Perhimpunan Aktivis 98 tolak Prabowo maju capres
Merdeka.com - Perhimpunan Nasional Aktifis 98 (PENA 98) menolak pencapresan Prabowo Subianto. Mereka bersikeras bahwa mantan Danjen Kopassus tersebut masih berlumur dosa terhadap para aktivis 98 .
"Menurut kami sangat menyakitkan bagi kami ketika Prabowo bicara tentang demokrasi, hukum sementara bagi kami kawan kawan kami belum kembali ke rumah. Kami berkumpul sikap kami bulat untuk meminta pertanggungjawaban Prabowo. Kami menyatakan sikap menolak prabowo sebagai capres," tegas mantan aktivis 98 perwakilan Sumsel Rizky Oktavian di LBH Jakarta, Rabu (30/4).
Lebih lanjut, mantan mahasiswa universitas swasta ini menantang Prabowo untuk menunjukkan dimana dia kubur para teman-teman mereka para aktivis. Sebagai bukti dia mau bertanggungjawab dalam hitamnya sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa yang menilai Prabowo kesulitan menjawab soal HAM? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti saat capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kesulitan dalam menjawab pertanyaan mengenai penuntasan kasus Hak Asasi Manusia (HAM) dalam debat perdana capres di KPU, Selasa (12/12) malam.
-
Apa yang membuat Prabowo rindu pulang? Presiden Prabowo Subianto mengaku rindu pulang ke Indonesia, setelah 10 hari melakukan kunjungan ke luar negeri.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
"Secara sejarah dia cacat, secara kejahatan dia sudah cacat coba tunjukan dimana kuburan kawan kami," lanjut Rizki.
Kemudian pernyataan inj ditambahkan oleh aktivis lainnya dari Jakarta Roy Simanjuntak, "Sejarah harus diingatkan korbannya angkatan kami sampai sekarang belum jelas. Tidak ada jenderal yang dihukum kami tidak mau melupakan itu," tuturnya.
Para aktivis yang mengaku tidak punya kepentingan politik ini menegaskan bahwa ada ancaman besar jika kaum muda khususnya tetap setia pada Ketua Umum partai Gerindra tersebut.
"Sejarah sebenarnya seperti ini. Kami tidak takut ancaman Prabowo tapi kami takut tidak ada lagi yang berbicara soal ini lagi," tandas Arnold Thenu perwakilan aktivis dari Maluku.
Pernyataan ini kemudian diperkuat oleh Rizky "Ancaman sesungguhnya penghilangan dosa dan jika tangan yang bermuluran dara memimpin negara ini," tutupnya mantap.
Sebagai realisasi penolakan ini, para mantan aktivis ini akan membuka posko di universitas untuk mengingatkan kaum muda akan sejarah kelam yang melibatkan Prabowo.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo bercerita, dulu sempat berseberangan dengan aktivis dan kini telah bersatu demi bangsa dan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertemuan Budiman dengan Prabowo membuat geram sejumlah aktivis 98
Baca SelengkapnyaPertemuan Budiman dengan Prabowo mengundang reaksi beragam.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan Aktivis 98 terhadap dirinya sebagai capres 2024.
Baca SelengkapnyaAktivis 98 menyatakan akan mengawal dan menjadi mitra kritis terhadap kepemimpinan Prabowo.
Baca SelengkapnyaAktivis ’98 se-Indonesia menggelar Musyawarah Besar (mubes) di Hotel Prama, Sanur, Bali, Jumat (13/10). Mubes ini menegaskan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAktivis 98 menilai ada upaya memanipulasi sejarah masa lalu bergabungnya Budiman Sudjatmiko hingga anggota Dewan Kehormatan Perwira Wiranto ke kubu Prabowo.
Baca SelengkapnyaAktivis '98 Benny Ramdhani menyebut, putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis '98.
Baca SelengkapnyaBudiman disebut hanya mengincar kekuasaan semata dengan mengatasnamakan rakyat.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaAlasan pindah dukungan, usai melihat debat ketiga Pilpres 2024 adanya serangan personal kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, dalam demokrasi tidak mengenal kata pelipur lara. Dia membantah kehadiran Partai Gelora hanya menjadi pelipur lara, setelah ditinggal PKB
Baca Selengkapnya