Nasib Ruhut & Hayono Isman di Demokrat ada di ujung pena SBY
Merdeka.com - Pembangkangan dua kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul dan Hayono Isman atas keputusan partai di Pilgub DKI 2017, harus dibayar mahal. Sebab, nasib keduanya di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu kini berada di ujung tanduk.
Dewan Kehormatan Partai Demokrat telah menyerahkan keputusan rekomendasi pemecatan keduanya dari keanggotaan Partai Demokrat ke DPP Partai Demokrat. Keduanya direkomendasikan dipecat karena dinilai telah melanggar AD/ART Partai dengan mendukung calon lain yang bukan diusung Partai Demokrat di Pilgub DKI.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Denny Kailimang menjelaskan keputusan tersebut diambil usai sidang Dewan Kehormatan Partai Demokrat digelar pada 24 Oktober 2016 yang dihadiri Ketua Dewan Kehormatan, Amir Syamsudin, serta Wakil Ketua Dewan Kehormatan, Darizal Basyir dan Denny Kailimang.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kenapa Hasyim dipecat dari jabatan Ketua KPU? Pemecatan Hasyim buntut dari kasus asusila yang dilaporkan salah satu anggota Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) KBRI Den Haag, Belanda berinisial CAT.
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Alhasil, nasib keduanya di Partai Demokrat kini tinggal menunggu sang ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekjen Hinca Pandjaitan menandatangani keputusan tersebut. Nasib keduanya di Demokrat berada di ujung pena SBY.
"Dalam hal ini keputusan Dewan Kehormatan adalah Dewan Pimpinan Pusat yang akan melaksanakan sebagai eksekutornya," kata Denny Kailimang saat dihubungi, Kamis (27/10).
Selain melanggar kode etik dalam AD/ART Partai Demokrat, pertimbangan lain pemecatan Ruhut dan Hayono karena juga melanggar Fakta Integritas setiap kader Demokrat. Salah satu yang menjadi latarbelakang pemecatan terhadap keduanya yakni perbedaan sikap dan dukungan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Iya itu salah satunya (karena dukung Ahok-Djarot) Karena bertentangan dengan kebijakan-kebijakan daripada Partai Demokrat," ujarnya.
Sementara itu, menanggapi pemecatan dirinya tersebut, Ruhut Sitompul mengaku tak percaya. Anggota Komisi III DPR ini baru percaya dipecat dari partainya apabila SBY langsung yang melontarkan kepastian pemecatan terhadap dirinya.
"Yang bisa mecat siapa? Siapa? Ketua umum. Ini kan orang-orang yang ngomong kan yang nyari beken," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/10).
Ruhut meyakini, dirinya belum dipecat dari keanggotaan partai. Sebab, sampai saat ini, dia belum menerima surat resmi pemecatan.
"Ada enggak suratnya? Kan enggak kan. Kalau aku EGP (Emang Gue pikirin)" ujarnya.
Seperti diketahui, Ruhut dan Hayono lebih memilih mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI. Padahal, Partai Demokrat memutuskan mengusung Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni bersama PAN, PKB dan PPP.
Ruhut bahkan masuk dalam timses Ahok-Djarot. Ruhut menjabat sebagai juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaPemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan 2024 diprediksi bakal terjadi saling tantang antarpetahana setelah "bercerai".
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaKemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSBY menginginkan agar masyarakat Indonesia lebih sejahtera ke depannya.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti mengancam semua ketua DPC bakal dievaluasi jika gagal memenangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca Selengkapnya