Loyalis Airlangga Sebut Gaya Politik Bamsoet Tidak Mendidik

Merdeka.com - Politikus Golkar Christina Aryani mengungkap kekecewaan terhadap Bambang Soesatyo yang tetap maju dalam bursa calon ketua umum di Munas Golkar. Christina mengungkap perjuangan kader Golkar yang mendukung Bamsoet saat penetapan ketua MPR.

"Memang ada kekecewaan karena waktu itu kan banyak dari kita yang diperintah untuk jangan pergi meninggalkan sampai berapa malam itu kan waktu penetapan Ketua MPR," kata Christina di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).

Christina mengatakan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat itu memerintahkan semua kader Golkar untuk bertahan sampai penetapan ketua MPR demi Bamsoet.

"Itu memang ada perintah dari Ketua Umum, itu saya tahu pasti, teman-teman juga pasti nggak mungkin standby kalau tidak ada perintah itu," ucapnya.

Christina juga kecewa dengan pernyataan Bamsoet bahwa tidak ada komitmen politik dengan Airlangga terkait ketua MPR dan Munas. Dia menilai Bamsoet kurang mendidik karena mengeluarkan pernyataan menjustifikasi bisa maju dalam Munas padahal telah didorong Airlangga sebagai ketua MPR.

"Karena kemarin dibilang di politik itu tidak ada komitmen, di politik itu hanya ada kepentingan itu kan memberikan justification kalau segala hal itu bisa dihalalkan, jadi to be honest kurang mendidik ya," kata Loyalis Airlangga ini.

Christina berharap, Bamsoet dan Airlangga melakukan pertarungan terbuka di Munas Golkar. Dia sendiri mendukung Airlangga karena salah satu alasannya memberikan kesempatan untuk perempuan.

"Kalau Munas nanti yang punya hak suara DPD I dan II, Ormas juga punya, ya itu tarung terbuka saja. Tinggal bagaimana nanti masing-masing calon ketua umum menyampaikan visi misinya, nanti DPD nya merasa sreg di mana, kalau saya terus terang sejauh ini merasa nyaman dengan Pak Airlangga," jelasnya. (mdk/rnd)