Melawan, Ruhut Sitompul ibaratkan Ibas seperti tukang parkir
Merdeka.com - Sikap politik Ruhut Sitompul yang memilih mendukung Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat membuat elite Demokrat meradang. Kali ini, Ketua Fraksi Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) tegaskan, semua kader partai harusnya taat kepada keputusan partai mengusung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Menanggapi imbauan Ibas, Ruhut tak segan menyerang balik ketua-nya di DPR itu. Ruhut menyebut permintaan Ibas agar dirinya mundur dari keanggotaan partai Demokrat bak seorang tukang parkir.
"Aku hanya bilang, dimana negara ini apalagi partai politik mau maju kalau cara berfikir tokohnya seperti tukang parkir. Karena hanya pekerjaan tukang parkir lah yang mengatakan mundur-mundur, kiri-kiri kanan, setop, gopek bang. Iya (Ibas) kayak tukang parkir," kata Ruhut saat dihubungi, Rabu (28/9).
-
Siapa yang dibantu Ipuk? Ipuk memberikan bantuan 400 bibit kelapa genjah, 500 bibit kopi robusta, dan pupuk organik cair sebanyak 500 liter untuk mendukung pertanian organik warga setempat “Tadi juga kita bagikan bantuan peralatan untuk petani dan penyadap nira, karena di sini banyak petani aren. Bantuannya berupa pisau penderes kelapa, ratusan jerigen, dan cetakan gula. Gula aren produksi petani di sini terkenal dengan produk organiknya,“
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Ruhut menyebut, kritikan pedas dari kolega-koleganya itu membuktikan mereka tidak berani memecatnya. Dia juga mengklaim jika Demokrat berani memecatnya, maka dipastikan Ahok akan menang. Sebab, Ruhut mengaku akan ikut serta menjadi juru kampanye Ahok.
"Jadi, kenapa mereka mengatakan demikian, karena mereka enggak berani mecat aku. Karena kalau mereka pecat aku, Ahok bisa kebayang kalau Ahok menang, partainya selesai enggak 2019. Pak SBY saja enggak mau pecat Ruhut. Karena dia tahu Ruhut kader yang enggak ada tandingannya di Demokrat," tegasnya.
Bahkan, Ruhut sesumbar Demokrat tak berani memecatnya karena dia adalah kader terbaik. Dicontohkannya, saat Pilpres 2014 lalu, Ruhut mendukung Joko Widodo dan berbeda pandangan dengan partainya yang mendukung Prabowo. Tetapi, dia terlepas dari sanksi pemecatan.
Bukti lain, lanjutnya, SBY memberikan jabatan-jabatan strategis di partai, yakni juru bicara dan koordinator Polhukam. Terbaru, saat Ruhut dicopot dari juru bicara, posisi tersebut malah diambil alih langsung oleh SBY. Hal itu, kata Ruhut, membuktikan tidak ada kader yang mampu menempati posisi tersebut.
"Contohnya, Pilpres 2014, partai dukung Prabowo, aku Jokowi, Jokowi menang. Udah itu Kongres di Surabaya, aku jadi jubir dan jadi Polhukam. Tapi karena penjilat-penjilat ini minta Ruhut jangan jadi pembicara, yang gantiin aku siapa, ya Pak SBY. Artinya Pak SBY, kalian minta gantikan Ruhut, apa kalian mampu enggak jadi koordinator," klaimnya.
Atas desakan Ibas, Ruhut menegaskan, tidak akan mundur dari Demokrat atau pindah ke parpol lain. Anggota komisi III ini menyebut Demokrat adalah partai pertama dan terakhirnya. Dia meminta agar tidak menyamakan dirinya dengan Boy Sadikin.
"Aku tidak akan mundur. Aku mundur kalau dipecat. Demokrat bukan partai aku yang pertama tapi partai terakhir," pungkasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut perlu sosok yang mampu menangani permasalahan mendesak.
Baca SelengkapnyaGerindra tengah mempertimbangkan nama Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu, pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 3. Dia terancam hukuman 7 tahun penjara
Baca SelengkapnyaPelaku yang tidak senang dengan keberadaan saksi Suwandi, pegawai Gereja lantaran memakirkan kendaraan-kendaraanya di halaman parkir gereja tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaBanyak netizen yang memberi dukungan aksi pemotor baret mobil parkir sembarangan. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca Selengkapnya