Perempuan PKB konsisten pilih Gus Halim untuk Pilgub Jatim
Merdeka.com - Pilgub Jawa Timur masih dua tahun lagi, tapi sejumlah nama mulai muncul ke permukaan, dan disebut-sebut bakal meramaikan bursa pesta demokrasi lima tahunan di provinsi timur Pulau Jawa tersebut.
Tak mau ketinggalan momentum, DPW Perempuan Bangsa Jawa Timur, mulai merapatkan barisan dan ikut memanaskan mesin politiknya. Hari ini, Sabtu (16/1), kaum perempuan dari organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menggelar konsolidasi dan pemantapan di Kantor PKB Jawa Timur, Jalan Ketintang Madya, Surabaya.
Salah satu agenda pertemuan yang dihadiri PC Perempuan Bansa se-Jawa Timur itu, adalah mendorong Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar sebagai calon gubernur, menggantikan Soekarwo.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
-
Kapan pilkada di Jawa Tengah akan digelar? Selain pemilihan presiden serta wakil rakyat pada April kemarin, ada pemilihan kepala daerah yang digelar pada November mendatang.
-
Dimana Pilkada 2024 di Jawa Tengah? Pilkada 2024 akan diikuti oleh 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang tidak mengadakan Pilkada karena penetapan kepala daerahnya dilakukan melalui bukan melalui Pilkada berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2022.
"Salah satu agenda rapat konsolidasi dan pemantapan ini, targetnya yang pertama adalah penguatan struktur di 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur, sekaligus pemanasan untuk persiapan kontestan Pilkada 2017 dan 2018, sekaligus Pilgub Jawa Timur," terang Ketua DPW Perempuan Bangsa Jawa Timur, Anisah Syakur di sela acara.
Ketua PC Muslimat NU Bangil ini melanjutkan, "Untuk Pilgub Jatim, kita mendorong Gus Halim (Abdul Halim Iskandar) untuk maju di Pilgub Jawa Timur. Perempuan Bangsa meyakini, ketika Gus Halim naik sebagai gubernur, Jawa Timur akan lebih baik."
"Kedua, Perempuan Bangsa se-Jatim siap mengantar kader terbaiknya, terutama kaum perempuan diberi kesempatan seluas-luasnya di 19 kabupaten dan kota yang akan mengikuti Pilkada 2017. Kemudian di Pilkada 2018, salah satunya Pilgub Jawa Timur, yang akan kita dorong adalah Gus Halim."
Alasan Perempuan Bangsa Jawa Timur ingin mengusung kakak kandung Ketum DPP PKB, Muhaimin Iskandar ini, karena mereka meyakini kapasitas kepemimpinan Gus Halim.
"Beliau seorang figur yang mempunyai kapasitas memadai, kita juga ingin perubahan signifikan. Gus Halim orangnya jujur, polos dan kita yakini mampu," sambung Anisah.
Anisah menambahkan, terkait popularitas dan elektabilitas Gus Halim yang belum bisa 'berbicara' banyak di tingkat provinsi, itu masih bisa disiasati agar bisa mendongkrak nama sepupu Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul.
"PKB memiliki kursi yang cukup, yaitu 19 kursi di dewan Jatim. PKB bisa berangkat sendiri maupun berkoalisi. PKB selama ini kental dengan Nuansa NU-ny. Kalaupun koalisi, kita akan cari partai yang nasionalis. Itu akan kita pikirkan dalam upaya mendongkrak popularitas dan elektabilitas Gus Halim," pungkasnya.
Di tempat sama, Wakil Sekjen DPP PKB, Luluk Nurhamidah juga menyampaikan, di Jawa Timur, PKB adalah partai pemenang. "Ini momentum. Dan ini (Pilgub Jatim) adalah tanggung jawab partai kepada konstituen. Sebagai partai pemenang, kenapa kita tidak mengusung kader sendiri?," ucap mantan Sekjen Perempuan Bangsa ini.
Seperti diketahui, saat ini, sejumlah nama mulai santer dibicarakan. Nama-nama itu, diprediksi bakal ikut meramaikan running Pilgub Jawa Timur. Sejumlah nama yang mulai disebut-sebut bakal menggantikan Gubernur Soekarwo adalah Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul.
Namau kedua yang juga santer dibicarakan adalah nama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Ketua DPP Muslimat NU ini, saat ini tengah gencar turun ke daerah-daerah yang ada di Jawa Timur, termasuk menguatkan barisan Muslimat NU-nya.
Kemudian, muncul nama anggota DPR, Hasan Aminuddin, yang digadang-gadang bakal mendampingi Khofifah yang akan kembali maju untuk yang kali ketiganya di Pilgub Jawa Timur 2018.
Terbaru, dua nama pemenang Pilkada serentak 2015 di dua daerah di Jawa Timur, yaitu Tri Rismaharini, pemenang Pilwali Surabaya dan Abdullah Azwar Anas (Banyuwangi). Menguatnya sinyal majunya dua tokoh besutan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, saat dipanggilnya Risma dan Anas oleh ketum partai, Megawati Soekarnoputri saat Rakernas I PDIP di Jakarta 10 sampai 13 Januari kemarin.
Meski belum diketahui isi pertemuan khusus antara Megawati, Risma dan Anas di Jakarta itu, muncul isu yang berkembang saat ini. Pertemuan khusus tersebut, untuk memberi mandat Risma agar turun di Pilgub DKI Jakarta, bertarung melawan incumbent, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anas di Pilgub Jawa Timur.
Ada pula yang menyebut, Megawati akan menduetkan Risma-Anas di Pilgub Jawa Timur. Alasannya, Anas tak mungkin bisa bersaing head to head dengan Gus Ipul, yang merupakan seniornya di NU. Bahkan, Gus Ipullah yang membantu karier politik Anas hingga menjadi Bupati Banyuwangi.
Hari ini, DPW Perempuan Bangsa Jawa Timur, memantapkan diri mengusung Gus Halim untuk maju bertarung dengan tokoh-tokoh, yang tidak bisa dipandang remeh di provinsi ini. Meski juga, tersiar kabar, kalau Gus Halim akan diduetkan dengan Gus Ipul.
Hanya saja, kemungkinan ini masih sulit diwujudkan. Sebab, notabene Gus Halim adalah ketua partai sekaligus Ketua DPRD Jawa Timur, yang belum tentu mau menjadi wakil Gus Ipul. Begitu juga sebaliknya, Gus Ipul yang telah dua kali sukses di Pilgub Jawa Timur mendampingi Soekarwo, juga belum tentu bersedia menjadi wakil sepupunya itu.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan Nur Hamidah-Lukmanul Hakim, dua kader PKB yang akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Cagub dan Cawagub Jatim.
Baca SelengkapnyaPKB tengah membahas nama untuk menjadi penantang Khofifah, salah satu nama yang muncul adalah Marzuki Mustamar.
Baca Selengkapnyapartainya tak gentar meski Partai Gerindra akhirnya mengarahkan dukungan ke Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.
Baca SelengkapnyaUsai resmi menjadi cawagub dari PDIP, Gus Hans akan segera memundurkan diri dari partai tempat ia selama ini bernaung, yakni Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJazilul mengungkap alasan mengusung Luluk Nur Hamidan-Lukmanul Khakim di Pilkada Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaPKB masih menunggu detik-detik akhir untuk siapa calon yang akan diusungnya
Baca SelengkapnyaPKB tengah menggodok nama untuk pertarungan di Pilgub Jawa Timur. Mereka mengakui ada lawan yang kuat pada kontestasi itu, yakni Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaJazilul enggan mengakui Khofifah sebagai kandidat kuat di Pilgub Jatim saat ini.
Baca Selengkapnyapartainya akan berkoalisi dengan PKS di Pilgub Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Risma yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial memiliki rekam jejak bersih dari korupsi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, rakyat dapat menentukan pemimpin yang amanah untuk daerah lima tahun ke depan.
Baca Selengkapnya