Kubu Agung sebut perluasan wewenang Wantim hasilkan ketum boneka
Merdeka.com - Ketua DPP Golkar kubu munas Ancol Dave Laksono menilai, wacana perluasan wewenang Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar oleh kubu Aburizal Bakrie (Ical) dinilai akan berpeluang menghasilkan ketua umum boneka. Sebab, kendali yang lebih besar ditakuti akan dipegang oleh Wantim.
"Memang ada pemikiran seperti itu (Ketua Umum Golkar hanya menjadi boneka Dewan Pertimbangan). Jadi arahnya sepertinya Ketua Umum dikendalikan Dewan Pertimbangan," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/1).
Dave menekankan, dewan pertimbangan tidak boleh memiliki posisi yang dapat mengatur seorang ketua umum, sebab ketua umum adalah sosok yang akan berhadapan langsung dengan publik.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa pesan para ketua dewan kepada pengurus Golkar? “Jangan ada lagi konflik internal yang justru kontraproduktif dengan cita-cita Partai Golkar, mengembalikan kemenangan seperti Pemilu 2004,“ ujar Lodewijk.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
"Sekarang pemikiran kritis masyarakat kuat. Yang berhadapan dengan publik kan ketua umum, kalau ketua umum di bawah kendali dewan pertimbangan susah juga," kata Dave.
Dave menambahkan, penguatan kewenangan Dewan Pertimbangan Golkar pernah terjadi pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Namun, kala itu penguatan kewenangan dewan pertimbangan diperlukan karena secara sistem kekuasaan Golkar mengerucut kepada presiden.
"Tapi sekarang Golkar sudah bertransformasi. Golkar sekarang menjadi partai yang terbuka, siapa saja bisa masuk," ujarnya.
Bagi Dave, penguatan Wantim sebaiknya dilakukan terhadap kepengurusan partai di level bawah. Penguatan kewenangan Dewan Pertimbangan, kata dia, akan menjadikan lembaga tersebut sangat kuat dan menyandera Ketua Umum.
"Kita jangan terkungkung pemikiran fasis. Perpecahan Golkar itu kan karena pimpinannya selama lima tahun kurang aspiratif," kata dia.
Sebelumnya, melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar 2016, kubu Aburizal mewacanakan adanya perluasan kewenangan Dewan Pertimbangan Golkar.
Belum diketahui pasti bentuk perluasan kewenangan itu seperti apa, namun wacana ini digulirkan seiring keputusan Aburizal tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai Ketua Umum pada Munaslub Golkar mendatang dan dirinya berpeluang menjadi Ketua Dewan Pertimbangan jika diberikan mandat.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jadi ditunjuk lewat keputusan presiden. Jadi artinya dia mau kasih ke wapresnya, mau kasih ke siapa, problem ketatanegaraan kita menjadi selesai."
Baca SelengkapnyaMenteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas menyerahkan sepenuhnya kepada DPR.
Baca SelengkapnyaDPD tidak ingin terjadi dualisme kekuasaan antara presiden dan wakil presiden yang dapat berpotensi menimbulkan pecah kongsi antara keduanya.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai sangat berbahaya jika Revisi Undang-Undang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung untuk mengakomodir kepentingan
Baca SelengkapnyaWalhi DKI Jakarta menyoroti adanya dewan kawasan aglomerasi dalam RUU DKJ
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Perwalian Daerah (DPD) dari Jawa Barat, Alfiansyah Komeng atau yang dikenal dengan nama Komeng memberikan klarifikasi
Baca SelengkapnyaJokowi tidak ingin berkomentar soal apakah dirinya akan masuk dalam Wantimpres Prabowo.
Baca SelengkapnyaBaleg DPR RI setuju RUU Wantimpres menjadi usulan inisiatif DPR.
Baca SelengkapnyaApa tanggapan kader-kader PDIP atas ledekan Megawati kepada Puan itu?
Baca Selengkapnya