Kode cemburu PKS lihat SBY dan Prabowo makin mesra
Merdeka.com - Meski belum tercetus kata 'koalisi', Partai Gerindra dan Partai Demokrat semakin menunjukkan kekompakannya mengawasi jalannya pemerintahan Jokowi-JK. Kesepakatan itu merupakan hasil dari pertemuan hangat antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, pekan lalu.
Secara umum, peta politik nasional tidak banyak perubahan usai pertemuan itu. Hanya saja, kedua ketua umum partai bakal semakin intensif bertemu untuk membahas persoalan bangsa dan kondisi politik dalam negeru. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menuturkan, pertemuan antara SBY dan Prabowo akan dibuat rutin sebulan sekali. Setelah Prabowo bertandang ke Cikeas, mantan Danjen Kopassus ini bakal menjadi tuan rumah di pertemuan selanjutnya.
"Kami berharap bisa mengundang Pak SBY ke Hambalang (kediaman Prabowo)," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7).
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Siapa yang ingin memasangkan Prabowo-Gibran? Wacana memasangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih terus mencuat.
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Mengapa Prabowo berterima kasih ke Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, salah satu isu yang bakal dibahas yakni UU Pemilu. Terutama soal penerapan ambang batas pencalonan Presiden yang diketok sebesar 20-25 persen. Baik Gerindra dan Demokrat memiliki pandangan yang sama bahwa ambang batas pencalonan Presiden di Pemilu 2019 melanggar konstitusi.
Fadli Zon menambahkan, meski pertemuan SBY dan Prabowo akan digelar rutin, namun kedua tokoh itu belum membicarakan koalisi di Pemilu 2019. Kendati demikian, Fadli tak menampik kerja sama antara Demokrat dengan Gerindra kemungkinan besar akan terjadi di Pilkada serentak 2018.
"Salah satu yang akan dijajaki kemungkinan untuk Pilkada mengusung calon sama. Meskipun tidak mutlak tetapi termasuk bagian yang dijajaki di beberapa Pilkada," tegasnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, SBY dan Prabowo juga diwacanakan menggelar pertemuan dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
"Mungkin setelah ini tentunya pertemuan rutin dengan pak SBY, pak prabowo, dengan barangkali Pak Amien Rais. Dengan siapa saja tentunya semuanya akan dikombinasikan sehingga pertemuan-pertemuan lebih dekat tentunya jauh lebih baik," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8).
Kedekatan dan makin mesranya Prabowo dan SBY mengundang kecemburuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Apalagi PKS sudah terlanjur berharap bisa semakin mesra dengan Gerindra usai keberhasilan di Pilkada DKI Jakarta. Harapan agar koalisi PKS dan Gerindra terus terjadi, pernah diutarakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Menurut Sohibul, proses komunikasi antara PKS dan partai besutan Prabowo Subianto itu terus intensif dilakukan.
"Berharap sih begitu. Kita sedang proses terus," kata Sohibul di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (26/4).
Dengan semakin lengketnya Gerindra dan Demokrat, PKS berharap tidak dilupakan begitu saja. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mendukung jika Gerindra dan Demokrat semakin intens bertemu menjalin komunikasi. Akan tetapi, Hidayat berharap PKS juga ikut diajak dalam pertemuan.
"Kami berharap bahwa Gerindra dengan Demokrat, bukan berarti pertemuan mereka meninggalkan yang lain. Karena perlu diketahui juga sebelumnya PKS bertemu dengan Gerindra dengan Demokrat," kata Hidayat saat dihubungi, Selasa (1/8).
Dia juga menyarankan agar pertemuan antara Prabowo dan SBY tidak hanya membicarakan urusan perebutan kekuasan, tetapi juga merawat demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan di Indonesia.
Kekhawatiran PKS dijawab. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menuturkan, Prabowo bakal rutin menggelar pertemuan dengan Ketua Umum partai dan tokoh partai. Mulai dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan Presiden PKS Sohibul Iman. Pertemuan itu rencananya akan digelar dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat akan diatur," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7).
Fadli berharap komunikasi antar Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat berjalan lebih intensif ke depan tidak hanya karena satu isu saja yakni UU Pemilu. Tetapi juga isu lainnya. Kendati demikian, dia membantah komunikasi itu merupakan penjajakan untuk membentuk koalisi.
"Tidak spesifik (dibahas), tapi kami di Gerindra akan segera silaturahmi dengan PKS lagi, dengan PAN mungkin, dengan partai-partai lain saya kira kita membutuhkan suatu ruang untuk dialog silaturahmi antar parpol yang ada sekarang," jelasnya.
"Jadi istilah kita kerja sama tidak membentuk suatu koalisi karena kita tahu koalisi kalau cepat enggak bagus terlalu lama belum tentu efektif. Apalagi koalisi kadang-kadang fluid dulu yang ada dalam koalisi ini begitu mudah berpindah pada koalisi lain atau posisinya berubah," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengakui PKS adalah sahabat lama dari Gerindra
Baca SelengkapnyaDasco menganggap PKB sebagai cinta lama bagi Gerindra dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaHubungan PKS dan Gerindra mengalami pasang surut terutama setelah Prabowo merapat ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaAhmad Syaikhu juga meminta agar Gerindra tidak hanya mengajak partai lain dan meninggalkan PKS sendirian.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan reaksi Presiden terpilih Prabowo Subianto soal PKS minta diajak ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaUsai pertemuan, Presiden terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto mengatakan PKB ingin bekerjasama dengan dirinya dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaKelakar itu disampaikan Prabowo usai mendapat didukung Partai Bulan Bintang sebagai Capres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku dirinya telah menjalin komunikasi dengan Presiden Terpilih Pemilu 2024 sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku akan terus berkomunikasi dengan PKS untuk mengajak berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku kagum dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca SelengkapnyaDito pun menyinggung adanya komunikasi intems PKB dan PKS yang diajak bergabung dengan koalisi oleh Gerindra.
Baca SelengkapnyaPertemuan keduanya dilakukan secara tertutup selama satu setengah jam yang didampingi oleh jjaran petinggi masing-masing partai politik.
Baca Selengkapnya