Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Istana tegaskan SBY sah kampanye pakai fasilitas negara

Istana tegaskan SBY sah kampanye pakai fasilitas negara sby kampanye di bandung. ©rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menegaskan, tidak relevan jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai memakai fasilitas negara untuk kampanye. Sebab, sebagai kepala negara, pengamanan terhadap dirinya sudah menjadi hak-hak yang melekat selama menjabat.

"Tidak relevan, saya kira bisa dipahami, bahwa ada pengecualian bagi presiden karena ada hak-hak yang melekat. Dalam kampanye disampaikan bahwa pejabat negara tidak boleh menggunakan fasilitas negara, kecuali presiden di manapun dia berada," ungkap Julian di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/4).

Julian menjelaskan, SBY sendiri telah menyampaikan alasannya untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang digunakannya saat berkampanye ke beberapa daerah. Seluruhnya sudah merujuk pada aturan yang berlaku dan tidak akan dilakukannya jika memang dianggap tidak sesuai.

"Kami sudah menyampaikan kepada BPK untuk komunikasi, untuk mengaudit apa yang telah dilakukan terhadap kampanye," beber dia.

Meski demikian, tambah Julian, tindakan yang dilakukan SBY tidak serta merta dikatakan penggunaan uang negara. Walaupun saat berkampanye posisi SBY sebagai ketua umum partai, namun tidak bisa melepaskan jabatannya sebagai presiden.

"Posisi SBY sebagai ketum tidak bisa lepas jadi presiden, negara punya kewajiban untuk mengamankan. Ada fasilitas kesehatan, hak-hak protokoler, ini amanat UU, bahwa negara melindungi presiden. Saya tidak bisa membayangkan presiden berjalan sendiri tanpa ada perangkat melekat," pungkasnya.

Sebelumnya, dugaan pelanggaran ini sebelumnya sudah dilaporkan Lingkar Madani untuk Demokrasi (LIMA) Indonesia ke Bawaslu. SBY dituding menggunakan fasilitas negara saat berkampanye di Lampung pada 26 Maret 2014. LIMA menilai, pesawat yang digunakan oleh SBY dibiayai oleh negara.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengatakan tidak akan memanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dengan dugaan penggunaan fasilitas negara saat kampanye Partai Demokrat. Bawaslu memilih akan memanggil Sekretariat Negara (Setneg) dan Partai Demokrat.

"Kami tidak akan memanggil itu (presiden), yang harus kita tanya adalah Partai Demokrat, dan Sekretariat Negara," kata Komisioner Bawaslu Nelson Simanjuntak di Gedung Bawaslu, Jumat (28/3).

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik SBY Marah saat Pidato, Tunjuk Kader Demokrat yang Ngobrol
Detik-Detik SBY Marah saat Pidato, Tunjuk Kader Demokrat yang Ngobrol

"Dengarkan yang belakang, dengarkan yang belakang, iya iya, lihat sini kamu," ujar SBY sambil menunjuk kadernya tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu
Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu

Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis Dibalik Pertemuan SBY dan Jokowi, Benarkah Demokrat Dapat Jatah Menteri?
VIDEO: Analisis Dibalik Pertemuan SBY dan Jokowi, Benarkah Demokrat Dapat Jatah Menteri?

Pertemuan itu menepis anggapan keduanya sulit membangun ruang komunikasi.

Baca Selengkapnya
PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
PSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004

Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu

Tim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya
Ekspresi Prabowo saat Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak
Ekspresi Prabowo saat Jokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak

Ekspresi calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terlihat mengangguk beberapa kali ketika Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh memihak

Baca Selengkapnya
Momen SBY Meradang Lihat Kader Demokrat Ngobrol Saat Konsolidasi di Jateng: Lihat Sini Kamu!
Momen SBY Meradang Lihat Kader Demokrat Ngobrol Saat Konsolidasi di Jateng: Lihat Sini Kamu!

SBY menegur kadernya, karena mengobrol ketika konsolidasi Partai Demokrat di Sragen

Baca Selengkapnya
VIDEO: SBY Kalem Kampanye di 'Kandang Banteng' Jateng,
VIDEO: SBY Kalem Kampanye di 'Kandang Banteng' Jateng, "Demokrat Sadar Diri, PDIP Lebih Kuat"

SBY juga akan berusaha menambah suara Partai Demokrat di Jawa Tengah, meskipun wilayah tersebut dikuasai oleh PDIP.

Baca Selengkapnya
Turun Gunung Temui Kader Demokrat, SBY Ungkap Alasan Tak Dampingi Prabowo Kampanye di Daerah
Turun Gunung Temui Kader Demokrat, SBY Ungkap Alasan Tak Dampingi Prabowo Kampanye di Daerah

SBY menegaskan mendukung penuh pencapresan Prabowo.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis di Balik Pertemuan SBY dan Jokowi, Benarkah Demokrat Dapat Jatah Menteri?
VIDEO: Analisis di Balik Pertemuan SBY dan Jokowi, Benarkah Demokrat Dapat Jatah Menteri?

Muncul spekulasi tentang kemungkinan Demokrat mendapatkan jatah kursi menteri dalam Reshuffle tahap akhir pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ketua KPU soal Presiden Boleh Berpihak di Pemilu: Undang-undangnya Memang Begitu
Ketua KPU soal Presiden Boleh Berpihak di Pemilu: Undang-undangnya Memang Begitu

Sebelumnya Presiden Jokowi menegaskan baik Presiden maupun menteri boleh berpihak dalam Pilpres

Baca Selengkapnya
PSI: Dukungan Jokowi ke Capres dan Parpol Bukan Dosa, Hal Lazim di Dunia Politik
PSI: Dukungan Jokowi ke Capres dan Parpol Bukan Dosa, Hal Lazim di Dunia Politik

"Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," kata Sekjen PSI

Baca Selengkapnya