Kubu Jokowi Pandang Sebelah Mata 'SBY Effect'
Merdeka.com - Koalisi Jokowi-Ma'ruf tak melihat pengalaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepuluh tahun memimpin Indonesia sebagai ancaman dalam Pilpres 2019. SBY saat ini tengah bersiap keliling Indonesia untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga.
Bukan tanpa sebab koalisi Jokowi memandang sebelah mata sang ketua umum Partai Demokrat tersebut. Pilkada DKI 2017 misalnya, SBY dianggap telah gagal memenangkan anak sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Padahal, AHY sudah rela keluar dari kesatuan TNI demi terjun ke dunia politik.
"Kita lihat saja di Pilkada Jakarta saja pak SBY anaknya kalah. Apakah itu menandakan taji Pak SBY tidak tajam atau tidak bertaji lagi," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang mempersiapkan Prabowo? Prabowo mengaku, dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya.
SBY berencana kembali melakukan tur keliling Indonesia pada Januari 2019 ini. SBY akan menjelajah pulau Sumatera untuk memenangkan Demokrat sekaligus Prabowo-Sandiaga dalam Pemilu serentak 2019.
"SBY akan turun lagi ke Jabar dan Jatim lalu tour politik Toba-Seulawah melintasi 22 Kabupaten di Sumatera Utara ke Aceh lalu Februari masuk ke Kepri dan Sumbar dan seterusnya," kata Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/1) kemarin.
Hinca menekankan, Demokrat dan SBY punya strategi sendiri dalam memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Dia menjamin, strategi Demokrat dan koalisi Prabowo-Sandiaga akan beriringan yang tujuannya memenangkan Pemilu serentak 2019.
Salah satu caranya, akar rumput kader Demokrat langsung mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga. Hal itu dilakukan dalam setiap pertemuan dengan masyarakat di daerah-daerah.
"Kami punya cara dan strategi sendiri, seperti di Riau ya otomatis begitu. Kami gerakkan lewat para kader Demokrat dan pertemuan dengan publik di daerah-daerah," tutup Hinca.
Strategi SBY dan Demokrat ini nyatanya tak buat petahana gentar. Malahan, SBY kembali dicibir. Sudah tak lagi memiliki effect kuat. Terbukti, saat Pemilu 2014, Demokrat malah menjadi nomor empat.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menilai, SBY tak bakal memberikan dampak signifikan terhadap elektabilitas capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno. Dia berkaca pada perolehan Partai Demokrat 2014.
Pada 2014, suara partai berlambang bintang mercy itu hanya meraup 10,19 persen. Turun hampir setengahnya dari sebesar 20,85 persen saat menjadi pemenang Pemilu di 2009.
"Kita lihat 2014 itu, terlihat elektabilitas Demokrat ambruk artinya kinerja SBY sebelum 2014, 5 tahun lalu tidak memuaskan masyarakat, terbukti Demokrat ambruk jatuh dari 2009," kata Arya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gerindra masih menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, pertemuan dengan SBY membahas soal masa depan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaSBY mengingatkan Prabowo tak mengecewakan masyarakat Indonesia
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY mengaku memiliki banyak kekurangan saat memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, SBY adalah presiden pertama yang dipilih secara langsung dengan sistem one man one vote.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan, apa yang sudah berjalan baik dari pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca Selengkapnya