Jadi caleg PDIP, Johan Budi sebut keputusan maju tidak mudah
Merdeka.com - Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo memutuskan masuk ke dunia politik dengan menjadi calon legislatif melalui PDI Perjuangan. Baginya, keputusan maju menjadi caleg tidak mudah dan membutuhkan perenungan dalam waktu lama.
"Memang benar, saya menjadi calon legislatif dari PDIP. Keputusan ini saya ambil setelah melakukan evaluasi terhadap tugas dan pekerjaan saya saat ini dan perenungan dalam enam bulan terakhir," kata Johan melalui keterangan tertulisnya, Selasa (17/7).
Selain merenung, Johan mengaku perlu berkonsultasi dengan keluarga soal langkahnya itu.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
"Saya memutuskan untuk beralih dalam ladang pengabdian yang berbeda yaitu melalui jalur politik," ujarnya.
Di masa perenungan, Johan menuturkan, tawaran masuk dari PDIP untuk 'nyaleg'. Tawaran itu pun diterima dengan alasan bisa berkontribusi lebih besar untuk negara via DPR.
"Tawaran ini akhirnya saya terima dengan pertimbangan, saya akan lebih bisa berkiprah dan berbuat lebih banyak buat negara jika menjadi anggota DPR," klaim Johan.
Soal alasan maju lewat PDIP, mantan Jubir KPK itu menilai partai pimpinan Megawati Soekarnoputri dekat dengan rakyat. Alasan lainnya, kata Johan, kecocokan paham dan ideologi dengan PDIP.
"PDIP menjadi pilihan saya karena saya menganggap PDIP adalah partai yang lebih banyak menyentuh dan bicara tentang rakyat kecil," ungkapnya.
"Selain itu, konsep PDIP tentang negara kesatuan RI berdasarkan Pancasila serta paham nasionalis religius yang diusung PDIP sesuai dengan prinsip saya dalam bernegara," sambung Johan.
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo masuk dalam daftar bakal calon anggota legislatif untuk Pemilu 2019. Johan masuk ke Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VII.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Johan maju menjadi caleg dengan kendaraan PDI Perjuangan. Presiden Joko Widodo sudah memberikan izin kepada Johan untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di 2019.
"Pak Johan Budi telah meminta izin dan bapak presiden telah memberikan izin karena memang baik pak Johan maupun PDI Perjuangan akan maju untuk Dapil jatim VII," kata Pramono.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal peluang partainya ikut mendukung duet Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaTidak hanya di masa kampanye, tapi sampai terpilih dan selama mengemban masa jabatan.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan tidak takut dengan keputusan Gerindra mengusung Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu yang pertama kali secara langsung baik itu untuk legislatif maupun presiden dan wakil presiden itu, PDIP kalah.
Baca SelengkapnyaAria Bima juga membantah anggapan jika partainya mengabaikan partai-partai kecil.
Baca SelengkapnyaDjarot berharap, Johan Budi bisa lolos di tahap-tahap selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PSI Kota Semarang Melly Pangestu mengaku senang jika Ade Bhakti bilang punya DNA yang sama dengan partainya
Baca SelengkapnyaPDIP memeroleh suara 16,82 persen, kemudian disusul Golkar dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaSaid berharap kandidat kepala daerah yang diusung PDIP dapat bekerja keras mengambil hati masyarakat calon pemilih.
Baca SelengkapnyaHasto menolak menanggapi lebih jauh ucapan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal Jokowi yang nyaman berteduh di bawah Pohon Beringin.
Baca Selengkapnya