadi bukan hanya soal setuju atau tidak setuju (dukung Ahok)," kata dia.
Golkar pun sepakat dukung mantan Bupati Belitung Timur itu. Rencananya, surat keputusan untuk mendukung Ahok akan langsung diserahkan hari ini, Jumat (24/6).
"Rencana menyerahkan SK besok (Jumat (24/6)) ke Balai Kota. Belum pasti siapa yang menyerahkan. Apakah ketua bidang pemenangannya, apa ketua (DPD I) DKI terpilih, saya belum tahu orangnya. Betul akan ke Balai Kota," kata Nurul saat dihubungi, Kamis (23/6).
Nurul menjelaskan, pihaknya tak sembarangan dalam memilih Ahok. Menurutnya, ada pembahasan yang dinamis di internal.
"Memang banyak pertimbangan ya, melihat dukungan publik. Kerja-kerja konkret juga yang dilakukan oleh Ahok ya. Jadi ya membuat Golkar memutuskan itu," tuturnya.
Sebelumnya memang ada simpang siur terkait dukungan ini. Satu sisi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) mendukung Ahok, namun Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) setengah hati. Namun Nurul memastikan, keputusan ini sudah bulat.
"Mungkin sudah ada kesepakatan, sudah ada pembicaraan sehingga dukungan itu menjadi bulat. Kelihatannya tidak ada yang menolak lagi. Yang tadinya perbedaan sikap, sudah selesai. Sudah ada komunikasi antara ketua umum (Setya Novanto) dengan ketua dewan pembina (Aburizal Bakrie)," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusril Ihza Mahendra menyinggung kondisi pemilu 2004, ketika Megawati Soekarnoputri dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra selaku ketua tim hukum Prabowo-Gibran mencecar tajam saksi ahli.
Baca SelengkapnyaHingga akhirnya, koalisi pengusung Jokowi sepakat untuk meminang Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) yang di dalamnya ada Partai Golkar, hendak mengusung Ridwan Kamil di Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar sudah menyiapkan beberapa nama lain di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaMK kembali menggelar sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) dengan pemohon pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaAHY meminta kader Demokrat agar tidak menyerah dan tetap melanjutkan kerja keras menyongsong Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski mengaku prihatin dengan keputusan tersebut, Aburizal Bakrie mengatakan tetap memahami posisi Airlangga.
Baca Selengkapnya