Kader NTB kecewa sikap elite Demokrat ancam sanksi Tuan Guru Bajang
Merdeka.com - Pernyataan sebagian elit DPP Partai Demokrat yang akan memberi sanksi pada M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang terkait dukungannya kepada Presiden Joko Widodo untuk dua periode mendapat respons kader Partai Demokrat di Nusa Tenggara Barat.
Kader Partai Demokrat NTB M Nashib Ikroman di Mataram, Rabu (11/7), menilai banyak sikap tidak simpatik dari para elit DPP Partai Demokrat dengan hadirnya Tuan Guru Bajang (TGB) yang merebut perhatian di pentas politik nasional.
"Sebagai kader Demokrat asal NTB, terus terang saya kecewa dengan sikap para elite di DPP Partai Demokrat yang tendensius dan menganaktirikan hadirnya TGB di pentas nasional," kata Acip, panggilan akrab Nasib Ikroman yang juga Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Daerah Partai Demokrat NTB.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Dia mencontohkan, salah satu petinggi Partai Demokrat seperti Syarief Hasan yang mewacanakan sanksi atas sikap kader partainya, dinilai tidak simpatik dan mengecewakan para kader partai. Padahal Ketua Umum Partai Demokrat SBY belum memutuskan apa pun atas sikap yang diambil TGB.
"Tidak hanya di NTB tapi juga di daerah lain (banyak kader kecewa), hanya mereka tidak berani bertentangan dengan para elit," ujarnya seperti dikutip Antara.
Menurut Acip, seharusnya para elit Partai Demokrat memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama pada semua kadernya.
"Partai Demokrat sebagai parpol yang memiliki ideologi nasionalis religius, justru menganaktirikan TGB yang jelas-jelas profilnya sangat 'pas' dengan Partai Demokrat, sebagai figur yang nasionalis dan religius," ungkap Acip.
Sejauh ini, yang disampaikan TGB dalam pesan tausiyah dan sikap politiknya dalam menghadapi situasi kekinian, yakni "partai tengah" menunjukkan sikap relevan yang seharusnya menjadi sikap Demokrat.
Acip mengatakan, sebelum Pilkada berlangsung TGB selalu menyuarakan partai yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok atau golongan. TGB selalu menyerukan sikap untuk "fastabiqul khoirot" dalam politik, tidak memecah belah bangsa hanya untuk kepentingan politik. "Apa yang disampaikan TGB 'pas' dengan visi Partai Demokrat," kata Acip.
Namun disayangkan, kata Acip, justru elit DPP Partai Demokrat mau menjatuhkan sanksi kepada TGB yang sudah membesarkan Demokrat di NTB. "Jadi saya rasa sangat wajar, bila saya sebagai kader Demokrat kecewa dan bersuara seperti ini," ujar Acip yang selama ini dikenal sebagai penggerak tim sukses yang memenangkan pasangan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi dalam Pilgub NTB 2018.
Sebagai kader, Acip berharap para elit DPP Partai Demokrat lebih bijak dan mengimplementasikan prinsip-prinsip demokrasi dalam mengemudikan arah partai "Kami yakin, Ketua Umum Partai Demokrat yaitu Bapak SBY melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi itu," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaBahkan kata Deddy, sampai presiden dan mantan presiden 'turun gunung' untuk mendukung salah satu paslon
Baca SelengkapnyaRibka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama
Baca SelengkapnyaProjo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin merupakan salah satu tokoh yang pernah mengusulkan Jokowi tiga periode.
Baca SelengkapnyaGanjar tak khawatir suaranya di Medan akan berkurang lantaran Bobby mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKoster mengimbau simpatisan I Nyoman Mulyadi agar mengikuti dan melaksanakan apa yang menjadi keputusan partai.
Baca SelengkapnyaPDIP sedih dan kecewa dengan pencopotan bendera PDIP dan baliho Ganjar Prabowo-Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Gianyar
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaKetua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menyatakan tidak bisa Bobby yang kader PDIP main dua kali
Baca Selengkapnya