Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

LIPI Nilai Golput Lebih Banyak Disebabkan Faktor Teknis

LIPI Nilai Golput Lebih Banyak Disebabkan Faktor Teknis Ilustrasi Pemilu. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam Pemilu adalah Golput (Golongan Putih). Analis politik peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menyebut salah satu faktor Golput disebabkan faktor teknis. Misalnya pemilih tak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Hal itu disampaikan Syamsuddin saat diskusi Legitimasi Pemilu dan Peningkatan Partisipasi Pemilih di Hotel Mercure, Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).

"Pertama adalah pemilih tidak masuk dalam DPT daftar pemilih tetap maupun DPTb, daftar pemilih tambahan. Kedua, pemilih itu masuk DPT dan juga masuk DPTb tapi tidak punya KTP El, KTP elektronik. Mungkin saja KPPS nya tidak paham walaupun sudah masuk DPT atau DPTb tapi gak punya KTP, ditolak di TPS bisa saja," katanya.

Kemudian, faktor selanjutnya, sebagian masyarakat tak mau kehilangan penghasilan pada hari pencoblosan pada tanggal 17 April. Biasanya, kata Syamsuddin, para pedagang tetap memilih mencari upah dan pegawai yang tak dapat izin cuti.

"Misalnya yang tukang dagang, buruh kecil, dan lain sebagainya tidak mau kehilangan penghasilan hanya untuk mencoblos. Yang selanjutnya ada pegawai kecil yang tidak mendapat cuti atau izin dari kantor," terangnya.

Syamsuddin menambahkan, faktor Golput selanjutnya disebabkan jarak lokasi TPS yang jauh di pelosok. Untuk mencapai TPS pun mesti mengeluarkan ongkos dan biaya. "Daripada mengeluarkan biaya untuk mencoblos dan dia nggak tahu dampaknya, mending tidak hadir," jelasnya.

Menurutnya, faktor teknis lebih condong menyebabkan masyarakat Golput ketimbang alasan politik karena tak suka dengan calon calon yang ikut pemilu. Dia pun melihat, dari hasil survei publik, faktor Golput karena alasan politik relatif sedikit.

"Kenapa, sebab yang lebih banyak yang tidak memilih karena faktor non politik non politik atau alasan yang sifatnya teknis, tata kelola Pemilu," tandasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wamendagri Bima Tegaskan Komitmen Kemendagri Tingkatkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada Serentak 2024
Wamendagri Bima Tegaskan Komitmen Kemendagri Tingkatkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada Serentak 2024

Upaya ini salah satunya dengan mendorong Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) agar melakukan jemput bola.

Baca Selengkapnya
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS

Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal

Baca Selengkapnya
Bawaslu Petakan TPS Rawan di DKI Jakarta
Bawaslu Petakan TPS Rawan di DKI Jakarta

Menurut Burhanuddin, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima kali sejak  3-7 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Miris, Pemilu Ulang di Jateng Sepi Peminat, Ini Sederet Faktanya
Miris, Pemilu Ulang di Jateng Sepi Peminat, Ini Sederet Faktanya

Minat warga untuk hadir di TPS untuk memberikan suara menurun.

Baca Selengkapnya
Jarak ke TPS Jauh, Ratusan Warga di Daerah Sumut Ini Harus Nyoblos di Rohil di Riau
Jarak ke TPS Jauh, Ratusan Warga di Daerah Sumut Ini Harus Nyoblos di Rohil di Riau

Langkah itu diambil agar warga tetap bisa menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Dalih Ketua KPU Depok soal Banyak TPS Kekurangan Surat Suara: Ada Salah Pengesetan
Dalih Ketua KPU Depok soal Banyak TPS Kekurangan Surat Suara: Ada Salah Pengesetan

Peristiwa kekurangan surat suara di sejumlah TPS di Depok jadi viral di media sosial

Baca Selengkapnya
Bawaslu Buka Data Peta Indikator Potensi TPS Rawan di Pilkada 2024
Bawaslu Buka Data Peta Indikator Potensi TPS Rawan di Pilkada 2024

Bawaslu memetakan potensi TPS rawan pada Pemilihan Umum 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jerih Payah Petugas KPU Antar Logistik Pemilu 2024 ke TPS Terpencil, Dari Lewat Laut hingga Naik Gerobak Sapi Menerobos Lumpur
FOTO: Jerih Payah Petugas KPU Antar Logistik Pemilu 2024 ke TPS Terpencil, Dari Lewat Laut hingga Naik Gerobak Sapi Menerobos Lumpur

Sebanyak delapan belas sepeda motor dan delapan gerobak sapi membawa logistik Pemilu.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos
Tak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos

Pemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.

Baca Selengkapnya
514 TPS di Papua Belum Lakukan Pencoblosan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya
514 TPS di Papua Belum Lakukan Pencoblosan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya

"Per hari ini tersisa 514 TPS yang belum mencoblos,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius

Baca Selengkapnya
Perjuangan Petugas KPPS Wanita di Sikka Susuri Jalan Berbatu & Terjal Antar Logistik Pemilu
Perjuangan Petugas KPPS Wanita di Sikka Susuri Jalan Berbatu & Terjal Antar Logistik Pemilu

Wanita petugas KPPS harus berjalan kaki sejauh empat kilometer dengan medan yang terjal untuk mendistribusikan logistik pemilu

Baca Selengkapnya
Kawal Pilkada Damai, Kapolres Kampar Datangi Desa Terpencil yang Warganya Tak Bisa Baca Tulis
Kawal Pilkada Damai, Kapolres Kampar Datangi Desa Terpencil yang Warganya Tak Bisa Baca Tulis

Untuk mencapai lokasi TPS yang lebih terpencil, Kapolres dan rombongan memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya