NasDem Tak Minat Koalisi dengan Partai yang Langsung Sodorkan Tokoh Capres
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengaku pihaknya tidak tertarik berkoalisi dengan partai yang langsung menyodorkan tokoh calon presiden sebagai syarat. Itu juga yang menyebabkan NasDem batal menggelar konvensi untuk mencari tokoh calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.
"Jadi kalau kemudian ada partai mau berkoalisi dengan NasDem tapi sudah mengajukan syarat, manusia atau orang rasanya kami tidak pernah tertarik dengan itu," katanya kepada wartawan, Senin (18/4).
Ali mengatakan, ketika NasDem ingin membangun koalisi untuk menggelar konvensi mencari calon presiden, semua partai yang didekati langsung sodorkan nama sebagai syarat.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
-
Siapa saja yang ikut dalam pilpres 2024? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
"Semua parpol yg kita dekati, kita ajak berkoalisi semua mengajukan syarat untuk jadi calon presiden. Kalau semua mau jadi capres untuk apa kita laksanakan konvensi, gitu kan?" ujarnya.
Soal nama-nama yang dimunculkan dalam survei, bagi NasDem sah saja dan bisa menjadi referensi. Namun, NasDem belum tertarik untuk membangun koalisi berdasarkan hasil survei.
Membangun koalisi bagi NasDem mencari persamaan visi misi bersama-sama. Setelah itu mencari tokoh yang ideal.
"Jadi harus ada kebesaran jiwa untuk kemudian meletakan ego masing-masing," pungkas Ali.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaApel Siaga NasDem tidak mengundang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat tidak setuju nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan diumumkan di menit-menit terakhir pendaftaran.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat dipaksa menerima duet oleh Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaDemokrat menuding duet Anies-Cak Imin diputuskan sepihak oleh Surya Paloh
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengungkapkan isi pertemuanya dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8).
Baca SelengkapnyaMenurut NasDem, Anies perlu memilih tokoh dari Jawa Timur untuk merebut suara di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai Anies terlalu banyak kriteria, padahal nama cawapres yang ada pada Anies sudah disaring kriterianya oleh koalisi.
Baca SelengkapnyaSelain piagam kerja sama, Demokrat menyebut, keputusan Surya Paloh mengkhianati mandat yang sudah diberikan kepada Anies untuk memimpin Koalisi Perubahan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku bingung dengan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan terkait kriteria cawapresnya.
Baca SelengkapnyaRapat konsolidasi perdana NasDem-PKB tidak dihadiri PKS
Baca SelengkapnyaNasDem tidak selalu memprioritaskan kadernya untuk diusung menjadi calon kepala daerah.
Baca Selengkapnya