Mahasiswa Papua di Yogyakarta Deklarasi Pemilu Damai Tanpa Hoaks
Merdeka.com - Mahasiswa Papua di Yogyakarta siap menyukseskan jalannya Pemilu 2019. Sebagai wujud dukungan untuk menyukseskan Pemilu 2019, puluhan mahasiswa Papua yang kuliah di Yogyakarta mendeklarasikan pemilu damai.
Deklarasi mendukung pemilu damai ini digelar di Wisma Biak, Yogyakarta pada Selasa (29/1) malam. Deklarasi ini selain dihadiri oleh mahasiswa juga dihadiri oleh warga Papua yang tinggal di Yogyakarta.
Sesepuh warga Papua di Yogyakarta, Beny Dimara mengatakan pihaknya siap menyukseskan pemilu 2019. Selain itu, warga Papua di Yogyakarta pun akan turut menjaga kondisi dan situasi damai saat Pemilu 2019.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Kenapa anak muda Papua bikin partai? Salah satu pengurus partai, M Yunus Kudiai mengatakan, salah satu alasan mendirikan partai ini, selain bagian hak berpolitik, juga diklaim belum ada partai nasional yang berwajah Indonesia bagian timur. 'Kami juga menilai bahwa partai politik selama ini hanya ada di Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Tengah saja. Sementara di Indonesia bagian Timur, belum ada partai politik nasional,' kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (24/6).
-
Apa tujuan partai anak muda Papua? 'Visi Partai Kasih, 'melalui kemurahan hati, menembus perbedaan bagi sesama anak bangsa Indonesia, mewujudkan Indonesia yang sejahtera',' tutur dia.
-
Bagaimana mahasiswa berperan dalam menjaga kondusivitas Pemilu? “Saya minta mahasiswa berperan, jangan baperan. Keamanan adalah kesepakatan, bukan kebutuhan. Mari kita berfikir dan berperasaan yang positif,“ ujarnya.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
"Mari kita nikmati pesta demokrasi Pilpres dan Pileg 2019 yang akan datang. Kita akan memilih dan memberi yang terbaik untuk bangsa ini dengan menjaga kondisi dan situasi yang damai, aman dan tentram yang tidak hanya mengutamakan kepentingan golongan saja," ujar Beny.
Beny berharap seluruh elemen bangsa peduli terhadap Pemilu 2019. Dirinya pun juga berharap seluruh elemen bangsa bisa turut serta mewujudkan pemilu yang aman, damai dan sejuk.
"Kami masyarakat dan mahasiswa Papua yang berada di Yogyakarta siap mendukung Polri dalam mengamankan jalannya Pilpres dan Pileg 2019 yang aman, damai dan sejuk. NKRI harga mati," ujar Beny.
Perwakilan dari mahasiswa Papua, Bertho Rafleza mengajak para mahasiswa di Papua agar mewujudkan pemilu aman, damai dan sejuk. Benny pun berharap agar mahasiswa Papua waspada terhadap informasi hoaks yang saat ini marak di medsos.
"Tujuan kita di sini adalah untuk kuliah sebaik-baiknya dan kembali dengan prestasi untuk membangun Papua tercinta. Mari kita bersama-sama jaga persatuan dan keutuhan NKRI dalam berkehidupan sehari-hari," urai Bertho.
Sedangkan menurut pendeta sekaligus sesepuh warga Papua yang tinggal di Yogyakarta Edward Bleskadit pemilu 2019 harus disambut dengan gembira.
"Kami bersama mahasiswa Papua yang tinggal di Yogyakarta siap mengamankan dan mensukseskan pemilu yang aman, damai dan sejuk dengan penuh cinta kasih," pungkas Edward.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Forum Pimpinan Perguruan Tinggi di Tasikmalaya menggelar deklarasi pemilu aman dan damai di Kota Tasikmalaya, Rabu (7/2).
Baca SelengkapnyaKoalisi Mahasiswa Nasional Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaMereka juga menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaRamai Petisi Selamatkan Demokrasi, Forum Rektor Indonesia Pilih Deklarasi Pemilu Damai
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dan sinergitas antara pemerintah, aparat keamanan, dan elemen mahasiswa.
Baca SelengkapnyaSejumlah persiapan telah dilakukan warga di ujung timur Indonesia
Baca SelengkapnyaSebanyak 21 rektor universitas negeri dan swasta di Solo Raya melakukan deklarasi pemilu damai.
Baca SelengkapnyaMahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi menolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM di halaman Kampus Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Pasuruan Adi Wiboeo menghadiri deklarasi Pemilu damai 2024.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Baca SelengkapnyaDeklarasi itu bertajuk 'Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali'.
Baca Selengkapnya