Janji Kembangkan Pariwisata ala Dua Kandidat Wali Kota Solo

Merdeka.com - Dua kandidat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Bagyo Wahyono, terus melakukan kampanye untuk menarik simpati warga. Meski berbeda cara, keduanya terus bersaing untuk bisa memenuhi permintaan atau keluhan yang disampaikan warga.

Gibran menggunakan metode kampanye virtual. Sementara rivalnya, Bagyo, lebih memilih bertemu langsung dengan warga dengan cara dari pintu ke pintu atau door to door.

Calon wali kota nomor urut 02, Bagyo Wahyono menjanjikan kepada masyarakat untuk pengembangan pariwisata. Salah satunya dengan memanfaatkan Sungai Gajah Putih di Karangasem, Laweyan.

Menurut tukang jahit itu, Sungai Gajah Putih sangat berpotensi untuk mendatangkan wisatawan baik dari dalam maupun luar Solo. Renovasi sungai diperlukan, terutama pengerukan akibat adanya sedimentasi dan sampah.

"Sungai Gajah Putih ini aset pariwisata kita. Bisa dijadikan destinasi wisata, tetapi harus dirawat kembali," ujar Bagyo kepada wartawan, di Solo, Senin (5/10).

Sungai Gajah Putih harus mendapat perhatian khusus agar bisa mendatangkan pemasukan bagi warga sekitar dan pemerintah kota. Jika nanti dia memenangkan Pilkada dan dilantik menjadi wali kota, Bagyo berjanji membuat konsep Sungai Gajah Putih sebagai tempat wisata di Solo.

"Kalau nanti menang, saya harus menemui Pak RT dan pak Lurah untuk sosialisasi agar Sungai Gajah Putih betul-betul untuk aset pariwisata. Nanti dibuat taman bermain yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar maupun pengunjung untuk bersantai," urainya.

"Setelah dibersihkan dan dikeruk, harus ada filterisasi. Sehingga air yang masuk ke sungai tersebut benar-benar jernih,” imbuhnya.

Janji Gibran

Janji untuk mengembangkan sektor pariwisata juga dilontarkan putra sulung presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, saat menyambangi Kelurahan Kauman, Pasar Kliwon, Minggu (4/10) sore secara virtual.

Di RT02/RW02, Gibran menyimak penuturan Hadi Purwanto selaku Ketua RT setempat. Warga meminta perawatan Masjid Agung Surakarta agar lebih ditingkatkan lantaran merupakan aset cagar budaya. Gibran juga diminta untuk mengembangkan wisata religi.

"Kota Solo ini kan punya Masjid Agung, pondok pesantren dan Sekaten. Itu bisa buat pengembangan perekonomian wisata religi. Mohon untuk lebih mengembangkan Mas," tutur Hadi.

Pemilik Chilli Pari Catering itu berterima kasih atas berbagai masukan positif dari warga Kauman. Gibran berjanji untuk memperhatikan usulan warga tersebut.

"Matur nuwun, bapak-Ibu atas masukannya. Ini saya catat, tim saya yang di lapangan juga mencatat," katanya. (mdk/noe)