Hashim Djojohadikusumo jamin logistik Pilpres 2019, Prabowo tunggu apalagi?
Merdeka.com - Kabar Prabowo Subianto ragu maju Pilpres 2019 karena persoalan logistik terjawab. Sang adik, Hashim Djojohadikusumo menjamin soal biaya pilpres yang memang butuh biaya besar.
Hashim menegaskan, tak perlu mengkhawatirkan modal untuk pilpres. Malahan, kata dia, persiapan untuk menyambut Pilpres 2019 lebih matang ketimbang empat tahun lalu.
"Ya, insya Allah. Ya kita semakin siap lah, kalau saya katakan sudah lengkap semua enggak dong hari ini. Kita kan masih satu tahun, ini masa kampanye paling lama di Indonesia. Konyol," kata Hashim yang juga wakil ketua dewan pembina Gerindra, saat ditemui merdeka.com di Jakarta, Kamis (22/3).
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Kenapa Hasto ingin halangi pertemuan Prabowo dan Megawati? 'Yang galau itu hanya Hasto dan kawan-kawannya. Hasto akan berusaha agar pertemuan Bu Mega dan Prabowo jangan sampai terealisasi,' kata Noel, Selasa (9/4).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang ingin memasangkan Prabowo-Gibran? Wacana memasangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih terus mencuat.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
Hashim membantah kabar Prabowo saat ini sudah tak lagi punya uang untuk maju pilpres. Dia menekankan sekali lagi, dana pilpres dipastikan aman.
"Insya Allah aman," kata Hashim.
Hashim tak membantah ada upaya untuk menduetkan Prabowo dengan Jokowi di Pilpres 2019. Tapi dia tak mau bicara lebih dalam. Gerindra pun telah menolak mentah-mentah ajakan Prabowo menjadi cawapres itu.
"Saya tidak membantah itu," kata Hashim.
Tapi hingga kini, Prabowo tak kunjung deklarasi capres. Meskipun, Gerindra telah mendorongnya untuk maju. Fadli Zon, wakil ketua umum partai menyatakan, deklarasi akan dilakukan April bulan depan.
Apalagi yang ditunggu Prabowo?
Pengamat politik dari Unpad, Firman Manan mengatakan, ada beberapa hal yang kini tengah dipetimbangkan Prabowo sebelum deklarasi. Salah satunya soal bagaimana kekuatan politik yang mendukungnya di Pilpres tahun depan.
Menurut Firman, meskipun koalisi dengan PKS sudah memenuhi syarat, tapi Prabowo tetap ingin memastikan secara bulat dukungan tersebut.
"Walaupun PKS sudah fiks kemungkinan PAN juga bergabung, tapi saya pikir kelihatannya Pak Prabowo ingin memastikan dia maju, maka poros koalisi itu sudah betul solid, jangan sampai kemudian deklarasi tapi ternyata koalisinya tidak terjadi, itukan terjadi pencitraan yang tidak baik," kata Firman saat dihubungi merdeka.com, Kamis (22/3) malam.
Hal lain, Firman menambahkan, Prabowo masih berpikir untuk menjadi king maker di Pilpres 2019. Ada nama Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan, yang menurut Firman bisa diandalkan oleh Prabowo melawan Joko Widodo yang elektabilitasnya masih berada di atas.
"Sebagai seorang politisi yang sudah berpengalaman, tentu akan menghitung peluang itu, terlebih justru kalau kita lihat keberhasilan Pak Prabowo dalam beberapa momen politik justru sebagai king maker dua kali di Jakarta menang. Pertama saat Jokowi dan kedua Anies," terang dia.
Terkait dengan lobi yang dilakukan agar Prabowo duet dengan Jokowi, Firman menilai, Prabowo tak akan mau menjadi wakil Jokowi. Menurut dia, Prabowo sudah memiliki citra seorang tokoh politik partai oposisi.
"Kalau ada lobi bisa saja, tapi saya tidak yakin Pak Prabowo mau, di posisi wakil dengan Presiden Jokowi, satu ya bagaimanapun orang melihat dia sebagai tokoh oposisi, track record Gerindra oposisi, dia pemimpin partai oposisi," tutup Firman.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga bersama sejumlah elite Golkar menemui Prabowo
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membocorkan dua partai parlemen dan nonparlemen yang mengisyaratkan mendukung Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaHashim membantah tuduhan memberikan uang kepada pihak yang mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaHashim mengaku sempat menyodorkan beberapa nama untuk masuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHashim membenarkan Jenderal Purn Dudung masuk ke TKN Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPDIP memastikan tidak akan menjadikan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres. Walaupun Prabowo Subianto sempat menyampaikan keinginannya meminang Ganjar.
Baca SelengkapnyaPrabowo berseloroh soal cawapres usai penyerahan motor listrik kepada anggota TNI-Polri di Kementerian Pertahanan.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku diminta presiden terpilih Prabowo Subianto untuk kembali menjadi menteri.
Baca SelengkapnyaBudiman Sudjatmiko sebelumnya menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaDemokrat hanya mendorong Prabowo untuk mencari sosok cawapres yang bisa bawa kemenangan
Baca Selengkapnya