Mesra PDIP dan Gerindra di Pilkada Depok
Merdeka.com - Suasana Warung Betawi Ngumpul di kawasan Tanah Baru, Beji, Kota Depok malam itu ramai oleh politikus dari dua partai. Obrolan hangat dan canda tawa mewarnai diskusi untuk mengambil sebuah keputusan penting. Hasilnya, Gerindra dan PDI Perjuangan sepakat berkoalisi di Pilkada Depok 2020. Tujuannya, menggusur PKS yang sudah 15 tahun berkuasa.
Dalam pertemuan yang digelar hampir sebulan lalu, tepatnya Jumat (24/1), Ketua DPC Gerindra Kota Depok Pradi Supriatna dan Ketua DPC PDIP Kota Depok Hendrik Tangke Allo menjadi tokoh penting. Jajaran petinggi partai serta beberapa kader pun turut hadir dalam acara tertutup itu.
Pembentukan koalisi besar disepakati menjadi tujuan pertemuan itu, nama yang dipilih adalah 'Depok Bangkit'. Sebanyak mungkin partai akan diajak bergabung.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa yang terjadi pada pemilu di Demak? Banyak TPS yang terendam banjir hingga proses pencoblosan harus ditunda.
-
Dimana debat kedua Pilkada DKI berlangsung? Janji itu disampaikan dalam debat kedua Pilkada DKI yang mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial di Beach Club Internasional, Ancol, Minggu (27/10).
-
Bagaimana warga Demak berpartisipasi dalam Pemilu? Walaupun terendam banjir, beberapa TPS di Demak tetap menggelar pemilu.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Apa tujuan pertemuan PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
"Tapi dalam perjalanan tercerai juga, tinggal Gerindra dan PDIP. Yang jelas kita sudah mengajak (partai lain) berkomunikasi, membuat sebuah perahu besar, tapi dalam perjalanannya tinggal tersisa Gerindra dan PDIP. Makanya dengan dengan keseriusan itu, kita membuat MoU untuk berkoalisi," kata Sekretaris DPC Gerindra Depok Hamzah kepada merdeka.com, Selasa (18/2) lalu.
Mesranya Gerindra dan PDIP di Pilkada Depok menjadi era baru hubungan kedua partai ini pascapemilu 2019. Lima tahun lalu, Gerindra menjadi pentolan oposisi, rival PDIP yang menjadi partai penguasa. Setelah Prabowo Subianto, sang ketua umum dipilih Presiden Jokowi menjadi menteri pertahanan di Kabinet Indonesia Maju, Gerindra kini menjadi bagian dari partai pendukung pemerintah.
Efeknya pun menjalar ke daerah. Pilkada serentak 2020 yang akan digelar September mendatang menjadi momentum kedua partai untuk saling mendukung dalam merebut jabatan kepala daerah. Seperti yang terjadi di Kota Depok, salah satu dari 270 wilayah yang akan menggelar pilkada.
"Koalisi Gerindra dan PDIP ini sudah ada restu dari DPP," ungkap Hamzah.
Bahkan, lanjut dia, kesepakatan berkoalisi itu juga sudah disepakati di tingkat Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jawa Barat. Dari delapan wilayah termasuk Depok, Gerindra dan PDIP akan bersama mengusung pasangan calon.
"Karena ketua DPD pun sudah ada kesepakatan di Jawa Barat untuk berkoalisi," tukas Hamzah. Dia menambahkan, kesepakatan itu juga berlaku tidak hanya untuk Pilkada Depok.
Selain Depok, wilayah lain yang menggelar pilkada di Jawa Barat tahun 2020 ini adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.
Dihubungi terpisah, Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono mengatakan, kesepakatan berkoalisi dengan Gerindra memang ada. Namun hingga kini baru di Pilkada Depok yang sudah pasti. "Untuk yang berpasangan calon bupati dan wakil bupati baru di Depok. Untuk yang lainnya masih dalam komunikasi politik," ujarnya melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Senin (17/2) lalu.
Ono menambahkan, koalisi di pilkada disesuaikan dengan kebutuhan dan peta politik masing-masing wilayah. "Sehingga saat kita berkoalisi dengan Gerindra di Depok, maka untuk daerah lain bisa berkoalisi dengan Golkar atau partai lain," jelasnya.
PDIP Mengalah
Era baru hubungan Gerindra dan PDIP diakui oleh Sekretaris DPC PDIP Depok Ikravany Hilman. Dia mengungkapkan, komunikasi kedua partai, khususnya terkait koalisi pilkada sangat intens. Meski sama-sama memiliki 10 kursi di DPRD dan bisa mencalonkan sendiri pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, PDIP mengalah untuk mengusung calon wakil wali kota.
Sosok Pradi Supriatna, wakil wali kota petahana yang diusung Gerindra sebagai kandidat wali kota dinilai Ikravany berpeluang menang. Dan sejak awal pembahasan koalisi, Gerindra sudah menegaskan posisinya untuk mengusung Pradi sebagai calon wali kota.
"Pak Pradi ini orang yang sangat terbuka, dia juga humble, merakyat. Cuma sayang sekali selama empat tahun ini, enggak terlalu banyak diberi peran dalam pemerintahan. Sebetulnya sangat sayang dengan potensi yang dia miliki, baik secara intelektual, karakter, jaringan, itu enggak dimaksimalkan. Makanya beliau sendiri sudah enggak mau dicalonkan untuk jadi wakil dan kami dukung," tutur Ikravany ketika dihubungi merdeka.com, Selasa (18/2).
Selain itu, kata Ikravany, Pradi juga menegaskan hanya mau dicalonkan dengan kandidat dari PDIP. Hal itulah yang kemudian dibahas dan diputuskan oleh DPC PDIP dengan menyerahkan nama bakal calon wakil wali kota Afifah Alia ke DPD Jabar dan telah diteruskan ke DPP PDIP untuk mendapatkan rekomendasi.
Di internal PDIP Depok, Afifah mendaftar melalui penjaringan di DPD Jabar. Selain Afifah, ada nama Yenny Sucipto yang mendaftar melalui jalur DPP. Afifah merupakan Ketua Pengurus Cabang Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Depok. Bamusi adalah organisasi keagamaan di bawah PDIP.
"Karena jadwal di DPC sudah ditutup. Hasil penjaringan di DPD dan DPC kemudian diplenokan. Dan sesuai rapat pleno DPC sepakat mengusulkan Afifah," kata Ikravany, Selasa (18/2).
"Pak Pradi komitmen maunya (calon wakil) dari PDIP. Dari DPC PDIP Depok kami sudah plenokan, akan didorong oleh DPC itu adalah ibu Afifah Alia. sudah kami laporkan pleno ke DPD, dan DPD sudah memanggil Ibu Afifah, sudah ok, kemudian dilaporkan ke DPP Partai," ujarnya.
Ikravany menambahkan, saat ini, rekomendasi pasangan calon Pradi Supriatna dengan Afifah Alia tinggal menunggu pengesahan dan akan diumumkan DPP masing-masing partai.
"DPD sudah sepakat. Hasil pleno kami bentuknya laporan hasil penjaringan. SK dikeluarkan oleh DPP. Tidak ada calon selain ini (Pradi-Afifah), kita serahkan ke DPP," ujarnya.
Sementara Sekretaris DPC Gerindra Depok Hamzah mengatakan, pengumuman rekomendasi calon pasangan yang diusung akan disampaikan DPP Gerindra pada bulan Maret mendatang.
"Prinsipnya kita berkoalisi dengan PDIP," tegasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam parpol di Depok bergabung dalam Koalisi Sama-Sama yang menginginkan perubahan kepemimpinan di kota itu.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto memastikan PDIP membuka peluang bekerja sama dengan partai lain
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mulai merayu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi di Pilkada Kota Depok.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, meski beda pilihan koalisi, berbeda sosok yang diusung bukan berarti komunikasi tidak dilakukan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDedi menilai, pecah kongsi Golkar dan KIM utamanya karena memang tidak ada kepentingan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPKS dan Golkar membuka pintu koalisi bagi partai politik lain ingin bergabung di Pilkada Depok.
Baca SelengkapnyaImam mengatakan koalisi PKS dan Partai Golkar ini di Pilkada Depok bisa menang di 11 kecamatan.
Baca SelengkapnyaOSO mengaku banyak membahas masalah kebangsaan ketika berdiskusi dengan Megawati dan PDIP.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaPertemuan Demokrat dan Gerindra akan membahas isu-isu terkini.
Baca Selengkapnya