Kabar caleg PAN ogah dukung Prabowo-Sandi memperlihatkan kubu oposisi tak solid
Merdeka.com - Sejumlah caleg PAN di daerah dikabarkan enggan mengkampanyekan pasangan Prabowo-Sandi. Padahal, PAN merupakan parpol pengusung pasangan nomor urut 02 itu.
Pengamat politik Universitas Jenderal Achmad Yani, Arlan Siddha menilai, fenomena tersebut merupakan indikasi nyata kubu partai pengusung Prabowo-Sandi tidak solid.
"Itu jelas memperlihatkan tidak solid kubu oposisi (Prabowo-Sandi) dalam pencapresan," kata Arlan, Senin (22/10).
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
Menurutnya, rentannya soliditas partai pendukung Prabowo-Sandi akan menguntungkan kubu petahana Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Dia menilai keengganan caleg PAN berkampanye untuk Prabowo-Sandi akan merugikan pasangan tersebut.
"Jika ada caleg enggan mengkampanyekan pasangan capres ini, tentu sebuah blunder," katanya.
Selain itu dia menilai, keengganan caleg PAN mengkampanyekan Prabowo-Sandi bisa jadi juga karena secara politik, mereka tak punya capres dari internal. Apalagi, Prabowo-Sandi sama-sama berasal dari Gerindra.
Sementara, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menilai wajar jika PAN mementingkan pemilihan legislatif ketimbang mengkampanyekan Prabowo-Sandi.
"Buat Parpol, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki capres dan cawapres, marwah parpol dan kemenangan itu ada di Pileg. Karena bagaimanapun hidup dan mati caleg mereka ditentukan lolos ke DPR atau tidak," katanya.
Menurutnya, apa yang terjadi di PAN adalah sebuah hal yang sering ditemui yakni caleg berpikir tentang dirinya sendiri, terutama caleg di luar PDIP dan Gerindra.
Sebelumnya diberitakan, dalam acara survei Polmark Sekjen PAN, Eddy Soeparno mengatakan calegnya enggan mengkampanyekan Prabowo-Sandi. Alasannya, tidak ada keuntungan bagi PAN.
"Bahkan sekarang, di antara caleg kita yang berjuang di daerah, 'mohon maaf ketum, mohon maaf sekjen. Tetapi di bawah saya mungkin tidak bisa terang-terangan untuk berpartisipasi dalam pemenangan Pak Prabowo. Karena konstituen saya tidak sejalan dengan itu. Jadi mohon maaf'," kata Eddy saat diskusi Polmark di Hotel Veranda, Jakarta Selatan, Kamis (18/10).
Eddy menceritakan, saat rapat kerja nasional beberapa waktu lalu 99 persen kader memang menyatakan dukungan pada paslon nomor 02 yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Namun tiga hari kemudian, Eddy menerima beberapa pesan singkat bentuk dari kekecewaan kader karena yang dipilih sebagai cawapres bukan dari partainya.
"Kalau kita sekarang keluar teriak-teriak Pak Prabowo, yang dapat angin positifnya Gerindra, bukan PAN. Akhirnya tersadarkan ujung-ujungnya kita harus bergerak untuk memenangkan Pileg," kata Eddy.
Sebab itu, Eddy menjelaskan, pihaknya saat ini akan fokus untuk memenangkan bangku di Pileg ketimbang Pilpres 2019. "Jadi ya sekarang bagaimana caranya untuk mendapatkan kursi. Ini yang jadi fokus perhatian kita. Dan ini penting bagi kita. Pertarungan 2019 bagi PAN mungkin partai partai lain adalah pertarungan eksistensi partai," ungkap Eddy.
Eddy juga menjelaskan, saat ini partainya dan partai lain pasti lebih memikirkan untuk lolos di Pileg. Setelah itu, kata Eddy, pihaknya akan menentukan target untuk menambah kursi di DPR untuk jadi di 3 besar atau 5 besar.
"Dan ini tak terjadi pada kita saja. Partai lain yang kadernya tak direpresentasikan di pilpres ini, mereka juga akan berjuang untuk memenangkan legislatif," ungkap Eddy.
Belakangan, Eddy Soeparno menegaskan DPP telah memerintahkan kepada seluruh kader dan caleg untuk tetap satu suara mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pernyataan ini meluruskan kabar soal sejumlah caleg PAN yang ogah mensosialisasikan Prabowo-Sandi karena tidak menjadi representasi partai.
"Intrusksi dari DPP PAN sudah jelas, yakni mewajibkan kadernya untuk mengkampanyekan Prabowo dan Sandiaga Uno," kata Eddy melalui keterangan tertulis, Jumat (19/10).
Sejak awal koalisi terbentuk, kata Eddy, PAN sudah komitmen dan setia untuk mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
"Jadi pada intinya, PAN secara solid mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno. Seluruh caleg dan kader-kader PAN dimana pun berada harus mendukung penuh Prabowo-Sandi," tegas Eddy.
"Jadi selain mengkampanyekan diri sendiri, setiap kader juga harus mensosialisasikan Prabowo-Sandi, karena Pilpres dan Pileg di 2019 waktunya bersamaan," tambahnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Penyebab PSI Berpaling dari Ganjar ke Prabowo
Baca SelengkapnyaZulkifli menyatakan bahwa partainya bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang dalam Pilpres mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPPP menutup rapat-rapat peluang untuk membentuk poros alternatif.
Baca SelengkapnyaDirektur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan dukungan politik PSI cenderung terhadap Bacapres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaBakal Capres 2024 yang diusung PDIP dan PPP, Ganjar Pranowo menanggapi santai deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto. Dia tidak merasa tertinggal.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui bahwa partainya tidak akan melabuhkan dukungan ke Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNamun PPP berpeluang untuk meninggalkan koalisi Ganjar, jika Ridwan Kamil jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPuan kembali menegaskan, jIka PDIP pasti melibatkan seluruh partai yang bekerja sama dengan partai dibawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan, Ganjar-Mahfud menghabiskan dana kampanye Rp506 miliar, tepatnya Rp506.892.847.566.
Baca SelengkapnyaMuncul isu duet Ganjar-Prabowo seiring bergulirnya prediksi hanya ada dua pasangan calon yang maju di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaArsul Sani PPP: Teman-Teman Dengar Kemungkinan Sandiaga Tak Pilih jadi Cawapres Ganjar
Baca Selengkapnya