Golkar yakin Mega tak tolak Demokrat berkoalisi: Mungkin pak SBY terlalu perasa ya
Merdeka.com - Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui banyak hambatan untuk bergabung dalam koalisi parpol pendukung Joko Widodo (Jokowi). Salah satu faktor hambatan itu disebut karena hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak harmonis.
Menanggapi pernyataan itu, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji tak setuju dengan tafsiran tersebut. Sebab parpol pendukung Jokowi bukan hanya PDIP.
"Di dalam koalisi bukan hanya PDIP, bukan hanya bu Mega. Jadi jangan bu Mega sebagai alasan untuk tidak bergabung, karena masih ada lima parpol lain yang membukakan pintu," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (26/7).
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
-
Apa yang dibahas Gibran dan SBY? Pada pertemuan tadi, Gibran mengakui banyak masukan dan evaluasi yang disampaikan kepadanya.Masukan tersebut antara lain soal tantangan global yang akan dihadapi ke depan jika dirinya dan Prabowo Subianto menjadi pemimpin Indonesia.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Siapa yang mendampingi SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Siapa yang menjawab pertanyaan soal kesiapan PDIP menjadi oposisi? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal kesiapan partai berlambang kepala banteng menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan.
"Dan bu Mega pun saya yakin tidak terlalu resisten lah kalau ada orang mau bergabung dengan koalisi pak Jokowi," sambungnya.
Sarmuji mengatakan, parpol pendukung Jokowi termasuk Golkar membuka ruang untuk Demokrat bila ingin bergabung.
"Kita sedang membukakan pintu, tapi begitu pintu setengah terbuka pak SBY menafsirkan pintu setengah itu (sudah) tertutup. Berbeda perspektif, mungkin itu perasaanya pak SBY saja," ucapnya.
Sarmuji memandang mantan Presiden RI ke-6 tersebut terlalu berlebihan menafsirkan karena karakternya yang halus. "Mungkin pak SBY terlalu perasa ya, orangnya kan halus. Jadi orang yang perasa sering menafsirkan fakta itu melebihi yang sebenarnya," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaHerman pun minta doa agar pertemuan SBY dan Megawati dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca Selengkapnya