Parpol Oposisi Menolak Jatah Menteri Kabinet Jokowi?
Merdeka.com - Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu memberikan sinyal akan merangkul semua pihak demi kepentingan bangsa. Bahkan membuka diri dari partai manapun untuk bergabung dalam pemerintahan.
"Saya selalu menyampaikan, saya selalu membuka diri terhadap siapapun yang ingin bersama-sama, ingin bekerjasama membangun negeri ini, baik partai di koalisi, partai non koalisi. Semuanya kita ajak bersama-sama," kata Jokowi.
Santer terdengar jika partai pendukung Prabowo Subianto, akan bergabung dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Beberapa partai, seperti PAN dan Demokrat intens melakukan komunikasi dengan Jokowi. Terbaru, Partai Gerindra yang diisukan merapat dalam koalisi pemerintahan setelah terjadinya pertemuannya Jokowi dan Prabowo.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa Ganjar Pranowo dianggap didukung Jokowi? “Ganjar dinilai sebagai capres yang didukung Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Umum 2024 nanti,“ Saiful Mujani.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
Bahkan Demokrat, PAN dan Gerindra diisukan ditawarkan jatah menteri jika bergabung dalam pemerintah. Namun isu tersebut terbantahkan, dengan tegas tiga partai tersebut membantah meminta jatah menteri ke Jokowi. Berikut ini ulasannya:
Gerindra Bantah Setor Nama ke Jokowi
Gerindra membantah menyodorkan nama-nama calon menteri kepada Presiden Jokowi. Menurut Waketum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad belum ada nama yang ditawarkan kepada Jokowi.
Dalam pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Jokowi, serta Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto itu menawarkan sebuah konsep apabila Jokowi meminta Gerindra membantu pemerintah.
"Sementara belum ada. Kami tidak bicara orang perorang kami masih bicara konsep membantu pemerintah kalau dianggap perlu membantu pemerintah," kata Dasco melalui pesan singkat, Rabu (31/7).
PAN Tak Pernah Minta-minta Jatah Menteri ke Jokowi
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan tidak pernah bicara terkait bergabungnya PAN dengan pemerintah Jokowi.
Zulkifli juga menegaskan jika PAN tidak pernah memberikan syarat apapun kepada koalisi pemerintah. Serta, PAN tak pernah meminta jatah menteri. "Kita tidak ada syarat-syarat, tidak ada minta-minta, tidak ada. Dan PAN tidak pernah minta-minta," kata Zulkifli.
Meski begitu, dia mengatakan kerja sama politik tidak dapat dipungkiri. Menurutnya, Indonesia menganut sistem multi partai. Apalagi PAN hanya posisi 8 di parlemen. Namun, Zulkifli bicara kerja sama tidak hanya di tingkat nasional. Dia mencontohkan kerja sama partai untuk mencalonkan kepala daerah menjelang Pilkada 2020.
"Tidak mungkin parpol sendiri, karena kita ini multi partai. Tidak mungkin tidak ada kerja sama, siapa yang bisa sendiri, tidak bisa mesti kerja sama. Tidak di pusat bisa di provinsi, tidak di provinsi bisa di kabupaten. Tidak di Jawa, di tempat lain," ujar Zulkifli.
Bagaimana Sikap Demokrat?
Sedangkan Partai Demokrat, melalui Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengklaim banyak kader partainya layak jadi menteri kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun, Demokrat tak mau meminta-minta kursi menteri ke Jokowi.
"Ya kita menunggu dulu lah kita belum tahu gitu. Tapi kalau kader sih kita juga banyak kita kan pernah 10 tahun memerintahkan jadi kita banyak kader yang berkualitas," kata Syarief kepada merdeka.com, Selasa (30/7).
Sebab, menurutnya, pemilihan menteri menjadi hak prerogatif Jokowi. Demokrat sadar bukan bagian dari koalisi partai pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Itu hak prerogatif Pak Jokowi dong tergantung dia terserah dia karena itu haknya dia," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah pernah menjanjikan kursi Menteri Pertahanan kepada Cak Imin.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaAlih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaApalagi, dalam dua periode mendukung Prabowo, PAN mengalami kekalahan dan berada di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sikap menteri Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membantah tuduhan meminta jatah menteri ke PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan ekonomi seperti nilai tukar rupiah yang lemah.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca Selengkapnya