Ical tanya kesanggupan Setya Novanto memegang dua jabatan penting
Merdeka.com - Dewan Pembina Partai Golkar masih belum mengambil sikap atas keputusan pleno DPP Golkar mengembalikan kursi ketua DPR ke tangan Setya Novanto. Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical enggan belum mendapat penjelasan urgensi mengganti Ketua DPR Ade Komaruddin.
"Saya sendiri belum mendapat penjelasan sehingga belum menetapkan secara bersama-sama dan belum bisa menjawab," ujar Ical seusai rapat dewan pembina di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (25/11).
Kendati demikian, Ical menyampaikan Setya Novanto harus memilih antara dua jabatan yang yakni Ketua Umum yang sekarang ini dijabatnya atau rencana kembali menjadi Ketua DPR. Menurut Ical, jabatan tersebut sama-sama menyita waktu sehingga perlu salah satu diprioritaskan. Dia mempertanyakan kesanggupan Setya Novanto jika harus memegang dua jabatan penting itu.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
"Dua jabatan strategis butuh waktu. Kalau dilakukan untuk Golkar kasihan tugas kenegaraannya kalau DPR kasihan Golkar nya, kita serahkan ke Pak Setya Novanto apakah sanggup melakukannya," ujarnya.
Senada dengan Ical, wakil ketua dewan kehormatan Golkar, Akbar Tanjung juga mengatakan Setya Novanto harus memilih diantara dua jabatan tersebut.
"Dari perspektif partai jelas, ketua partai itu penting dan perspektif kenegaraan ketua DPR itu juga penting tinggal sekarang kan harus ada pilihan," ucap Akbar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaTetapi, Dasco mengingatkan persoalan komposisi kabinet merupakan hak prerogatif dari presiden terpilih.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaNurul Arifin mempertanyakan urgensi rencana Presiden Prabowo Subianto membentuk Dewan Pertahanan Nasional
Baca SelengkapnyaSaat ini KIM tinggal menunggu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kembali dari luar negeri dalam rangka tugas negara.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, soal wacana Jokowi menjadi penasihat belum pernah dibahas
Baca SelengkapnyaPuan menyebut komunikasi politik terus dilakukan dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa itu juga menyinggung soal "Boneka Megawati.
Baca SelengkapnyaDia tak terkejut jika Presiden Jokowi menginginkan posisi sebagai ketua umum PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi mengetahui Pramono mendapat tugas dari Ketua Umum PDIP Megawati untuk menjadi calon gubernur Jakarta.
Baca Selengkapnya