Ical dukung Jokowi, Agung Laksono makin panas
Merdeka.com - Ketua penyelenggara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical), Nurdin Halid mengklaim kehadiran Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dalam pembukaan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Golkar pada Sabtu (23/1) lalu adalah bentuk pengakuan Pemerintah atas legal standing kepengurusan partai oleh kubu Bali.
"Pemerintah sudah merestui Aburizal Bakrie dan Idrus Marham memimpin Partai Golkar," ucap Nurdin pada acara pembukaan Rapimnas Golkar di Jakarta convention Center (JCC) Senayan, Senin (25/1).
Tidak hanya itu, dalam rapimnas ini Golkar kubu Ical juga mendeklarasikan diri untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Seperti diketahui, perpecahan yang terjadi di internal Golkar sejak awal adalah soal sikap politik partai yang mendukung atau berada di luar pemerintah.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Kapan Golkar akan mengadakan Munas? Posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ramai menjadi perbincangan, terlebih soal rencana musyawarah nasional (Munas) partai tersebut akhir tahun ini.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Namun, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono tidak sependapat. Agung menilai tidak bisa kehadiran perwakilan pemerintah di rapimnas langsung diklaim sebagai bentuk dukungan terhadap kepengurusan Golkar kubu Aburizal Bakrie.
"Kehadiran Menkum HAM kami apresiasi untuk lihat secara langsung Rapimnas di sana. Dan apa yang disampaikan pemerintah itu hak pemerintah, tapi kami yakin itu bukan pengakuan," kata Agung.
Agung menepis pemerintah akui Golkar kubu Ical dan dia meyakini pemerintah tetap menjaga netralitas. Kehadiran Yasonna dan Luhut hanya untuk memenuhi undangan Rapimnas Golkar, tidak lebih dari itu.
"Kami berkeyakinan itu bukan berarti pemerintah berpihak ke sana," tepis Agung.
Selain itu, Agung mengkritik keras wacana perluasan wewenang Dewan Pertimbangan (Watim). Dirinya menuding ada agenda tersembunyi yang dilakukan Ical.
"Memperkuat kewenangan Wantim buat apa? Yang diperkuat itu kaderisasi, persatuan kesatuan, jujur menjalankan kepentingan partai bukan pribadi bisnisnya," timpalnya.
Menurutnya, perluasan wewenang harus melalui Musyawarah Nasional. Rapimnas yang digelar Golkar kubu Ical dianggapnya tidak memiliki wewenang mengubah kewenangan Dewan Pertimbangan Golkar dan seharusnya Rapimnas digelar untuk memperkuat kader partai.
"Apalagi Rapimnas tidak ada kekuasaannya untuk mengubah kewenangan Wantim, harus lewat Munas, dan sebaiknya perkuat partai, hubungan pusat daerah, bagaimana konsisten jalankan ideologi partai, bukan kewenangan wantim diperkuat," bebernya.
Tidak hanya itu, Agung juga menanggapi dingin hasil Rapimnas kubu Aburizal Bakrie yang sepakat menggelar Munaslub pada Juni 2016. Agung tetap ngotot agar Munaslub harus menyertakan tim transisi yang telah dibentuk Mahkamah Partai Golkar (MPG).
"Kami tidak percaya Munaslub. Lebih baik melalui tim transisi yang objektif. Kalau tidak, ada niat macam-macam yang ikut. Sehingga kita hasilkan keputusan yang betul-betul berdasarkan AD/ART," tegas Agung.
"Pokoknya kami di sini mendorong Munas secepatnya dilakukan sesuai putusan MPG yaitu melalui tim transisi," imbuhnya.
Menurutnya, jika kubu Ical berkukuh tidak menyertakan tim transisi maka Munaslub tidak diakui pihaknya. "Kalau tetap dilaksanakan Munaslub ya kami tidak mengakui," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca Selengkapnya"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaSebanyak 38 ketua DPD juga menegaskan taat pada satu komando di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Wakil Ketua Golkar Gowa, Andi Muh Ishak menegaskan dukungan kepada Anies-Cak Imin bukan paksaan, tetapi dari hati nurani
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas peluang menjadi Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menjelaskan, bahwa untuk menjadi Dewan Pembina Golkar tak ada syarat harus menjadi pengurus kader.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca Selengkapnyamerupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.
Baca SelengkapnyaDPD Golkar seluruh Indonesia menyatakan tak ingin Munaslub.
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnya