Panas dingin hubungan Akbar dan Ical
Merdeka.com - Baru-baru ini di beberapa titik keramaian Ibu Kota Jakarta bertebaran baliho bergambar Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung . Publik tentu bertanya-tanya, kenapa baliho Akbar banyak dipacak di lokasi-lokasi strategis seperti itu.
Apakah Akbar bakal maju nyapres atau itu hanya sebatas perlawanan Akbar terhadap pencapresan Ical--sapaan untuk Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie?
Selama ini hubungan Akbar dengan Ical memang panas-dingin, kadang terlihat mesra, terkadang sebaliknya. Beberapa kali politisi kawakan itu melontarkan kritik terhadap Ical , terutama menyangkut pencapresan. Tapi beberapa kali pula dia membantah berseteru dengan Bakrie.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa permintaan Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang mengkritik Kartika Putri? Kartika dan Habib Usman langsung mendapat kritik pedas dari netizen yang menyatakan mereka terlalu banyak mengeluarkan komentar tidak pantas saat sedang beribadah.
-
Kapan PKB membantah Cak Imin maju Pilgub? 'Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim),' ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Siapa yang dikritik oleh Cak Imin? 'Jadi nanti dilarang kampanye di masjid, tapi di depan masjid boleh. Di dalam masjid nggak boleh kampanye kata Bawaslu, tapi kalau ada ucapan waladdollin jawabnya?' tanya Cak Imin di hadapan simpatisan PKB dan santri Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).
Tahun lalu misalnya, mantan ketua DPR itu pernah mengatakan penetapan Ical sebagai calon presiden tidak sesuai prosedur dan tidak transparan. "Kami menyarankan penetapan capres secara terbuka, dengan melibatkan jajaran partai dari bawah hingga ke pusat," kata Akbar saat dihubungi, Kamis (20/12).
Politisi senior itu terus melontarkan kritik terhadap Bakrie. Pada Agustus 2013 lalu misalnya, Akbar menyindir rendahnya elektabilitas Ical dalam beberapa survei. Padahal, kata dia, setiap hari sudah beriklan di televisi, dan telah melawat ke daerah-daerah. Bahkan, dia melanjutkan, elektabilitas Bakrie lebih rendah timbang elektabilitas partai.
Oleh sebab itu, Akbar mengkritik secara halus dengan meminta ada kajian mendalam, mengapa elektabilitas Ical masih rendah. Dia juga meminta pencapresan Akbar dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
"Ini juga bisa terjadi, kalau semua menyetujui untuk evaluasi, bisa saja," kata Akbar beberapa waktu lalu.
Kritik-kritik Akbar itu tak ayal menuai tanggapan keras dari kubu Ical . Seperti tanggapan Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar, Idrus Marham . Dia menolak berbagai usulan yang diajukan oleh Akbar, termasuk evaluasi pencapresan Ical di Rapimnas. Menurut dia, seluruh proses yang berjalan di partai harus sesuai dengan AD/ART.
"Saya ingin tunjukan bagaimana cara berorganisasi yang baik, itu dasarnya AD/ART. Apa dalam AD/ART tercantum DPD kabupaten kota sebagai peserta Rapimnas. Dalam AD/ART Rapimnas itu ketua dewan pertimbangan tugas dan fungsi memberikan saran pertimbangan kepada DPP Partai Golkar, bukan menciptakan opini keluar," kata Idrus.
Belakangan Akbar melunak setelah bertubi-tubi menyerang Ical . Misalnya soal evaluasi pencapresan Ical . Setelah mengkritik, kini Akbar seperti melunak. "Evaluasi saudara Aburizal tidak ada agenda itu, kalau sudah diputuskan tidak ada alasan juga (untuk mengevaluasi)," ujarnya.
Begitu juga soal baliho dirinya yang banyak dipasang di beberapa titik di Jakarta. Dia justru mengatakan pemasangan baliho tersebut dilakukannya sebagai bentuk dukungan kepada partai.
"Baliho saya pasang itu untuk memberikan suatu dukungan, juga sekaligus menyampaikan informasi kepada publik bahwa saya itu bersama dengan keluarga Golkar memberi dukungan terhadap misi Golkar," tegas Akbar kepada wartawan di Akbar Tanjung Institut, Pancoran, Jakarta, Rabu (30/10). (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran Singgung Tom Lembong, Cak Imin: Saya Mau Telepon Pak Lembong, Ada yang Rindu Rupanya
Baca SelengkapnyaDebat kedua cawapres 2024 diwarnai aksi slepet, hingga memanas saat Cak Imin menyinggung jumlah proyek besar yang masuk ke Solo.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku tak paham dan belum pernah mendengar kalimat tersebut. Gibran sempat meminta maaf karena memberi pertanyaan agak sulit.
Baca SelengkapnyaPetisi tersebut sebagai pengingat yang isinya adalah agenda perubahan tanpa sengaja sama iramanya.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun menyinggung banyaknya proyek-proyek besar di Kota Solo.
Baca SelengkapnyaPerihal anggaran membangun IKN sebesar Rp500 triliun seharusnya bisa digunakan untuk membangun jalan dan kota-kota di seluruh Kalimantan.
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaHubungan antara PKB dengan PBNU menjadi panas karena ada yang membuat kisruh.
Baca SelengkapnyaGanjar: Saya Berkali-kali Dikritik, Dicaci, Didemo, Tak Perlu Baper
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres di Jalan Diponegoro
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran berkelakar dengan menyinggung agar Cawapres Muhaimin tidak tegang dalam debat.
Baca SelengkapnyaLaporan dugaan pencemaran nama baik itu secara langsung dilakukan Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar
Baca Selengkapnya