JPPR pertanyakan jumlah DPT Pemilu 2019 mirip DPT Pilpres 2014
Merdeka.com - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (Kornas JPPR) Sunanto mengatakan, dirinya aneh atas jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 yang mencapai 187 juta. Pasalnya, jumlah tersebut mirip dengan DPT Pilpres 2014.
"Ya saya melihat DPT 187 juta itu secara irisan dengan hasil pemilu agak rancu. Hasil. Pemilu 2014 kan hasil mirip dengan DPT pemilu 2019. DPT pemilu 2014 kan DPT nya 187 juga sekarang sama," katanya saat ditemui di D'Hotel Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/10).
Menurutnya, seharusnya jumlahnya memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
-
Apa itu DPT Pemilu? DPT Pemilu adalah singkatan dari Daftar Pemilih Tetap.
-
Siapa yang menetapkan DPT Pemilu? Di mana DPT Pemilu adalah daftar Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak untuk memilih dan telah ditetapkan oleh KPU.
-
Bagaimana cara cek DPT Pemilu? Pengecekan data juga bisa dengan memasukkan nama lengkap dan tanggal lahir pada kolom yang disedaiakan
-
Dimana terdapat TPS terbanyak untuk Pemilu 2024? Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah TPS terbanyak di Indonesia untuk Pemilu 2024, yakni mencapai 140.457 titik.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Apa itu PPS pemilu? PPS pemilu adalah badan yang dibentuk KPU untuk melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara pemilu.
"Masa enggak ada pemilih pemula selama lima tahun," katanya.
Dalam hal itu, ia berharap segala pihak memeriksa kembali soal DPT. Sebab, mengacu ketentuan Pasal 348 ayat 1 Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, pemilih harus menggunakan e-KTP saat hari pemungutan suara.
"Jadi harus ada kompromi politik di mana yang sudah e-KTP harus dimasukan, tapi kalau yang belum ber e-KTP ditemukan KPU, Kemendagri harus menerbitkan e-KTP. Maksud saya Dagri juga mengalami kelemahan dalam pemutakhiran DP4, tapi KPU juga punya kelemahan kenapa arsiran ini (31jita) tak masuk DPT," katanya.
"Maksud saya kalau ada masukan untuk segera dimasukkan saya kira sesegera mungkin, karena itu kan sudah menjadi kebijakan pemerintah. Berarti ada persoalan antara DP4 yang disampaikan Kemendagri dengan DPT yang dimutakhirkan KPU, relasi inilah yang saya kira penting untuk di mana kesalahannya yang harus dicari. Berarti ada komunikasi yang keliru antara dua lembaga itu. Kalau benar sampai 31 juta berati pemutakhirannya yang keliru atau data analisis yang disampaikan KPU yang keliru," bebernya.
Lebih lanjut ia mengapresiasi atas dibukanya posko-posko KPU di daerah-daerah untuk menampung warga yang belum masuk dalam DPT dan tidak memiliki e-KTP.
"Saya kira itu salah satu cara dan semoga itu bisa efektif. Karena itu salah satu cara menjaga partisipasi publik untuk menyelamatkan hak pilihnya agar masuk DPT. segera mungkin diputuskan agar ada kepastian DPT walau nanti ada perbaikan lagi," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data itu dibeberkan KPU dalam rapat dengan DPR, Bawaslu dan Kemendagri terkait pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Jateng resmi menetapkan 28.427.616 daftar pemilih tetap untuk Pemilihan Gubernur 2024.
Baca SelengkapnyaKPU ungkap peningkatan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDi Dapil DKI misalnya, jumlah perolehan suara Caleg melebihi DPT total penduduk ibu kota
Baca SelengkapnyaData Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) merupakan dasar pemilih dalam Pilkada 2024 yang sudah terekam pada data dukcapil.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat sebanyak 1.750.474 Daftar Pemilih Luar Negeri (DPLN).
Baca SelengkapnyaPemungutan suara ulang di TPS 043 ini dilakukan karena terdapat 18 orang Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) mendapatkan surat suara yang tak seharusnya.
Baca SelengkapnyaTito menjelaskan, salah satu tugas, tanggung jawab daripada pemerintah adalah untuk menyiapkan DP4 yang terdiri dari 2 kriteria.
Baca SelengkapnyaPengecekan data pemilih ganda memakan waktu lebih lama karena Jawa Barat memiliki data pemilih ganda terbanyak se-Indonesia
Baca SelengkapnyaWahyu mengatakan pengurangan jumlah pemilih tersebut, karena memang ketika dilakukan coklit ada warga yang telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal dan lain
Baca SelengkapnyaJumlah TPS Pemilu 2024 penting untuk diketahui setiap warga yang hendak memberikan suaranya untuk pemilihan umum mendatang.
Baca SelengkapnyaKPU berdalih terus menerus memperbaiki kinerja lapangan dan data Sirekap KPU Kabupaten Kota.
Baca Selengkapnya