Kandidat Cawapres Prabowo, lebih cocok Aher atau Anies Baswedan?
Merdeka.com - Joko Widodo dan Prabowo Subianto kini tengah disibukkan untuk mencari calon wakil presiden di Pilpres 2019. Sejumlah nama telah disebut menjadi calon kuat pendamping kedua kubu tersebut.
Di kubu Jokowi, ada nama Mahfud MD, Moeldoko, Sri Mulyani, Muhaimin Iskandar, TGB Zainul Majdi dan Airlangga Hartarto. Jokowi kini tengah melakukan komunikasi dengan para pimpinan partai pendukung seperti PDIP, Golkar, NasDem, PPP, PKB serta Hanura.
Sementara di kubu oposisi, Ahmad Heryawan dan Anies Baswedan sering disebut pantas mendampingi Prabowo. Selain itu, ada juga nama Agus Harimurti Yudhoyono, Zulkifli Hasan dan Chairul Tanjung.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Mengapa Bamsoet menilai usulan Prabowo bagus? Dia menilai, usulan Prabowo untuk memberikan wadah bagi presiden dan wakil presiden di Indonesia sangat baik.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing punya analisis sendiri tentang siapa kandidat cawapres Prabowo yang paling pas dan menguntungkan. Menurut dia, wacana Prabowo-Aher lebih masuk akal.
Dia beralasan, Aher akan mendongkrak elektabilitas Prabowo di Jawa Barat khususnya, seturut peningkatan suara calon kepala daerah yang diusung Gerindra-PKS di Pilkada Jabar beberapa waktu lalu. Meski tidak menang, namun pasangan Sudrajat-Syaikhu memberi kejutan yang menempel ketat pemenang yakni Ridwan Kamil-UU Ruhzanul Ulum.
"Aher kader PKS dan terbukti dua periode berhasil membangun Jawa Barat, dibanding dengan Anies Baswedan," kata Emrus saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/7).
Anies, kata Emrus, belum teruji di Jakarta karena pembangunan yang di Jakarta saat ini masih sebagai karya dari Jokowi yang kemudian dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Walhasil, menurut dia, lebih konkret ketika PKS pasangkan Prabowo dengan Aher. "Itu lebih produktif ketika nanti berhadapan dengan calon pesaingnya di Pilpres yakni Jokowi dan pasangannya," sambungnya.
Hal positif lainnya, adalah Aher merupakan kader idiologis PKS yang secara definitif akan memperkuat koalisi antara Gerindra dan PKS. Sebab bagaimanapun politik itu bicara kekuasaan dan bicara kepentingan.
"Bukankah kepentingan PKS lebih terwujud jika mengusung kadernya sendiri yaitu Aher dibanding Anies," ujar dia.
Dia khawatir jika PKS memaksakan diri mengusung Anies yang dianggapnya sebagai politisi yang sangat cair, akan berdampak buruk kepada PKS di kemudian hari. Sebagaimana diketahui, Anies pada 2014 lalu berada di pihak Jokowi dan mengkritik habis-habisan Prabowo. Tetapi, lanjut Emrus, saat Pilgub 2017 lalu, Anies langsung cair dan mendekat ke Prabowo.
"Jadi jangan sepelekan kader sendiri, kecuali memang tidak ada kader lagi. Dan jika Aher dicalonkan, sekaligus menunjukkan kepada publik bahwa kaderisasi di PKS berjalan dengan baik. Ini bisa jadi insentif elektabilitas untuk PKS di Pemilu Legislatif nanti," tutupnya.
Seperti diketahui, PKS mewacanakan formasi Anies dengan Ahmad Heryawan atau sebaliknya. Sementara Gerindra, mengkaji formulasi Anies mendampingi Prabowo. PAN pun tak menolak jika Anies didorong menjadi capres atau cawapres.
Anies sendiri tak menolak, jika dirinya diusung dalam Pilpres tahun depan. Mantan rektor Universitas Paramadina itu menyerahkan sepenuhnya kepada partai pengusung di Pilgub DKI 2017 yakni Gerindra dan PKS.
Presiden PKS Sohibul Iman mengungkap sikap Anies tersebut usai keduanya melakukan pertemuan di DPP PKS. Sohibul mengatakan, Anies menyadari betul bahwa bisa menjadi gubernur DKI Jakarta karena didukung oleh Gerindra dan PKS.
"Oleh sebab itu terkait masalah penyikapan tentang capres cawapres beliau katakan itu sepenuhnya diserahkan kepada PKS dan Gerindra," kata Sohibul.
Namun Sohibul keberatan jika Anies maju capres atau cawapres. Menurut dia, lebih baik Anies fokus mengurus Jakarta ketimbang memikirkan Pilpres 2019.
"Kami PKS berkeinginan pak Anies bisa menjalankan tugasnya dengan baik sampai masa jabatannya. Karena itu saya kira pak Anies harus lebih fokus di DKI," kata Sohibul.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Prabowo dipasangkan dengan Gibran maka tetap unggul dengan angka 37,5 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo bisa merangkul para pendukung Ganjar dan Anies secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaSelain dari Anies, Prabowo berpotensi mendapatkan limpahan dukungan dari pendukung Ganjar.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh angka 22,9 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 32,3 persen.
Baca SelengkapnyaIndaru mengatakan Mahfud MD merupakan pilihan yang realistis bagi PDIP
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengalahkan kandidat lainnya seperti Menpolhukam Mahfud MD sebesar 16,3 persen, Gubernur Khofifah sebesar 14,1 persen.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia menggelar survei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Yusril Ihza Mahendra mendapat elektabilitas tertinggi.
Baca SelengkapnyaLimpahan dukungan tersebut, diyakini bisa membantu Prabowo memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Karena peluang untuk menang Pak Prabowo dengan survei Pak Prabowo yang tinggi, pak Erick tinggi,"
Baca SelengkapnyaLembaga survei dunia asal Prancis Ipsos Public Affair mengungkap fakta terbaru seputar elektabilitas capres-cawapres Indonesia.
Baca Selengkapnya