Menteri Susi pesan anak muda jangan berantem karena beda pilihan politik
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti minta agar kaum muda tidak berantem soal urusan politik. Pilihan politik boleh berbeda karena hak politik masing-masing, tetapi harus hidup rukun.
"Rukun-rukun saja. Pilihan Anda yang terbaik untuk Anda. Itu saja pesan saya dan jangan berantem karena perbedaan politik," tegas Susi Pudjiastuti di Malang, Selasa (14/5).
Susi memberikan kuliah umum dalam Pengenalan Kehidupan Kampus di Universitas Brawijaya Malang. Dalam kuliahnya, berpesan agar mahasiswa menjaga kejujuran dan integritasnya.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
-
Apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk menjaga kerukunan di pemilu? Terakhir, akan dijelaskan cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat. Selain pemerintah, masyarakat juga harus aktif dalam menegakkan toleransi selama pelaksanaan pemilu. Berikut cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat, bisa dipraktikkan: 1. Menjaga Komunikasi yang Positif: Masyarakat dapat memastikan bahwa komunikasi dengan sesama warga negara tetap positif dan hormat meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Bagaimana caranya agar Pemilu 2024 damai? 'Kita menyampaikan pesan-pesan Pemilu Damai. Jangan mau terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang mengganggu kelancaran Pemilu 2024 penuh damai,' pungkas Masjag.
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
"Kalian akan belajar selama 4-5 tahun, menjadi sarjana dan akan bekerja. Saya pesan jaga kejujuran dan integritas, karena ini akan membuatmu berbeda," tegasnya.
Kata Susi, Indonesia banyak memiliki orang pintar, sarjana hebat, orang kaya dan orang hebat lainnya, namun tidak banyak orang dengan segala kehebatannya itu didukung kejujuran dan integritas. Rata-rata terlalu banyak kompromi dan tidak disiplin.
"Kalau itu Anda miliki dan jaga, Anda akan disegani," tegasnya.
Pemerintahan Indonesia, partai politik, akademik, jika diisi dengan manusia yang berintegritas, dengan sumber daya yang dimiliki menjadi negara yang dihormati dan disegani. Tetapi memang harus bekerja keras, didukung kontinuitas dan integritas dari setiap anak bangsa, yang tidak bisa dibeli dan dikompromikan.
Susi juga berpesan agar mahasiswa tidak membuang-buang waktu dengan smartphone, tetapi harus membuat pemakainya semakin smart.
"Digitalisasi, smartphone harus Anda pakai dengan bijak, sebesar-besarnya untuk menambah kepandaian, bukan untuk chatting yang nggak karu-karuan, chatting yang lebay-lebay gitu," ungkapnya bernada menyindir.
Kata Susi, itu semua akan membuang-buang waktu dan banyak umur yang terbuang. Harus keras belajar karena persaingan di dunia akan semakin keras.
Caranya terus belajar, upgrade dan impor knowledge, personality, cammon sense, intuisi, improve dan inprove. Tidak boleh malas dan harus disiplin.
"Anda tahu saya hanya sekolah SMA saja kelas 2, tapi bukan berarti diam di luar. Saya terus belajar, mendengar, melihat. Pakai semua panca indra yang kita miliki, bahkan Ibu mencoba memakai hal yang tidak normatif, untuk doing dan learning something," urainya.
Susi yakin Indonesia dalam 10 atau 20 tahun ke depan akan menjadi bangsa besar, yang dihormati dan disegani. "Bukan bangsa besar yang gagal, itu tidak boleh," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaSelain memberikan imbauan kamtibmas, AKBP Budi juga memberikan edukasi terkait tahapan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan dalam Pemilu jangan sampai menimbulkan polarisasi antara satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaWakapolri menegaskan komitmen Polri dalam menjaga keharmonisan dan persatuan antar berbagai kelompok etnis dan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBasuki menekankan bahwa dia tidak akan memberikan arahan para PNS di kementeriannya untuk memilih pasangan calon tertentu.
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaFatoni menegaskan, peran generasi muda sangat penting dalam memilih pemimpin untuk masa depan bangsa, negara dan daerah.
Baca Selengkapnya