Jokowi unggul di survei, Gerindra singgung undangan ke Istana
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono curiga terhadap lembaga survei yang memenangkan elektabilitas Capres petahana Jokowi-Ma'ruf Amin makin tinggi. Dia melihat, lembaga survei tersebut pesanan. Apalagi sejak diundang ke Istana pada bulan Mei lalu dan bertemu Jokowi.
"Lima lembaga survei yang menyatakan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin selalu leading patut dicurigai. Pertama, kelima lembaga survei opini tersebut sebelumnya di bulan Mei 2018 di undang ke Istana. Artinya ada pesan-pesan khusus alias pesanan survei serta tidak independent," katanya dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com, Selasa (9/10).
Sindiran Arief ini terkait dengan berkumpulnya sejumlah bos lembaga survei di Istana pada 31 Mei lalu. Namun Jokowi tak hanya kumpulkan lembaga survei, tapi juga pengamat politik dan pegiat pemilu.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang melakukan survei tentang Gibran sebagai cawapres? Survei Charta Politika mencatat bahwa sebanyak 48,9 persen masyarakat merasa Gibran tidak pantas menjadi Cawapres pada Pemilu, sedangkan 38,2 persen menyatakan sebaliknya, bahwa Gibran masih pantas untuk melaju sebagai Cawapres.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Hadir dalam acara itu, hadir dalam pertemuan itu di antaranya, Yunarto Wijaya, M Qodari dan Direktur Perludem, Titi Anggraeni.
Arief mencontohkan, lembaga jajak pendapat Gallup asal Amerika Serikat yang menolak diundang oleh penguasa saat mensurvei pemilihan presiden.
"Tidak pernah yang namanya mbahnya lembaga survei opini yang mensurvei pilpres di Amerika Serikat, Gallups mau diundang sama Presiden Amerika Serikat incumbent. Beda sama lembaga survei di Indonesia ya," tutur Arief.
Tingginya elektabilitas survei Jokowi-Ma'ruf tersebut tidak akan mampu menahan tingginya kurs USD terhadap rupiah. Menurutnya, yang jadi ukuran di negara demokrasi adalah kinerja ekonomi pemerintah yang selaras dengan tingkat elektabilitas petahana yang akan maju lagi sebagai Presiden.
Namun, hasil survei tersebut tidak simetris dengan kepercayaan dari pelaku pasar Internasional dan lokal terhadap kinerja ekonomi Jokowi. Buktinya, kata Arief, para pemegang obligasi atau surat utang Indonesia mulai melepas besar besaran obligasi dan surat utang Indonesia.
"Terjadi capital flight besar besaran, serta ketidak percayaan para ekportir serta perusahaan penghasil US dolar untuk menahan dolar di dalam negeri. Nah semua ini yang akhirnya membuat dolar tembus hingga Rp 15 ribu lebih dan menuju 16 ribu," paparnya.
Kemudian, polling-polling media online juga tidak ada yang menghasilkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin lebih tinggi dari Prabowo-Sandi. Hasil survei survei Jokowi-Ma'ruf juga sangat berbeda jauh dengan SBY-Boediono pada saat krisis ekonomi global 2008 hingga pasar saham Indonesia di suspend. Pada tahun krisis yang mendekati Pilpres 2009 itu nilai kurs dolar juga beranjak turun.
"Jadi kesimpulannya hasil survei yang dilakukan oleh lembaga yang katanya kredibel dipastikan adalah hoaks dan jadi-jadian ya," tutup dia.
Diketahui, sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbarunya terhadap Capres Jokowi dan Capres Prabowo Subianto.
Misalnya, SMRC menyebutkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 29,8 persen. Sementara 9,8 persen tidak menjawab. Survei dilakukan pada 7-24 September 2018.
Selanjutnya, LSI Denny JA menyebutkan, Jokowi-Ma'ruf dipilih oleh 52,2 persen responden. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga 29,5 Persen. Adapun responden yang tidak menjawab mencapai 18,3 persen. Survei dilakukan, 12-19 Agustus 2018.
Kemudian, Indikator Politik menyebutkan, Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan 57,7 persen dan Prabowo-Sandiaga Uno 32,3 persen. Survei dilakukan pada 1-6 September 2018 lalu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas Ungkap Kertas Putih yang Dibawa Jokowi Saat Makan Bareng: Itu Hasil Survei
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTim kuasa hukum Anies dan Muhaimin mengatakan perolehan suara Prabowo dan Gibran naik usai Jokowi melakukan kunjungan kerja.
Baca SelengkapnyaYusril menanyakan, apa masalahnya jika Jokowi mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaBahlil mengutip survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi. Sehingga yang berhadapan dengan Jokowi harus melawan rakyat.
Baca Selengkapnya