Hanura yakin Ahok tetap menang di Pilgub meski hadapi koalisi besar
Merdeka.com - Tujuh partai yakni PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, Demokrat, PPP, PKB, dan PAN akan bertemu dan melakukan penjajakan koalisi besar siang ini. Rencananya, pertemuan itu digelar untuk menghadapi Pilkada DKI 2017 sekaligus mencari lawan sepadan bagi petahana Basuki T Purnama alias Ahok.
Lalu bagaimana tanggapan partai-partai pendukung Ahok menyikapi rencana koalisi besar?
Politikus Partai Hanura Miryam S Haryani mengatakan pihaknya tak bergeming dengan wacana bersatunya tujuh partai itu menghadapi Ahok. Dia menyebut partai-partai pendukung Ahok akan segera mendeklarasikan tim pemenangan dalam waktu dekat.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Kapan quick count Pilkada DKI 2017 diumumkan? Pada hari pemungutan suara, berbagai lembaga survei menggelar quick count untuk memberikan estimasi hasil pemilihan secara cepat.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
"Mungkin dalam waktu dekat Hanura dengan partai pendukung yang lain akan segera mendeklarasikannya kepada publik soal tim pemenangan Ahok dan siapapun boleh bergabung," kata Miryam saat dihubungi, Senin (8/8).
Sebagai pendukung Ahok, partai Hanura tetap optimis belum ada calon yang bisa menandingi elektabilitas dan reputasi Ahok. Bahkan, dia menyebut koalisi besar bukan jaminan.
"Hanura masih komitmen untuk memenangkan Ahok, selain karena elektabilitasnya belum ada yang menyainginya. Kami juga sudah running menjalankan strategi untuk memenangkan Ahok dengan telah dibentuknya tim pemenangan," klaimnya.
"Terlebih dalam survey internal yang telah kami lakukan Ahok masih terus leading dengan tingkat elektabilitas sebesar 40% dan belum ada yang menyamainya, hal ini menunjukkan bahwa ahok masih diharapkan masyarakat untuk memimpin Jakarta lagi," sambung Miryam.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanura telah berkomunikasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHanura masih membuka peluang kepada siapa saja untuk didukung dalam pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMunas Partai Hanura ini juga akan menentukan dukungan mereka pada Pilkada DKI Jakarta dan Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Oso, putusan MK tersebut sudah sah karena final dan mengikat.
Baca SelengkapnyaWalaupun hasil survei saat ini menunjukkan pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka semakin baik, namun AHY mengatakan tetap harus rendah hati.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaPramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra meyakini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa menang mutlak di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok secara terang-terangan bakal berjuang buat Ganjar-Mahfud di 2024.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAwalnya duet Pramono-Rano tidak begitu menjanjikan, sementara pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, terlihat lebih unggul.
Baca Selengkapnya